Islam
merupakan agama yang telah datang sebelum abad ke-13, melalui jalur
perdagangan, kemajuan perdagangan yang signifikan membuat Islam masuk ke
Sumatra sangat cepat, karena semenjak zaman kerajaan Sriwijaya, Sumatra telah
mengetahui adanya perdagangan antar bangsa yang seringkali disebut dengan
perdagangan Internasional. Berdasarkan berita Cina zaman T’ang, pada abad abad
tersebut ( abad ke-7 dan ke-8) diduga masyarakat muslim telah ada, baik di
kanfu maupun di daerah Sumatra sendiri(Soejono,R.P&Leirissa,R.Z,2008:1).
Hal ini membuktikan bahwa masyarakat manusia telah mengenal hubungan
Internasional, dan telah melakukan hubungan perdagangan dengan masyarakat
muslim. Sumatra ialah wilayah yang sangat strategis untuk jalur perdagangan,
dan itulah salah satu factor mengapa banyak berdiri kerajaan kerajaan islam
kurang lebih pada abad ke-12. Walaupun dari berita cina, di Jawa telah ada
kelompok masyarakat muslim sejak abad ke-8. Kerajaan-kerajaan yang ada
disumatra misalnya ialah samudra pasai, aceh, dan lain sebagainya. Namun
penulis lebih mendalami tentang samudra pasai, karena pembahasan itu terkait
dengan samudra pasai.
Sejarah kerajaan Samudra Pasai, tidak terlepas dari Islamisasi Nusantara,
khususnya di Sumatra. Karakteristik agama Islam yang fleksibel dan dapat
merakyat dikalangan masyarakat Indonesia menjadi salah satu faktor pendukung
masuknya Islam di Nusantara. Bahkan sampai sekarang Indonesia merupakan negara
yang mayoritas penduduknya beragama Islam, Islamisasi itu sendiri berawal kira-kira dari abad ke-7 sampai sekarang.
Berita awal abad ke-16 M dari Tome pires dalam suma oriental (1512-1515) mengatakan bahwa di Sumatra, telah
banyak kerajaan islam baik yang besar maupun yang kecil.
(Soejono,R.P&Leirissa,R.Z,2008:21). Tetapi munculnya kerajaan Samudra Pasai
itu sendiri pada abad ke-13, antara tahun 1270-1275.
Samudra pasai sendiri didirikan oleh
Sultan Malik as-Saleh. Sulatan Malik as-Saleh sendiri mendirikan kerajaan
Samudra Pasai pada abad ke-13, dan menjadi raja pertama kerajaan Samudra Pasai,
dan wafat pada tahun 696 H atau 1297 M, pada pemerintahannya masih belum
terlihat tanda-tanda kejayaan yang signifikan, namun pada pemerintahannya setidaknya
kerajaan Samudra pasai merupakan kerajaan yang besar dari wilayah Aceh
sendiri. letak kerajaan Samudra Pasai
kurang lebih 15 Km disebelah timur Lhoukseumawe, Nangroe Aceh. Diapit oleh
sungai besar yaitu sungai Peusungan dan sungai Jambo Aye, jelasnya
Kerajaan Samudra Pasai adalah daerah aliran sungai yang hulunya berasal jauh ke
pedalaman daratan tinggi Gayo Kab. Aceh Tengah. Letaknya yang sangat strategis membuat Samudra pasai menjadi kerajaan yang
besar dan berkembang pesat pada zaman itu.
Kerajaan ini terbentuk dari kerajaan Samudra dan Pasai, samudra sebagai
salah satu kerajaan yang dipimpin oleh sultan Malik as-Saleh, dan kerajaan
Pasai adalah sebuah kerajaan baru setelah Samudra yang dibuka
oleh Malik as-Saleh untuk putranya yang bernama Malik az-Zahir.1(Gade
I,M.1997:3)
Tumbuhnya kerajaan Islam Samudra Pasai sendiri tidak dapat dipisahkan dari
letak geografisnya yang menjadi jalur pelayaran perdagangan internasional, yang
membuatnya menjadi lalu lalang pra pedagang asing. Juga menjadi tempat
transmigrasi oleh para pedagang asing, seperti Cina, Arab, India dan lain lain.
Sebagai tempat jalur perdagangan Samudra Pasai juga menjadi persinggahan budaya
dan agama. Namun tidak pula terlepas dari akulturasi budaya yang dihasilkan
dari percampuran dua budaya.
Sejak abad ke-9 sampai ke-11 M berita-berita pelayaran dan geografi Arab
juga telah menambah sumber-sumber sejarah. Berita-berita itu, antara lain dari
Ibn Khurdazbih (850),Ya’qubi (875-880), Ibnu Faqih (902), Ibnu Rusteh (903),
Ishaq Ibn Iman (lk.907), Muhammad Ibnu Zakariyya al-Razi, Abu Zaid dari sirat
(lk. 916), Abu Dulaf (lk.940), Mas’udi (943), dan Buzurg Ibn Syahriyar (awal
abad ke-10). (Soejono,R.P&Leirissa,R.Z,2008:22). Hal ini membuktikan bahwa
islamisasi telah ada sebelum kerajaan Samudra Pasai didirikan. Oleh karena itu,
sejak abad ke-7 dan ke-8 sampai abad ke-11 M di daerah pesisir selat Malaka dan
juga di Cina Selatan tumbuh komunitas-komunitas muslim akibat islamisasi.
Telah diketahui bahwa masa awal kerajaan Samudra Pasai ditandai dengan
kepemimpinan sultan Malik as-Saleh yang merupakan raja pertama kerajaan Samudra
Pasai. Pasai sendiri merupakan kerajaan yang besar pada saat itu, terbukti
dengan reruntuhan-reruntuhan kerajaan Pasai yang diperkirakan merupakan
kerajaan yang besar pada masa itu.
Selain itu Pasai juga merupakan kerajaan Islam pertama di Nusantara, bahkan
pertama di Asia Tenggara, yang merupakan pusat penyebaran pertama kali di
Indonesia dan Asia Tenggara. Selain sebagai kerajaan muslim yang pertama Pasai
juga merupakan kerajaan yang menjadi jalur perdagangan dan mempunyai
Bandar-bandar perdagangan yang mampu menyokong ekonomi ;pemerintahan.
Sebagai suatu kerajaan pastilah pasai mempunyai pemimpin pemerintahannya,
antara lain adalah:
1.
Sultan Malik as-Saleh atau Meurah Silu
(1270-1297 M)
2.
Sultan Muhammad Malik az-Zahir (1297-1326 M)
3.
Sultan Mahmud Malik az-Zahir (lk1346-1383 M)
4.
Sultan Zain al- Abidin Malik az-Zahir (1383-1405
M)
5.
Sultanah Narisyah (1405-1412 M)
6.
Abu Zaid Malik az- Zahir (1412-? M)
7.
Mahmud Malik az-Zahir( 1513-1524 M)
(Soejono,R.P&Leirissa,R.Z,2008:23)
Adapun pendapat lain mengenai raja-raja Pasai, yaitu:
No.
|
Nama Raja
|
Tahun
Pemerintahan
|
1.
|
Sultan
Malik Al-Saleh
|
Sampai
tahun 1297 M
|
2.
|
Muhammad
Malik Al-Zahir
|
1297-1326
M
|
3.
|
Mahmud
Malik Al-Zahir
|
1326-1345
M
|
4.
|
Manshur
Malik Al-Zahir
|
1345-1346
M
|
5.
|
Ahmad Malik
Al-Zahir
|
1346-1383
M
|
6.
|
Zain
Al-Abidin Malik AL-Zahir
|
1383-1405
M
|
7.
|
Nahrasiyah
|
1402-? M
|
8.
|
Abu Zaid
Malik Al-Zahir
|
?-1455 M
|
9.
|
Mahmud
Malik Al-Zahir
|
1455-1477
M
|
10.
|
Zain
Al-Abidin
|
1477-1500
M
|
11.
|
Abdullah
Malik Al-Zahir
|
1501-1513
M
|
12.
|
Zain
Al-Abidin
|
1513-1524
M
|
(Romeo Iqbal:2012; Anthony Reid, 1998: 48)
Di kedua pendapat tersebut terdapat kekosongan yang sampai saat ini masih
menjadi tanda Tanya, dan masih belum diketemukan.
Kembali kepada masa awal, masa awal kerjaan Samudra Pasai ini tergolong
tidak begitu terlihat. Selain itu perkembangan kerajaan ini bersifat
perlahan-lahan. Walaupun begitu mata uang telah dikenal di kerajaan ini, sejak
pemerintahan sultan Malik as-Saleh, yang dinami mata uang Dirham, yang juga
dikenal sebagai mata uang negara Arab saat itu.
Pada awal abad ke-16 mungkin masa memuncaknya kerajaan Samudra Pasai
sebagaimana diberitakan oleh Tome Pires (1512-1515) tengah mengalami berbagai
kemajuan dibidang politik pemerintahan, di bidang keagamaan, terutama di bidang
pertanian dan perdagangan. (Soejono,R.P&Leirissa,R.Z,2008:23), adapun Pasai
yang selalu menjalin hubungan persahabatan dengan kerajaan lain, seperti Malaka
yang saat itu Malaka menjadi pusat perdagangan Dunia, yang diikuti pula
pernikahan antara raja-raja malaka dengan para putri Pasai (Gade Ismail,
M.1997:28).
Kemajuan kemajuan tersebut antara lain:
1.
Perdagangan
Yang merupakan perdagangan
internasional, Pasai mempunyai Bandar-bandar yang dapat menjadi persinggahan
para pedagang asing dan mereka juga membayar uang pajak untuk Pasai
2.
Pelayaran
Sebagai kerajaan maritime,
pastinya Pasai mempunya keunggulan dalam bidang pelayaran dan nelayan. Maka
dari itu masyarakat Pasai, mayoritas ialah nelayan.
3.
Perekonomian
Merupakan salah satu kemajuan
Pasai dalm meraih kejayaannya, dan perekonomian Pasai telah terbantu dengan
adanya perdagangan dan pelayaran, serta pajak dagang yang dikenakan bagi
pedagang,
4.
Hubunagn internasional dan politik
Merupakan keterkaitan,
yakni terjadi pula politik pernikahan, yang dilakukan oleh sultannya.
Tome Pires menceritakan tentang hubungan antara Pasai dan Malaka,terutama
pada masa pemerintahan Saquem Darxa yang dapat disamakan dengan nama sultan
Iskandar Syah raja kedua Malaka. (Soejono,R.P&Leirissa,R.Z,2008:23).
Keadaan masyarakat Pasai jelas sekali, menggantungkan kehidupan lewat
pelyaran dan perdagangan. Karena sebagai kerajaan maritim memungkinkan masyarakat
pasai menjadi salah satu pelaku dalam perdagangan dan pelayaran. Terlebih lagi
Samudra Pasai mempunyai Bandar-bandar yang bisa menjadi tempat singgah untuk
ppara pedagang asing. Dan pajak yang dikenakan oleh pemerintah Samudra Pasai
kepada para pedagang sesuai dengan apa yang dijuanya. Memungkinkan masyarakat
mampu untuk bertahan.
Kerajaan Samudra Pasai merupakan kerajaan pertama yang ada di Indonesia,
sebagai kerajaan yang besar pada saat itu,
kerajaan Samudra Pasai berkembang dalam beberapa bidang, yaitu:
1.
Samudra Pasai sebagai pelopor keagamaan bagi
Asia Tenggara khususnya Indonesia
Masuknya Islam ke Pasai, belum diketahui secara pasti itu kapan, apa lagi
bila masuknya Islam didasarkan pada mulainya terdapat penduduk muslim atau
masyarakat muslim di sana. Namun bila didasarkan kepada lembaga politik, serta
terbentuknya politik bercorakkan Islam, maka dapat dikatakan bahwa Islam masuk
pada sekitar abad ke-13.
Peranan penting yang dimainkan Pasai dalam persebaran Islam ke seluruh
Nusantara dan bahkan ke kawasan Asia Tenggara dimungkinkan karena hubungan ini
berkaitan dengan kegiatan perdagangan yang di dalamnya juga terdapat kegiatan
para pedagang yang sekaligus bertindak sebagai pendakwah.( Gade Ismail,
M.1997:26)
Munculnya Malaka sebagai pusat perdagangan internasional tidak terlepas
dari pengaruh Pasai sendiri, karena kedua kerajaan ini mengadakan hubungan
persahabatan terlebih lagi setelah raja Paramisora yang menikahi putrid Pasai
dan mengganti namanya menjadi sultan Muhammad Iskandar, sebelumnya Samudra
Pasai juga menjadi jaringan perdagangan internasional. Penyebab Samudra Pasai
menjadi salah satu jaringan perdagangan ialah letaknya yang berdampingan atau
dekat dengan pantai. Dan memungkinkan mudahnya pedagang-pedagang asing untuk
singgah.
Hubungan Samudra Pasai dengan daerah daerah lain di Indonesia seperti pulau
Jawa, Kalimantan Selatan Sulawesi Selatan, Lombok, dan Sumbawa. Dibuktikan
dengan kesamaan bentuk makam di Pasai dan daerah itu sendiri. Seperti di Jawa
makam Maulana Malik Ibrahim dengan makam sultanah Nahrasyiah. Hal ii
membuktikan adanya persebaran Islam yang ada di Indonesia yang juga dipengaruhi
oleh Samudra Pasai.
Selain itu pengaruh Pasai dengan Malaka, merupakan bukti persebaran Islam
di kawasan Asia Tenggara. Pengaruh Pasai juga berlangsung atas kedah, meskipun
kedah juga berada dalam kekuasaan Siam, melalui Kedah para Muballigh Islam dari
Pasai menyebarkan agama Islam di wilayah-wilayah Semenanjung Melayu, yang
terletak lebih ke pedalaman sampai ke Trengganu(Gade Ismail, M.1997:29).
2. Pasai Dalam Jaringan Perdagangan
Internasional
Keterlibatan Pasai dengan jaringan perdagangan internasional, tidak
terlepas dari letak kerajaan Samudra Pasai yang strategis untuk menjadi salah
satu peserta dalam jaringan perdagangan internasional. Malaka sebagai pusat
perdagangan internasional, sudah dimulai sejak awal abad Masehi. Sejak masa
prasejarah Semenanjung Melayu telah mempunyai kedudukan penting dalam adanya
jaringan perdagangan dengan menjadi jalur lalu lintas perdagangan
internasional. Itu semua tidak terlepas dari letak geografis yang dimiliki oleh
Semenanjung Melayu.
Pelayaran oramg-orang Arab dan India sudah berlangsung sebelum
berkembangnya agama Islam. Pada tahun 114 pelayaran pelayaran Arab berhasil ke
India, meskipun dalam perjalanan pulangnya mereka dihantam badai besar di
pantai Afrika.2( Gade Ismail, M.1997:16)
II.A.Sejarah Kerajaan Samudera
Pasai(menurut Penduduk Setempat)
Tidak Jauh Berbeda,Sultan Pertama
Kerajaan Ini Adalah Sultan Malikh As-Shaleh Atau Nama Sebelum Keislamannya
adalah Meurah Silu,Beliau Memerintah mulai dari tahun 1270-1297,pada masa
beliau kerajaan samudera pasai memang belum menampakkan kejayaannya namun
kerajaan samudera pasai sudah menjadi salah satu kerajaan yang besar di
aceh,kerajaan ini terletak di daerah aceh utara yakni tepatnya di geureudong
pase(geudong).
Setelah wafatnya sultan Malikh
As-Shaleh,Kerajaan Samudera Pasai Di pimpin oleh Anaknya yakni Sultan Malikh
Adz-Zahir atau Sultan Muhammad,Beliau memerintah dari tahun 1297-1326.
Ada beberapa hal yang menarik pada
sejarah kerajaan ini yang berhubungan dengan masuknya islam ke jawa dan
beberapa hal lain,yakni,ternyata Sultan Malik Adz-Dzahir memiliki adik yang
bernama Maulana Malik Ibrahim(yang lebih dikenal sebagai salah satu Wali
sanga)beliau selama ini dianggap datang dari Persia,yang padahal pada masa itu
beliau disuruh pergi oleh Sultan Malik Adz-Dzahir dengan Perahu untuk
menghindari peperangan besar dengan majapahit.
Selanjutnya,Kerajaan Samudera Pasai
Pernah Mengalami Peperagan Dengan Kerajaan Majapahit,mereka datang ke kerajaan
samudra pasai,dan melihat keanehan karena agama yang di peluk oleh kerajaan ini
bertentangan dengan agama mereka,sehingga pecahlah perang,ada satu hal yang
menarik dalam peperangan ini,rupanya para tentara kerajaan majapahit tidak bisa
di lukai dengan benda tajam,dikarenakan mereka menggunakan ilmu rawa rontek
yang menyebabkan kekebalan pada tubuh mereka terhadap benda-benda tajam,akan
tetapi meskipun kerajaan samudera pasai sempat terdesak mereka berhasil
membalikkan keadaan mereka telah mengetahui kelemahan para tentara
majapahit,yakni jika tubuh(kaki)mereka tidak tersentuh tanah maka kekebalan
mereka tidak akan berfungsi,dan Saat itulah kemenangan kerajaan samudera
pasai,mereka berhasil menangkap pemimpin perang tersebut yakni Gajah
Mada,mereka menangkap kemudian kepalanya pun dipenggal sambil jungkir balik dan
kaki terikat,gajah mada wafat di Kuala simpang,tepatnya di desa Manyakpahit,dan
kemudian kepalanya dikirim ke Jawa(kerajaan Majapahit),dan Saat itulah
Kemunduran Dari Kerajaan Majapahit mulai Tampak.
Setelah Wafatnya Sultan Malikh
Adz-Dzahir,kerajaan Dipimpin Oleh Ratu Nahrisyah,Kerajaan pun berkembang makin
pesat,beliau adalah orang pertama yang mencetak mata uang Di Asia Tenggara,Ada
5 jenis mata uang yang di cetak yakni:Ringgit,Peso,Dinar,Sen,Dan Keh.Pada masa
beliau,kerajaan memiliki kekuasaan mencapai Se Asia.Ratu Nahrisyah Wafat Pada 8
Dzulhijjah tahun 837 Hijriah
Samudra pasai sendiri didirikan oleh Sultan Malik as-saleh. Sulatan Malik
As-saleh sendiri mendirikan kerajaan Samudra Pasai pada abad ke-13, dan menjadi
raja pertama kerajaan Samudra Pasai, dan wafat pada tahun 696 H atau 1297 M.
Keadaan masyarakat Pasai jelas sekali, menggantungkan kehidupan lewat pelyaran
dan perdagangan
Terdapat pula perkembangan-perkembangan yang telah dicapai oleh Samudra
Pasai yaitu:
1. Dalam bidang kegamaan, yakni
pasai sebagai kerajaan yang pertama dan berpengaruh dalam persebaran Islam di
Asia Tenggara dan Indonesia.
2. Dalam bidang perdagangan,
yakni sebagai salah satu peserta dalam kegiatan perdagangan internasional.
3. Politik islam yang juga tidak
terlepas dari masuknya Islam di Sumatra.
4. Pelayaran, sebagai kerajaan
agraris Smaudra Pasai mempunyai potensi di pelayaran, dan nelayan.
1. Meskipun Cerita Dari Penduduk Setempat Itu Agak Berbeda,Itu Bukanlah
Kesalahan Mereka,Namun Dikarenakan Cerita yang mereka dengar telah
terpotong-potong mungkin menyebabkan sedikit perbedaan dengan cerita Asli.
2.
Kerajaan ini Berdiri pada abad ke-13 dan didirikan oleh
Meurah Silu atau sultan Malik as-Saleh.
3. Masa awal dan kejayaan
kerajaan ini tidak bisa dijelaskan secara jelas kapan, pada kepemimpinan siapa.
Tetapi terjadi perkembangan dan masa kejayaan di kerajaan ini.
4. Perkembangan Samudra pasai
dalam bidang: ekonomi, dari perdagangan dan pelayaran, juga pajak yang
dikenakan bagi para pedagang asing; pada bidang keagamaan; pada bidang politik
Islam; pada bidang hubungan dengan negara asing, seperti Cina, Malaka, dan
Arab.
Soejono,R.Z.2008.Sejarah Nasional Indonesia III: Zaman Prtumbuhan dan Perkembangan Islam di Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Gade,I,M.1997.Pasai Dalam Perjalanan Sejarah: Abad ke-13
sampai Awal Abad ke-16.Jakarta: CV. Putra Sejati Raya.
Romeo,I,M.2012.Kerajaaan Samudra
Pasai,(online), (http://iqbalromeo.blogspot.com/2012/09/kerajaan-samudera-pasai.html), diakses 3 Februari 2013
columbia titanium - Vitanium Art
ReplyDeleteEntering its tenth year of operation, › › Home › Articles › Articles › 오래된 토토 사이트 › Home › Articles › snow peak titanium Articles › Home › titanium sheets Articles › Articles · titanium bike frame Entering its titanium easy flux 125 amp welder tenth year of operation, › Home › Articles › Articles