Sejarah
Kelahiran Nabi Muhammad SAW Hingga Wafatnya Lengkap
Hay sahabat blogger? apakah kalian umat islam? apakah
kalian sudah tahu dan pernah mendengar tentang Sejarah Kelahiran Nabi Muhammad
SAW Hingga Wafatnya? emmh jika kalian belum pernah mendengan ataupun membaca
ceritanya, silahkan kalian baca artikel yang saya postingkan dibawah ini
mengenai SejarahKelahiran Nabi Muhammad SAW Hingga Wafatnya Lengkap.
Ringkasan Sejarah Nabi Muhammad Saw dr Lahir Hingga Wafat
Satu-satunya rasul Allah yg diutus untuk smua ras & golongan yaitu nabi Muhammad saw. Karena itu ajarannya sangat universal; tidak hanya tentang ibadah & keakhiratan, namun juga urusan-urusan diniawi yg mencakup smua sisi kehidupan manusia, mulai dr masalah makan hingga urusan kenegaraan. Namun demikian, masih bannyak orang yg buta trhadap pribadi & kehidupan beliau. Akibatnya, mreka terhalang untuk melihat & merasakan kebenaran yg dibawanya.
1. Nama & Gelar Nabi Muhammad Saw
Di dlam HR Bukhari & Muslim disebutkan nama & gelar Nabi Muhammad SAW, antara lain :
- Ahmad
- Al-Mahi
- Al-Hasyir
- Al-'Aqib
- Muqaffi
- Nabiyyuttaubah
- Nabiyyurrahmah.
Pengertian nama-nama nabi Muhammad Saw :
- Ahmad : yg palling terpuji karena akhlak karimahnya, & palling bannyak memuji Allah.
- Al-Mahi ( pengikis/penghapus) : karena Allah mengikis kekufuran dgn mengutusnya,
- Al-Hasyir (penghimpun) : sebab nanti di hari kiamat seluruh manusia berhimpun di hadapan beliau, ada yg mengatakan di bawah perintah beliau.
- Al-'Aqib (penutup) : karena beliaulah nabi & rasul penutup.
- Muqaffi (yg mengikuti) : maksudnya mengikuti & melanjutkan jejak risalah para nabi.
- Nabiyyuttaubah (nabi taubat) : meski beliau sudah ma'shum dlam artian bersih dr dosa, namun beliau bannyak bertaubat. Dlam satu riwayat beliau bertaubat hingga 70 kali sehari, & dlam riwayat lain hingga 100 kali.
- Nabiyyurrahmah (nabi ramhat) : beliau yaitu seorang nabi yg penuh kasih hatta dlam peperangan pun, diutusnya beliau ke bumi ini yaitu sebagai rahmat bagi semesta alam.
Nama-nama
tersebut berdasarkan penuturan beliau sendiri. & kita tahu bahwa setiap
sabda beliau yaitu berdasarkan wahyu. Jadi bisa disimpulkan bahwa yg memberi
nama/gelar tersebut yaitu Allah Swt.
2. Nasab Nabi Muhammad Saw
Di dlam buku Shahih Bukhari bab Mab’ats an-Nabiyyi saw, Imam Bukhari merincikan silsilah nasab Nabi Muhammad saw sebagai berikut: Muhammad saw bin Abdullah bin Abdul Muththalib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qusyai bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luai bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’add bin Adnan.
Imam Bukhari menambahkan di dlam Kitab Tarikh al-Kabir: Adnan bin Udud bin Al-Maqum bin Nahur bin Tarh bin Ya’rab bin Nabit bin Ismail bin Ibrahim. Menurut para pakar – sebagaimana yg disebutkan oleh sejarawan Syekh Abdurrahman bin Yahya Al-Yamany –antara Adnan & Ismail ada sekitar 40 kakek.
3. Kelahiran Nabi Muhammad Saw
Nabi Muhammad saw lahir di Makkah pd hari Senin tanggal 12 Rabi’ul Awwal tahun Gajah dlam keadaan yatim.
Penamaan tahun Gajah berkaitan dgn peristiwa pasukan Gajah yg dipimpin oleh Abrahah, Gubernur Yaman yg ingin menghancurkan Ka’bah. Namun sebelum sampai ke kota Makkah, mreka diserang oleh pasukan burung yg membawa batu-batu kerikil panas (lihat QS Al-Fil: 1-5).
Kelahiran Nabi Muhammad Saw bertepatan dgn tanggal 20 April 571 Masehi.
4. Masa Menyusui
Nabi Muhammad saw pertama kalinya disusui oleh ibunya Aminah & Tsuwaibatul Aslamiyah. Namun itu hanya beberapa hari. Selanjutnya beliau disusui oleh Halimah As-Sa’diyah di perkampungan bani Sa’ad.
Nabi Muhammad saw tinggal bersama keluarga Halimah selama kurang lebih empat tahun. Di akhir masa pengasuhan keluarga Halimah ini terjadi pembedahan nabi Muhammad saw.
5. Muhammad Saw di Mata Penduduk Makkah
Sejak kecil Muhammad Saw jauh dr tradisi-tradisi jahiliyah & tidak pernah melakukan penyembahan trhadap tuhan berhala. Namun demikian beliau tetaplah seorang yg santun & jujur, karenanya beliau terkenal dgn gelar Al-Amien (orang yg terpercaya).
6. Pernikahan Nabi Muhammad Saw
Pd usia yg ke-25 tahun, Muhammad saw menikah dgn Khadijah binti Khuwailid, seorang janda kaya berusia 40 tahun. Pernikahan ini diawali dgn lamaran Khadijah kepd Muhammad saw setelah melihat & mendengar kelebihan-kelebihan & akhlaknya.
7. Isteri-isteri Rasulullah Muhammad Saw
Selain Khadijah, isteri-isteri beliau yaitu: Saudah binti Zam’ah, Aisyah binti Abu Bakar, Hafshah binti Umar, Zainab binti Khuzaimah, Ummu Salamah (Hindun binti Umayyah), Zainab binti Zahsy, Juwairiyah binti Al-Harits, Ummu Habibah (Ramlah), Shafiyah binti Huyay, Maimunah binti Al-Harits & Maria Al-Qibtiyah.
Nabi Muhammad menikahi mreka smua setelah Khadijah meninggal dunia. & mreka smua beliau nikahi dlam keadaan janda, kecuali Aisyah ra.
Jika dilihat dr faktor tiap pernikahan beliau, smuanya mempunyai hubungan yg kuat dgn dakwah & ajaran Islam yg dibawanya.
8. Anak & Putri Nabi Muhammad Saw
Anak & putri nabi Muhammad saw yaitu: Qasim, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, Fathimah, Abdullah & Ibrahim. Mreka smua lahir dr rahim Khadijah kecuali Ibrahim dr Maria Al-Qibtiah. Anak-anak beliau yg laki-laki smuanya meninggal sebelum usia dewasa.
9. Muhammad Saw Menjadi Rasul Allah
Turunnya wahyu pertama QS. Al-A’la: 1-5 di gua Hira pd hari Senin di bulan Ramadan pd usia yg ke 40 menjadi awal kerasulan Muhammad saw. Wahyu pertama tersebut berisi: "1) Bacalah dgn nama Tuhanmu yg menciptakan, 2) Yg menciptakan manusia dr segumpal darah, 3) Bacalah, & Tuhanmulah Yg Mahamulia, 4) Yg mengajari (manusia) dgn pena, 5) Dia mengajarkan manusia apa yg tidak diketahuinya."
Setelah menerima wahyu tersebut, Muhammad saw pulang menemui Khadijah & mengungkapkan kekhawatirannya trhadap dirinya. Khadijah menenangkan: "Bergembiralah! Demi Allah, Dia tidak akan pernah menyia-nyiakanmu. Demi Allah, engkau ini menghubungkan shilaturrahim (hubungan kerabat), berkata jujur, menanggung beban orang lemah, membantu orang yg tidak punya, memuliakan tamu, menolong orang-orang yg ditimpa bencana."
Khadijah lalu mempertemukannya dgn anak pamannya Waraqah bin Naufal, seorang pendeta Nasrani. Setelah menjelaskan peristiwa yg baru dialaminya di gua Hira, Waraqah menjelaskan bahwa yg datang kepd Muhammad saw itu yaitu malaikat yg pernah datang kepd nabi Musa As.
"Andai kata aku masih hidup & kuat di saat engkau diusir oleh kaummu" kata Waraqah.
"Apakah mreka akan mengusirku?" Tanya Muhammad Saw. "Ya…," jawabnya. (lihat HR Bukhari & Muslim).
10. Nabi Muhammad Saw Hijrah ke Madinah
Nabi Saw hijrah ke Madinah pd tahun ke 13 kenabian yg bertepatan dgn tahun 622 M. Di dlam riwayat Ibnu Ishak dijelaskan bahwa beliau keluar dr rumahnya yg saat itu sedang dikepung oleh pasukan bersenjata kaum musyrik Makkah yg ingin membunuhnya. Lalu Allah Swt menidurkan mreka. Sambil membaca QS. Yasin: 1-9 beliau manaruh pasir di kepala mreka smua, kemudian pergi ke rumah Abu Bakar untuk hijrah bersama ke kota Madinah. Nabi Muhammad saw tiba di Madinah pd hari Senin tanggal 12 Rabiul Awwal tahun 1 Hijriyah.
11. Peperangan Nabi Muhammad Saw
Yg mendasari peperangan nabi Muhammad Saw yaitu ayat-ayat berikut :
- "Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yg diperangi karena sesungguhnya mreka dizhalimi." (Al-Hajj: 39).
- "Perangilah di jalan Allah orang-orang yg memerangi kamu, tetapi jangan melampaui batas, sungguh Allah tidak menyukai orang-orang yg melampaui batas" (QS. Al-Baqarah: 190).
Dlam hal ini ada aturan-aturan perang, antara lain: Jangan membunuh anak-anak, orang tua, orang yg menyerah, pendeta & petugas rumah ibadah yg tidak menyerang, hewan tanpa tujuan maslahat, jangan membunuh dgn cara yg sadis & berlebihan (Tafsir Ibnu Katsir).
Dr sini jelas bahwa peperangan nabi Muhammad saw yaitu sebagai upaya pembelaan trhadap hak, bukan wasilah untuk islamisasi apalagi balas dendam. Adapun jumlah peperangan yg diikutinya ada sebannyak 27 kali.
12. Akhlak Nabi Muhammad Saw
Allah SWT menggambarkan akhlak nabi Muhammad secara umum di dlam QS. Al-Qalam ayat 4: "Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yg luhur"
a. Kesabaran Nabi Muhammad Saw
Tidak sedikit beban yg ditanggung oleh nabi Muhammad saw dlam menyebarkan dakwah ajaran yg dibawanya. Ejekan, makian, perlakuan kasar & ancaman pembunuhan diterimanya dr orang-orang musyrik Makkah. Namun itu smuanya tak membuat kesabarannya luntur.
Dlam riwayat Imam Bukhari & Muslim diceritakan bahwa Uqbah bin Abu Mu’ith pernah mencampakkan kotoran onta kepd Rasulullah Muhammad saw sementara beliau dlam keadaan sujud. Beliau terus sujud hingga putrinya Fathimah datang membuangnya.
Perlakuan kasar kaum Quraisy semakin bertambah setelah pamannya Abu Thalib & isterinya Khadijah meninggal dunia pd tahun 10 kerasulan. Karenanya beliau hijrah ke wilayah Thaif. Namun ternyata disini juga beliau tidak diterima, malah penduduk setempat menyuruh anak-anaknya untuk melemparinya dgn batu.
b. Kasih Sayang Nabi Muhammad Saw
Kasarnya tindakan pengusiran penduduk Thaif trhadap nabi Muhammad saw tidak membuat beliau serta merta mendoakan mreka dgn azab. Tapi justru sebaliknya: "Bahkan saya berharap agar Allah menjadikan dr keturunan mreka orang-orang yg menyembah Allah & tidak berbuat syirik kepd-Nya sedikit pun," kata beliau saat malaikat penjaga gunung menawarkan kepdnya untuk menimpakan gunung Abu Qubaisy & gunung yg di sebelahnya kepd penduduk Thaif. (Shahih Bukhari).
Dan bagaimana pun juga kasarnya perlakuan & azab dr kaum musyrik penduduk Makkah kepdnya & ummat pengikutnya, tapi itu tak membuatnya dendam kepd mreka di saat pembebasan Makkah pd tahun 8 H. Malah beliau saw memberikan amnesti besar-besaran kepd penduduk Makkah.
13. Keistimewaan yg Allah Berikan Kepadanya
a. Lima kelebihan yg tidak diberikan kepd orang sebelumnya
Dr Jabir bin Abdullah ra, nabi Muhammad saw bersabda: "Saya diberikan lima hal yg tidak diberikan kepd seorang pun sebelum saya;
diberi kemenangan dgn rasa takut (yg ditimpakan kepd musuh-musuhku) dlam jarak satu bulan perjalanan,
bumi dijadikan tempat shalat & suci untukku, maka siapa pun di antara ummatku yg mendapatkan waktu shalat hendaklah dia melakukannya,
dihalalkan untukku harta ghanimah & itu tidak dihalalkan kepd orang sebelum saya
diberi syafa’at
dahulu nabi diutus hanya kepd kaumnya, tetapi saya diutus kepd seluruh manusia." (HR. Bukhari & Muslim)
b. Keistimewaannya di hari kiamat
Dr Anas ra., nabi Muhammad saw bersabda: "Saya yaitu orang pertama yg diberikan syafaat pd hari kiamat nanti, nabi yg palling bannyak pengikutnya di hari kiamat, & orang pertama yg mengetuk pintu surga" (HR. Muslim).
Keistimewaan lainnya disebutkan di dlam riwayat Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda: "Saya yaitu pemimpin anak-anak Adam pd hari kiamat nanti, saya orang pertama yg dibangkitkan dr kubur, & saya orang pertama yg diberi syafaat (oleh Allah) & orang pertama yg memberi syafaat (kepd ummat manusia)." (HR. Muslim).
14. Ibadah Beliau
Aisyah ra. Berkata: Rasulullah saw pernah shalat hingga dua kakinya membengkak. Lalu beliau ditegur, beliau menjawab: "Apakah aku tidak pantas menjadi hamba yg bersyukur?"
15. Nabi Muhammad Saw Wafat
Beliau saw wafat pd tanggal 12 Rabiul Awal tahun 11 Hijriyah di waktu Dhuha dgn usia 63 tahun.
Sebelum ruhnya dicabut, beliau membaca :
"مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ, اللهُـمّ اغفِـر لى وارحمنى وألحقنى بالرفيق الأعلى, اللهم الرفيق الأعلى."
* Refrensi :
- A’rif Nabiyyaka Saw, Qism Ilmiy, Dar Al-Wathan, Riyadh
- Al-Mu’in ar-Raiq min Sirah Khairi al-Khalaiq, Prof. Dr. Sa’id M. Shaleh Shawabi, Risywan Kairo, 2008.
- Mushaf Al-Qur’an Terjemah, Pena, Jakarta, 2002
- Sirah Nabawiyah, Ibnu Katsir, Maktabah Syamilah
- Subul al-Huda wa ar-Rasyad, Maktabah Syamilah
- Tafsir Ibnu Katsir
- Raudhatul Anwar, Shafiurrahman Al-Mubarkafury, Pustaka Raja Fahd, Riyadh 1427 H
- Uyun al-Atsar, Maktabah Syamilah
2. Nasab Nabi Muhammad Saw
Di dlam buku Shahih Bukhari bab Mab’ats an-Nabiyyi saw, Imam Bukhari merincikan silsilah nasab Nabi Muhammad saw sebagai berikut: Muhammad saw bin Abdullah bin Abdul Muththalib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qusyai bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luai bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’add bin Adnan.
Imam Bukhari menambahkan di dlam Kitab Tarikh al-Kabir: Adnan bin Udud bin Al-Maqum bin Nahur bin Tarh bin Ya’rab bin Nabit bin Ismail bin Ibrahim. Menurut para pakar – sebagaimana yg disebutkan oleh sejarawan Syekh Abdurrahman bin Yahya Al-Yamany –antara Adnan & Ismail ada sekitar 40 kakek.
3. Kelahiran Nabi Muhammad Saw
Nabi Muhammad saw lahir di Makkah pd hari Senin tanggal 12 Rabi’ul Awwal tahun Gajah dlam keadaan yatim.
Penamaan tahun Gajah berkaitan dgn peristiwa pasukan Gajah yg dipimpin oleh Abrahah, Gubernur Yaman yg ingin menghancurkan Ka’bah. Namun sebelum sampai ke kota Makkah, mreka diserang oleh pasukan burung yg membawa batu-batu kerikil panas (lihat QS Al-Fil: 1-5).
Kelahiran Nabi Muhammad Saw bertepatan dgn tanggal 20 April 571 Masehi.
4. Masa Menyusui
Nabi Muhammad saw pertama kalinya disusui oleh ibunya Aminah & Tsuwaibatul Aslamiyah. Namun itu hanya beberapa hari. Selanjutnya beliau disusui oleh Halimah As-Sa’diyah di perkampungan bani Sa’ad.
Nabi Muhammad saw tinggal bersama keluarga Halimah selama kurang lebih empat tahun. Di akhir masa pengasuhan keluarga Halimah ini terjadi pembedahan nabi Muhammad saw.
5. Muhammad Saw di Mata Penduduk Makkah
Sejak kecil Muhammad Saw jauh dr tradisi-tradisi jahiliyah & tidak pernah melakukan penyembahan trhadap tuhan berhala. Namun demikian beliau tetaplah seorang yg santun & jujur, karenanya beliau terkenal dgn gelar Al-Amien (orang yg terpercaya).
6. Pernikahan Nabi Muhammad Saw
Pd usia yg ke-25 tahun, Muhammad saw menikah dgn Khadijah binti Khuwailid, seorang janda kaya berusia 40 tahun. Pernikahan ini diawali dgn lamaran Khadijah kepd Muhammad saw setelah melihat & mendengar kelebihan-kelebihan & akhlaknya.
7. Isteri-isteri Rasulullah Muhammad Saw
Selain Khadijah, isteri-isteri beliau yaitu: Saudah binti Zam’ah, Aisyah binti Abu Bakar, Hafshah binti Umar, Zainab binti Khuzaimah, Ummu Salamah (Hindun binti Umayyah), Zainab binti Zahsy, Juwairiyah binti Al-Harits, Ummu Habibah (Ramlah), Shafiyah binti Huyay, Maimunah binti Al-Harits & Maria Al-Qibtiyah.
Nabi Muhammad menikahi mreka smua setelah Khadijah meninggal dunia. & mreka smua beliau nikahi dlam keadaan janda, kecuali Aisyah ra.
Jika dilihat dr faktor tiap pernikahan beliau, smuanya mempunyai hubungan yg kuat dgn dakwah & ajaran Islam yg dibawanya.
8. Anak & Putri Nabi Muhammad Saw
Anak & putri nabi Muhammad saw yaitu: Qasim, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, Fathimah, Abdullah & Ibrahim. Mreka smua lahir dr rahim Khadijah kecuali Ibrahim dr Maria Al-Qibtiah. Anak-anak beliau yg laki-laki smuanya meninggal sebelum usia dewasa.
9. Muhammad Saw Menjadi Rasul Allah
Turunnya wahyu pertama QS. Al-A’la: 1-5 di gua Hira pd hari Senin di bulan Ramadan pd usia yg ke 40 menjadi awal kerasulan Muhammad saw. Wahyu pertama tersebut berisi: "1) Bacalah dgn nama Tuhanmu yg menciptakan, 2) Yg menciptakan manusia dr segumpal darah, 3) Bacalah, & Tuhanmulah Yg Mahamulia, 4) Yg mengajari (manusia) dgn pena, 5) Dia mengajarkan manusia apa yg tidak diketahuinya."
Setelah menerima wahyu tersebut, Muhammad saw pulang menemui Khadijah & mengungkapkan kekhawatirannya trhadap dirinya. Khadijah menenangkan: "Bergembiralah! Demi Allah, Dia tidak akan pernah menyia-nyiakanmu. Demi Allah, engkau ini menghubungkan shilaturrahim (hubungan kerabat), berkata jujur, menanggung beban orang lemah, membantu orang yg tidak punya, memuliakan tamu, menolong orang-orang yg ditimpa bencana."
Khadijah lalu mempertemukannya dgn anak pamannya Waraqah bin Naufal, seorang pendeta Nasrani. Setelah menjelaskan peristiwa yg baru dialaminya di gua Hira, Waraqah menjelaskan bahwa yg datang kepd Muhammad saw itu yaitu malaikat yg pernah datang kepd nabi Musa As.
"Andai kata aku masih hidup & kuat di saat engkau diusir oleh kaummu" kata Waraqah.
"Apakah mreka akan mengusirku?" Tanya Muhammad Saw. "Ya…," jawabnya. (lihat HR Bukhari & Muslim).
10. Nabi Muhammad Saw Hijrah ke Madinah
Nabi Saw hijrah ke Madinah pd tahun ke 13 kenabian yg bertepatan dgn tahun 622 M. Di dlam riwayat Ibnu Ishak dijelaskan bahwa beliau keluar dr rumahnya yg saat itu sedang dikepung oleh pasukan bersenjata kaum musyrik Makkah yg ingin membunuhnya. Lalu Allah Swt menidurkan mreka. Sambil membaca QS. Yasin: 1-9 beliau manaruh pasir di kepala mreka smua, kemudian pergi ke rumah Abu Bakar untuk hijrah bersama ke kota Madinah. Nabi Muhammad saw tiba di Madinah pd hari Senin tanggal 12 Rabiul Awwal tahun 1 Hijriyah.
11. Peperangan Nabi Muhammad Saw
Yg mendasari peperangan nabi Muhammad Saw yaitu ayat-ayat berikut :
- "Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yg diperangi karena sesungguhnya mreka dizhalimi." (Al-Hajj: 39).
- "Perangilah di jalan Allah orang-orang yg memerangi kamu, tetapi jangan melampaui batas, sungguh Allah tidak menyukai orang-orang yg melampaui batas" (QS. Al-Baqarah: 190).
Dlam hal ini ada aturan-aturan perang, antara lain: Jangan membunuh anak-anak, orang tua, orang yg menyerah, pendeta & petugas rumah ibadah yg tidak menyerang, hewan tanpa tujuan maslahat, jangan membunuh dgn cara yg sadis & berlebihan (Tafsir Ibnu Katsir).
Dr sini jelas bahwa peperangan nabi Muhammad saw yaitu sebagai upaya pembelaan trhadap hak, bukan wasilah untuk islamisasi apalagi balas dendam. Adapun jumlah peperangan yg diikutinya ada sebannyak 27 kali.
12. Akhlak Nabi Muhammad Saw
Allah SWT menggambarkan akhlak nabi Muhammad secara umum di dlam QS. Al-Qalam ayat 4: "Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yg luhur"
a. Kesabaran Nabi Muhammad Saw
Tidak sedikit beban yg ditanggung oleh nabi Muhammad saw dlam menyebarkan dakwah ajaran yg dibawanya. Ejekan, makian, perlakuan kasar & ancaman pembunuhan diterimanya dr orang-orang musyrik Makkah. Namun itu smuanya tak membuat kesabarannya luntur.
Dlam riwayat Imam Bukhari & Muslim diceritakan bahwa Uqbah bin Abu Mu’ith pernah mencampakkan kotoran onta kepd Rasulullah Muhammad saw sementara beliau dlam keadaan sujud. Beliau terus sujud hingga putrinya Fathimah datang membuangnya.
Perlakuan kasar kaum Quraisy semakin bertambah setelah pamannya Abu Thalib & isterinya Khadijah meninggal dunia pd tahun 10 kerasulan. Karenanya beliau hijrah ke wilayah Thaif. Namun ternyata disini juga beliau tidak diterima, malah penduduk setempat menyuruh anak-anaknya untuk melemparinya dgn batu.
b. Kasih Sayang Nabi Muhammad Saw
Kasarnya tindakan pengusiran penduduk Thaif trhadap nabi Muhammad saw tidak membuat beliau serta merta mendoakan mreka dgn azab. Tapi justru sebaliknya: "Bahkan saya berharap agar Allah menjadikan dr keturunan mreka orang-orang yg menyembah Allah & tidak berbuat syirik kepd-Nya sedikit pun," kata beliau saat malaikat penjaga gunung menawarkan kepdnya untuk menimpakan gunung Abu Qubaisy & gunung yg di sebelahnya kepd penduduk Thaif. (Shahih Bukhari).
Dan bagaimana pun juga kasarnya perlakuan & azab dr kaum musyrik penduduk Makkah kepdnya & ummat pengikutnya, tapi itu tak membuatnya dendam kepd mreka di saat pembebasan Makkah pd tahun 8 H. Malah beliau saw memberikan amnesti besar-besaran kepd penduduk Makkah.
13. Keistimewaan yg Allah Berikan Kepadanya
a. Lima kelebihan yg tidak diberikan kepd orang sebelumnya
Dr Jabir bin Abdullah ra, nabi Muhammad saw bersabda: "Saya diberikan lima hal yg tidak diberikan kepd seorang pun sebelum saya;
diberi kemenangan dgn rasa takut (yg ditimpakan kepd musuh-musuhku) dlam jarak satu bulan perjalanan,
bumi dijadikan tempat shalat & suci untukku, maka siapa pun di antara ummatku yg mendapatkan waktu shalat hendaklah dia melakukannya,
dihalalkan untukku harta ghanimah & itu tidak dihalalkan kepd orang sebelum saya
diberi syafa’at
dahulu nabi diutus hanya kepd kaumnya, tetapi saya diutus kepd seluruh manusia." (HR. Bukhari & Muslim)
b. Keistimewaannya di hari kiamat
Dr Anas ra., nabi Muhammad saw bersabda: "Saya yaitu orang pertama yg diberikan syafaat pd hari kiamat nanti, nabi yg palling bannyak pengikutnya di hari kiamat, & orang pertama yg mengetuk pintu surga" (HR. Muslim).
Keistimewaan lainnya disebutkan di dlam riwayat Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda: "Saya yaitu pemimpin anak-anak Adam pd hari kiamat nanti, saya orang pertama yg dibangkitkan dr kubur, & saya orang pertama yg diberi syafaat (oleh Allah) & orang pertama yg memberi syafaat (kepd ummat manusia)." (HR. Muslim).
14. Ibadah Beliau
Aisyah ra. Berkata: Rasulullah saw pernah shalat hingga dua kakinya membengkak. Lalu beliau ditegur, beliau menjawab: "Apakah aku tidak pantas menjadi hamba yg bersyukur?"
15. Nabi Muhammad Saw Wafat
Beliau saw wafat pd tanggal 12 Rabiul Awal tahun 11 Hijriyah di waktu Dhuha dgn usia 63 tahun.
Sebelum ruhnya dicabut, beliau membaca :
"مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ, اللهُـمّ اغفِـر لى وارحمنى وألحقنى بالرفيق الأعلى, اللهم الرفيق الأعلى."
* Refrensi :
- A’rif Nabiyyaka Saw, Qism Ilmiy, Dar Al-Wathan, Riyadh
- Al-Mu’in ar-Raiq min Sirah Khairi al-Khalaiq, Prof. Dr. Sa’id M. Shaleh Shawabi, Risywan Kairo, 2008.
- Mushaf Al-Qur’an Terjemah, Pena, Jakarta, 2002
- Sirah Nabawiyah, Ibnu Katsir, Maktabah Syamilah
- Subul al-Huda wa ar-Rasyad, Maktabah Syamilah
- Tafsir Ibnu Katsir
- Raudhatul Anwar, Shafiurrahman Al-Mubarkafury, Pustaka Raja Fahd, Riyadh 1427 H
- Uyun al-Atsar, Maktabah Syamilah
Sejarah Kelahiran Nabi Muhammad SAW Hingga Wafatnya
by Dangstars
Tea , at 20.13 , have 0 komentar
Sejarah Kelahiran Nabi
Muhammad SAW Hingga Wafatnya
Berikut
ini adalah satu kisah Nabi Muhammad SAW, yang saya kutip dari sebuah buku
tentang kumpulan kisah-kisah islam, yaitu kisah nabi muhammad dari lahir
sampai wafat
- Nama : Muhammad bin Abdullah
- Kelahiran : Mekah, tanggal 12 Rabiul Awal tahun Gajah
- Abdullah (ayahnya) meninggal sebelum Muhammad terlahir
- Umur 6–8 tahun Muhammad dibesarkan kakeknya, Abdul Muthalib
- Kemudian dibesarkan pamannya, Abu Thalib
- Atas kejujurannya, Muhammad mendapat gelar Al Amin (dapat dipercaya)
- Usia 13 tahun mulai berbisnis, menemani Abu Thalib berdagang ke ke Syam
- Usia 25 tahun menikah dengan Siti Khadijah binti Khuwailid
- Muhammad muda pernah berhasil mendamaikan pertikaian antar kabilah
- Usia 40 tahun pertama kali menerima wahyu dan diangkat menjadi Rasulullah
- Kemudian melakukan dakwah diam-diam selama 3 tahun di Mekah
- Dilanjutkan dengan berdakwah secara terang-terangan selama 10 tahun
- Dakwah nabi Muhammad SAW ditentangn oleh kaumnya sendiri, Quraisy
- Hijrah ke Madinah setelah 13 tahun berdakwah di Mekah
- Setelah haji wada (10 H) kesehatan nabi Muhammad SAW mulai menurun
- Nabi Muhammad meninggal dunia pada hari Senin bulan Rabiul Awal tahun 12 hijrah atau bertepatan dengan tanggal 6 Juni 632 masehi. Menurut versi lain, beliau wafat pada hari Senin 13 Rabiul Awal tahun 11 hijriah atau 8 Juni 632 masehi.
- Muhammad adalah nabi dan rasul terakhir
Terdapat
perbedaan pendapat ahli sejarah Nabi Muhammad (sirah) tentang tanggal kelahiran
dan wafatnya Nabi. Satu hal yang pasti, Nabi Muhammad lahir dan meninggal pada
bulan Rabiul Awal menurut mayoritas historian.
KELAHIRAN NABI MUHAMMAD
Para ahli sejarah Nabi sepakat bahwa Nabi Muhammad lahir di Makkah pada hari Senin bulan Rabiul Awal bertepatan dengan tanggal 26 April 570 atau 571 masehi. Namun, ahli sejarah Nabi berbeda pendapat tentang tanggal Arabnya sebagai berikut:
2 Rabiul Awal menurut Ibnu Abdil Barr
5 Rabiul Awal menurut Amiruddin
8 Rabiul Awal menurut Ibnul Qayyim, Ibnu Hazm, Az Zuhri, Ibnu Dihya
9 Rabiul Awal menurut Muhammad Suleman Mansurpuri, Mubarakpuri , Shibli Nomani, Mahmud Pasha Falaki, Akbar Shah Najeeb Abadi, Moeen ud din Ahmed Nadvi, Abul Kalam Azad
12 Rabiul Awal menurut Tabari, Ibnu Khaldun , Dr hameedullah, Ibnu Hisham, Abul-Hasan ‘Ali ibn Muhammad al- Mawardi, Ibnu Ishaq
10 Rabiul Awal menurut Abul Fida, Abu Jafar al Baqir, Al Waqadi , Al Sha’bi–
17 Rabiul Awal menurut pandangan golongan Syiah. Sedang harinya adalah Jum'at.
22 Rabiul Awal menurut pendapat yang diatribusikan ke Ibnu Hazm
10 Rabiul Awal menurut Abdul Qadir Jailani
Pendapat mayoritas adalah Nabi lahir pada 13 Rabiul Awal tahun Gajah (50 hari setelah penyerangan pasukan Gajah dari Yaman) atau bertepatan dengan tanggal 30 atau 31 Maret tahun 571 masehi.
WAFATNYA NABI MUHAMMAD
Nabi Muhammad meninggal dunia pada hari Senin bulan Rabiul Awal tahun 12 hijrah atau bertepatan dengan tanggal 6 Juni 632 masehi. Menurut versi lain, beliau wafat pada hari Senin 13 Rabiul Awal tahun 11 hijriah atau 8 Juni 632 masehi.
Ada beberapa perbedaan tentang tanggal wafatnya Nabi sebagai berikut:
13 Rabiul Awal menurut Muhammad Suleman Mansurpure
12 Rabiul Awal menurut Mubarakpuri
2 Rabiul Awal menurut Ibnu Hajar
1 Rabiul Awal menurut Ibnu Jarir
REFERENSI LAHIR DAN WAFAT NABIMUHAMMAD
Rujukan pustaka seputar lahir dan wafatnya Nabi Muhammad S.A.W
KELAHIRAN NABI
- Dari kitab As-Sirah al-Halabiyah diriwayatkan sebuah hadits bahwa Nabi lahir pada hari Senin
عن قتادة رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم سُئل عن يوم الإثنين فقال : ذلك يوم ولدت فيه .
Artinya: Dari Qatadah, bahwa
Rasulullah pernah ditanya tentang hari Senin. Nabi berkata: Itu adalah hari aku
dilahirkan.
- Al-Bairuni dalam kitab Al-Irsyad mengutip sebuah hadits
- Al-Bairuni dalam kitab Al-Irsyad mengutip sebuah hadits
أن النبي سُئل عن يوم الإثنين فقال : هذا يوم
ولدت فيه ، وبعثت فيه ، وأنزل عليّ فيه ، وهاجرت فيه
Artinya: Nabi pernah ditanya
tentang hari Senin. Nabi menjawab: Hari Senin adalah hari aku lahir, diutus
sebagai Rasul, turunnya Quran dan hijrahku ke Madinah.
- Syamsuddin bin Salim dalam kitab Al-Ja'far al-Kabir menyatakan
- Syamsuddin bin Salim dalam kitab Al-Ja'far al-Kabir menyatakan
وقد صحّ أن النبي ولد في شهر ربيع الأول في
العشرين من نيسان عام الفيل وفي عهد كسرى أنو شروان
Artinya: Adalah sahih
(pendapat) bahwa Nabi lahir pada bulan Rabiul Awal tanggal 20 tahun Gajah pada
masa kaisar Anu Syarwan.
- Ibnul Amid dalam kitab Mukhtashar at-Tarikh menyatakan
- Ibnul Amid dalam kitab Mukhtashar at-Tarikh menyatakan
أن النبي ولد ببطحاء مكة في الليلة المسفرة عن
صباح يوم الإثنين لثمان خلون من ربيع الأول ، يوافقه من شهور الروم الثاني
والعشرين من نيسان سنة 882 للإسكندر
Artinya:
bahwa Nabi lahir di Bat'ha, Makkah pada malam dari paginya hari Senin tanggal 8
Rabiul Awal bertepatan dengan bulan Romawi tanggal 22 April tahun 882 tahun
Alexander atau tahun 571 masehi.
WAFAT NABI MUHAMMAD
- As-Suhaili dalam kitab Ar-Raud al-Anf menyatakan وَاتّفَقُوا أَنّهُ تُوُفّيَ - صَلّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلّمَ - يَوْمَ الِاثْنَيْنِ إلّا شَيْئًا ذَكَرَهُ ابْنُ قُتَيْبَةَ فِي الْمَعَارِفِ الْأَرْبِعَاءِ قَالُوا كُلّهُمْ وَفِي رَبِيعٍ الْأَوّلِ غَيْرَ أَنّهُمْ قَالُوا ، أَوْ قَالَ أَكْثَرُهُمْ فِي الثّانِي عَشَرَ مِنْ رَبِيعٍ وَلَا يَصِحّ أَنْ يَكُونَ تُوُفّيَ صَلّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلّمَ إلّا فِي الثّانِي مِنْ الشّهْرِ أَوْ الثّالِثَ عَشَرَ أَوْ الرّابِعَ عَشَرَ أَوْ الْخَامِسَ عَشَرَ لِإِجْمَاعِ الْمُسْلِمِينَ عَلَى أَنّ وَقْفَةَ عَرَفَةَ فِي حَجّةِ الْوَدَاعِ كَانَتْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَهُوَ التّاسِعُ مِنْ ذِي الْحَجّةِ فَدَخَلَ ذُو الْحَجّةِ يَوْمَ الْخَمِيسِ فَكَانَ الْمُحَرّمُ إمّا الْجُمُعَةُ وَإِمّا السّبْتُ فَإِنْ كَانَ الْجُمُعَةُ فَقَدْ كَانَ صَفَرٌ إمّا السّبْتُ وَإِمّا الْأَحَدُ فَإِنْ كَانَ السّبْتُ فَقَدْ كَانَ رَبِيعٌ الْأَحَدَ أَوْ الِاثْنَيْنِ وَكَيْفَا دَارَتْ الْحَالُ عَلَى هَذَا الْحِسَابِ فَلَمْ يَكُنْ الثّانِي عَشَرَ مِنْ رَبِيعٍ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ بِوَجْهِ وَلَا الْأَرْبِعَاءَ أَيْضًا كَمَا قَالَ الْقُتَبِيّ وَذَكَرَ الطّبَرِيّ عَنْ ابْنِ الْكَلْبِيّ وَأَبِي مِخْنَفٍ أَنّهُ تُوُفّيَ فِي الثّانِي مِنْ رَبِيعٍ الْأَوّلِ وَهَذَا الْقَوْلُ وَإِنْ كَانَ خِلَافَ أَهْلِ الْجُمْهُورِ فَإِنّهُ لَا يُبْعَدُ أَنْ كَانَتْ الثّلَاثَةُ الْأَشْهُرُ الّتِي قَبْلَهُ كُلّهَا مِنْ تِسْعَةٍ وَعِشْرِينَ فَتَدَبّرْهُ فَإِنّهُ صَحِيحٌ وَلَمْ أَرَ أَحَدًا تَفَطّنَ لَهُ وَقَدْ رَأَيْت لِلْخَوَارِزْمِيّ أَنّهُ تُوُفّيَ عَلَيْهِ السّلَامُ فِي أَوّلِ يَوْمٍ مِنْ رَبِيعٍ الْأَوّلِ وَهَذَا أَقْرَبُ فِي الْقِيَاسِ بِمَا ذَكَرَ الطّبَرِيّ عَنْ ابْنِ الْكَلْبِيّ وَأَبِي مِخْنَفٍ
WAFAT NABI MUHAMMAD
- As-Suhaili dalam kitab Ar-Raud al-Anf menyatakan وَاتّفَقُوا أَنّهُ تُوُفّيَ - صَلّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلّمَ - يَوْمَ الِاثْنَيْنِ إلّا شَيْئًا ذَكَرَهُ ابْنُ قُتَيْبَةَ فِي الْمَعَارِفِ الْأَرْبِعَاءِ قَالُوا كُلّهُمْ وَفِي رَبِيعٍ الْأَوّلِ غَيْرَ أَنّهُمْ قَالُوا ، أَوْ قَالَ أَكْثَرُهُمْ فِي الثّانِي عَشَرَ مِنْ رَبِيعٍ وَلَا يَصِحّ أَنْ يَكُونَ تُوُفّيَ صَلّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلّمَ إلّا فِي الثّانِي مِنْ الشّهْرِ أَوْ الثّالِثَ عَشَرَ أَوْ الرّابِعَ عَشَرَ أَوْ الْخَامِسَ عَشَرَ لِإِجْمَاعِ الْمُسْلِمِينَ عَلَى أَنّ وَقْفَةَ عَرَفَةَ فِي حَجّةِ الْوَدَاعِ كَانَتْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَهُوَ التّاسِعُ مِنْ ذِي الْحَجّةِ فَدَخَلَ ذُو الْحَجّةِ يَوْمَ الْخَمِيسِ فَكَانَ الْمُحَرّمُ إمّا الْجُمُعَةُ وَإِمّا السّبْتُ فَإِنْ كَانَ الْجُمُعَةُ فَقَدْ كَانَ صَفَرٌ إمّا السّبْتُ وَإِمّا الْأَحَدُ فَإِنْ كَانَ السّبْتُ فَقَدْ كَانَ رَبِيعٌ الْأَحَدَ أَوْ الِاثْنَيْنِ وَكَيْفَا دَارَتْ الْحَالُ عَلَى هَذَا الْحِسَابِ فَلَمْ يَكُنْ الثّانِي عَشَرَ مِنْ رَبِيعٍ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ بِوَجْهِ وَلَا الْأَرْبِعَاءَ أَيْضًا كَمَا قَالَ الْقُتَبِيّ وَذَكَرَ الطّبَرِيّ عَنْ ابْنِ الْكَلْبِيّ وَأَبِي مِخْنَفٍ أَنّهُ تُوُفّيَ فِي الثّانِي مِنْ رَبِيعٍ الْأَوّلِ وَهَذَا الْقَوْلُ وَإِنْ كَانَ خِلَافَ أَهْلِ الْجُمْهُورِ فَإِنّهُ لَا يُبْعَدُ أَنْ كَانَتْ الثّلَاثَةُ الْأَشْهُرُ الّتِي قَبْلَهُ كُلّهَا مِنْ تِسْعَةٍ وَعِشْرِينَ فَتَدَبّرْهُ فَإِنّهُ صَحِيحٌ وَلَمْ أَرَ أَحَدًا تَفَطّنَ لَهُ وَقَدْ رَأَيْت لِلْخَوَارِزْمِيّ أَنّهُ تُوُفّيَ عَلَيْهِ السّلَامُ فِي أَوّلِ يَوْمٍ مِنْ رَبِيعٍ الْأَوّلِ وَهَذَا أَقْرَبُ فِي الْقِيَاسِ بِمَا ذَكَرَ الطّبَرِيّ عَنْ ابْنِ الْكَلْبِيّ وَأَبِي مِخْنَفٍ
Pada waktu umat manusia dalam kegelapan dan suasana jahiliyyah, lahirlah seorang bayi pada 12 Rabiul Awal tahun Gajah di Makkah. Bayi yang dilahirkan bakal membawa perubahan besar bagi sejarah peradaban manusia. Bapa bayi tersebut bernama Abdullah bin Abdul Mutallib yang telah wafat sebelum baginda dilahirkan iaitu sewaktu baginda 7 bulan dalam kandungan ibu. Ibunya bernama Aminah binti Wahab. Kehadiran bayi itu disambut dengan penuh kasih sayang dan dibawa ke ka'abah, kemudian diberikan nama Muhammad, nama yang belum pernah wujud sebelumnya.
Selepas
itu Muhammad disusukan selama beberapa hari oleh Thuwaiba, budak suruhan Abu
Lahab sementara menunggu kedatangan wanita dari Banu Sa'ad. Adat menyusukan
bayi sudah menjadi kebiasaan bagi bangsawan-bangsawan Arab di Makkah. Akhir
tiba juga wanita dari Banu Sa'ad yang bernama Halimah bin Abi-Dhuaib yang pada
mulanya tidak mahu menerima baginda kerana Muhammad seorang anak yatim. Namun
begitu, Halimah membawa pulang juga Muhammad ke pedalaman dengan harapan Tuhan
akan memberkati keluarganya. Sejak diambilnya Muhammad sebagai anak susuan,
kambing ternakan dan susu kambing-kambing tersebut semakin bertambah. Baginda
telah tinggal selama 2 tahun di Sahara dan sesudah itu Halimah membawa baginda
kembali kepada Aminah dan membawa pulang semula ke pedalaman.
Kisah
Dua Malaikat dan Pembedahan Dada Muhammad
Pada
usia dua tahun, baginda didatangi oleh dua orang malaikat yang muncul sebagai
lelaki yang berpakaian putih. Mereka bertanggungjawab untuk membedah Muhammad.
Pada ketika itu, Halimah dan suaminya tidak menyedari akan kejadian tersebut.
Hanya anak mereka yang sebaya menyaksikan kedatangan kedua malaikat tersebut
lalu mengkhabarkan kepada Halimah. Halimah lantas memeriksa keadaan Muhammad,
namun tiada kesan yang aneh ditemui.
Muhammad
tinggal di pedalaman bersama keluarga Halimah selama lima tahun. Selama itu
baginda mendapat kasih sayang, kebebasan jiwa dan penjagaan yang baik daripada
Halimah dan keluarganya. Selepas itu baginda dibawa pulang kepada datuknya
Abdul Mutallib di Makkah.
Datuk
baginda, Abdul Mutallib amat menyayangi baginda. Ketika Aminah membawa anaknya
itu ke Madinah untuk bertemu dengan saudara-maranya, mereka ditemani oleh Umm
Aiman, budak suruhan perempuan yang ditinggalkan oleh bapa baginda. Baginda
ditunjukkan tempat wafatnya Abdullah serta tempat dia dikuburkan.
Sesudah
sebulan mereka berada di Madinah, Aminah pun bersiap sedia untuk pulang semula
ke Makkah. Dia dan rombongannya kembali ke Makkah menaiki dua ekor unta yang
memang dibawa dari Makkah semasa mereka datang dahulu. Namun begitu, ketika
mereka sampai di Abwa, ibunya pula jatuh sakit dan akhirnya meninggal dunia
lalu dikuburkan di situ juga.
Muhammad
dibawa pulang ke Makkah oleh Umm Aiman dengan perasaan yang sangat sedih. Maka
jadilah Muhammad sebagai seorang anak yatim piatu. Tinggallah baginda dengan
datuk yang dicintainya dan bapa-bapa saudaranya.
"Bukankah
Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu. Dan Dia
mendapatimu sebagai seorang yang bingung lalu Dia memberikan petunjuk"
(Surah Ad-Dhuha, 93: 6-7)
Abdul
Mutallib Wafat
Kegembiraannya
bersama datuk baginda tidak bertahan lama. Ketika baginda berusia lapan tahun,
datuk baginda pula meninggal dunia. Kematian Abdul Mutallib menjadi satu
kehilangan besar buat Bani Hashim. Dia mempunyai keteguhan hati, berwibawa,
pandangan yang bernas, terhormat dan berpengaruh dikalangan orang Arab. Dia
selalu menyediakan makanan dan minuman kepada para tetamu yang berziarah dan
membantu penduduk Makkah yang dalam kesusahan.
Muhammad
diasuh oleh Abu Talib
Selepas
kewafatan datuk baginda, Abu Talib mengambil alih tugas bapanya untuk menjaga
anak saudaranya Muhammad. Walaupun Abu Talib kurang mampu berbanding saudaranya
yang lain, namun dia mempunyai perasaan yang paling halus dan terhormat di
kalangan orang-orang Quraisy.Abu Talib menyayangi Muhammad seperti dia menyayangi
anak-anaknya sendiri. Dia juga tertarik dengan budi pekerti Muhammad yang
mulia.
Pada
suatu hari, ketika mereka berkunjung ke Syam untuk berdagang sewaktu Muhammad
berusia 12 tahun, mereka bertemu dengan seorang rahib Kristian yang telah dapat
melihat tanda-tanda kenabian pada baginda. Lalu rahib tersebut menasihati Abu
Talib supaya tidak pergi jauh ke daerah Syam kerana dikhuatiri orang-orang
Yahudi akan menyakiti baginda sekiranya diketahui tanda-tanda tersebut. Abu
Talib mengikut nasihat rahib tersebut dan dia tidaak banyak membawa harta dari
perjalanan tersebut. Dia pulang segera ke Makkah dan mengasuh anak-anaknya yang
ramai. Muhammad juga telah menjadi sebahagian dari keluarganya. Baginda
mengikut mereka ke pekan-pekan yang berdekatan dan mendengar sajak-sajak oleh
penyair-penyair terkenal dan pidato-pidato oleh penduduk Yahudi yang anti Arab.
Baginda
juga diberi tugas sebagai pengembala kambing. Baginda mengembala kambing
keluarganya dan kambing penduduk Makkah. Baginda selalu berfikir dan merenung
tentang kejadian alam semasa menjalankan tugasnya. Oleh sebab itu baginda jauh
dari segala pemikiran manusia nafsu manusia duniawi. Baginda terhindar daripada
perbuatan yang sia-sia, sesuai dengan gelaran yang diberikan iaitu
"Al-Amin".
Selepas
baginda mula meningkat dewasa, baginda disuruh oleh bapa saudaranya untuk
membawa barang dagangan Khadijah binti Khuwailid, seorang peniaga yang kaya dan
dihormati. Baginda melaksanakan tugasnya dengan penuh ikhlas dan jujur.
Khadijah amat tertarik dengan perwatakan mulia baginda dan keupayaan baginda
sebagai seorang pedagang. Lalu dia meluahkan rasa hatinya untuk berkahwin
dengan Muhammad yang berusia 25 tahun ketika itu. Wanita bangsawan yang berusia
40 tahun itu sangat gembira apabila Muhammad menerima lamarannya lalu
berlangsunglah perkahwinan mereka berdua. Bermulalah lembaran baru dalam hidup
Muhammad dan Khadijah sebagai suami isteri.
Turunnya
Wahyu Pertama
Pada
usia 40 tahun, Muhammad telah menerima wahyu yang pertama dan diangkat sebagai
nabi sekelian alam. Ketika itu, baginda berada di Gua Hira' dan sentiasa
merenung dalam kesunyian, memikirkan nasib umat manusia pada zaman itu. Maka
datanglah Malaikat Jibril menyapa dan menyuruhnya membaca ayat quran yang
pertama diturunkan kepada Muhammad.
"Bacalah
dengan nama Tuhanmu Yang menciptakan" (Al-'Alaq, 96: 1)
Rasulullah
pulang dengan penuh rasa gementar lalu diselimuti oleh Khadijah yang cuba
menenangkan baginda. Apabila semangat baginda mulai pulih, diceritakan kepada
Khadijah tentang kejadian yang telah berlaku.
Kemudian
baginda mula berdakwah secara sembunyi-sembunyi bermula dengan kaum kerabatnya
untuk mengelakkan kecaman yang hebat daripada penduduk Makkah yang menyembah
berhala. Khadijah isterinya adalah wanita pertama yang mempercayai kenabian baginda.
Manakala Ali bin Abi Talib adalah lelaki pertama yang beriman dengan ajaran
baginda.Dakwah yang sedemikian berlangsung selama tiga tahun di kalangan
keluarganya sahaja.
Dakwah
Secara Terang-terangan
Setelah
turunnya wahyu memerintahkan baginda untuk berdakwah secara terang-terangan,
maka Rasulullah pun mula menyebarkan ajaran Islam secara lebih meluas.
"Maka
sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan
(kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik." (Al-Hijr,
15:94)
Namun
begitu, penduduk Quraisy menentang keras ajaran yang dibawa oleh baginda.
Mereka memusuhi baginda dan para pengikut baginda termasuk Abu Lahab, bapa
saudara baginda sendiri. Tidak pula bagi Abu Talib, dia selalu melindungi anak
saudaranya itu namun dia sangat risau akan keselamatan Rasulullah memandangkan
tentangan yang hebat dari kaum Quraisy itu. Lalu dia bertanya tentang rancangan
Rasulullah seterusnya. Lantas jawab Rasulullah yang bermaksud:
"Wahai
bapa saudaraku, andai matahari diletakkan diletakkan di tangan kiriku dan bulan
di tangan kananku, agar aku menghentikan seruan ini, aku tidak akan
menghentikannya sehingga agama Allah ini meluas ke segala penjuru atau aku
binasa kerananya"
Baginda
menghadapi pelbagai tekanan, dugaan, penderitaan, cemuhan dan ejekan daripada
penduduk-penduduk Makkah yang jahil dan keras hati untuk beriman dengan Allah.
Bukan Rasulullah sahaja yang menerima tentangan yang sedemikian, malah para
sahabatnya juga turut merasai penderitaan tersebut seperti Amar dan Bilal bin
Rabah yang menerima siksaan yang berat.
Wafatnya
Khadijah dan Abu Talib
Rasulullah
amat sedih melihat tingkahlaku manusia ketika itu terutama kaum Quraisy kerana
baginda tahu akan akibat yang akan diterima oleh mereka nanti. Kesedihan itu
makin bertambah apabila isteri kesayangannya wafat pada tahun sepuluh
kenabiaannya. Isteri bagindalah yang tidak pernah jemu membantu menyebarkan
Islam dan mengorbankan jiwa serta hartanya untuk Islam. Dia juga tidak jemu
menghiburkan Rasulullah di saat baginda dirundung kesedihan.
Pada
tahun itu juga bapa saudara baginda Abu Talib yang mengasuhnya sejak kecil juga
meninggal dunia. Maka bertambahlah kesedihan yang dirasai oleh Rasulullah
kerana kehilangan orang-orang yang amat disayangi oleh baginda.
Hijrah
Ke Madinah
Tekanan
orang-orang kafir terhadap perjuangan Rasulullah semakin hebat selepas
kepergian isteri dan bapa saudara baginda. Maka Rasulullah mengambil keputusan
untuk berhijrah ke Madinah berikutan ancaman daripada kafir Quraisy untuk
membunuh baginda.
Rasulullah
disambut dengan meriahnya oleh para penduduk Madinah. Mereka digelar kaum
Muhajirin manakala penduduk-penduduk Madinah dipanggil golongan Ansar. Seruan
baginda diterima baik oleh kebanyakan para penduduk Madinah dan sebuah negara
Islam didirikan di bawah pimpinan Rasulullas s.a.w sendiri.
Negara
Islam Madinah
Negara
Islam yang baru dibina di Madinah mendapat tentangan daripada kaum Quraisy di
Makkah dan gangguan dari penduduk Yahudi serta kaum bukan Islam yang lain.
Namun begitu, Nabi Muhammad s.a.w berjaya juga menubuhkan sebuah negara Islam
yang mengamalkan sepenuhnya pentadbiran dan perundangan yang berlandaskan
syariat Islam. Baginda dilantik sebagai ketua agama, tentera dan negara. Semua
rakyat mendapat hak yang saksama. Piagam Madinah yang merupakan sebuah kanun
atau perjanjian bertulis telah dibentuk. Piagam ini mengandungi beberapa fasal
yang melibatkan hubungan antara semua rakyat termasuk kaum bukan Islam dan
merangkumi aspek politik, sosial, agama, ekonomi dan ketenteraan. Kandungan
piagam adalah berdasarkan wahyu dan dijadikan dasar undang-undang Madinah.
Islam
adalah agama yang mementingkan kedamaian. Namun begitu, aspek pertahanan amat
penting bagi melindungi agama, masyarakat dan negara. Rasulullah telah
menyertai 27 kali ekspedisi tentera untuk mempertahan dan menegakkan keadilan
Islam. Peperangan yang ditempuhi baginda ialah Perang Badar (623 M/2 H), Perang
Uhud (624 M/3 H), Perang Khandak (626 M/5 H) dan Perang Tabuk (630 M/9 H).
Namun tidak semua peperangan diakhiri dengan kemenangan.
Pada
tahun 625 M/ 4 Hijrah, Perjanjian Hudaibiyah telah dimeterai antara penduduk
Islam Madinah dan kaum Musyrikin Makkah. Maka dengan itu, negara Islam Madinah
telah diiktiraf. Nabi Muhammad s.a.w. juga telah berjaya membuka semula kota
Makkah pada 630 M/9 H bersama dengan 10 000 orang para pengikutnya.
Perang
terakhir yang disertai oleh Rasulullah ialah Perang Tabuk dan baginda dan
pengikutnya berjaya mendapat kemenangan. Pada tahun berikutnya, baginda telah
menunaikan haji bersama-sama dengan 100 000 orang pengikutnya. Baginda juga
telah menyampaikan amanat baginda yang terakhir pada tahun itu juga. Sabda
baginda yang bermaksud:
"Wahai
sekalian manusia, ketahuilah bahawa Tuhan kamu Maha Esa dan kamu semua adalah
daripada satu keturunan iaitu keturunan Nabi Adam a.s. Semulia-mulia manusia di
antara kamu di sisi Allah s.w.t. ialah orang yang paling bertakwa. Aku telah
tinggalkan kepada kamu dua perkara dan kamu tidak akan sesat selama-lamanya
selagi kamu berpegang teguh dengan dua perkara itu, iaitu kitab al-Quran dan
Sunnah Rasulullah."
Wafatnya
Nabi Muhammad s.a.w
WAFATNYA NABI MUHAMMAD
Nabi Muhammad meninggal dunia pada hari Senin bulan Rabiul Awal tahun 12 hijrah atau bertepatan dengan tanggal 6 Juni 632 masehi. Menurut versi lain, beliau wafat pada hari Senin 13 Rabiul Awal tahun 11 hijriah atau 8 Juni 632 masehi.
Ada beberapa perbedaan tentang tanggal wafatnya Nabi sebagai berikut:
13 Rabiul Awal menurut Muhammad Suleman Mansurpure
12 Rabiul Awal menurut Mubarakpuri
2 Rabiul Awal menurut Ibnu Hajar
1 Rabiul Awal menurut Ibnu Jarir
REFERENSI LAHIR DAN WAFAT NABI MUHAMMAD
Rujukan pustaka seputar lahir dan wafatnya Nabi Muhammad S.A.W
Nabi Muhammad meninggal dunia pada hari Senin bulan Rabiul Awal tahun 12 hijrah atau bertepatan dengan tanggal 6 Juni 632 masehi. Menurut versi lain, beliau wafat pada hari Senin 13 Rabiul Awal tahun 11 hijriah atau 8 Juni 632 masehi.
Ada beberapa perbedaan tentang tanggal wafatnya Nabi sebagai berikut:
13 Rabiul Awal menurut Muhammad Suleman Mansurpure
12 Rabiul Awal menurut Mubarakpuri
2 Rabiul Awal menurut Ibnu Hajar
1 Rabiul Awal menurut Ibnu Jarir
REFERENSI LAHIR DAN WAFAT NABI MUHAMMAD
Rujukan pustaka seputar lahir dan wafatnya Nabi Muhammad S.A.W
Baginda
telah wafat pada bulan Jun tahun 632 M/12 Rabiul Awal tahun 11 Hijrah. Baginda
wafat setelah selesai melaksanakan tugasnya sebagai rasul dan pemimpin negara.
Baginda berjaya membawa manusia ke jalan yang benar dan menjadi seorang
pemimpin yang bertanggungjawab, berilmu dan berkebolehan. Rasulullah adalah
contoh terbaik bagi semua manusia sepanjang zaman.
Nahhh...!!
sahabat-sahat semua itulah kisah Nabi Muhammad SAW dari lahir sampai wafat,
semoga menjadi inspirasi hidup Khususnya bagi kita semua yang menjadi hambanya
dan umumnya bagi manusia yang mengetahui kisah hidupnya. Jangan lupa baca juga
artikel tentang Kisah Nabi Musa, Kisah Nabi Ibrahim, Kisah Nabi Isa, dan Kisah
Nabi Muhammad.
Lagi-lagi
sebuah sejarah dilupakan, seakan-akan mereka tidak pernah tahu atau mungkin
tidak mau tahu, ini adalah sejarah yang tak boleh dilupakan, karena inilah
sebab awal penciptaan dan akhir penciptaan, ia bermula 14 abad yang lalu di
sebuah kota kecil, sebuah kota yang panas dan tandus yang dipenuhi dengan
penyembahan terhadap kayu-kayu dan batu-batu yang tak dapat berbuat apa-apa dan
juga disana terdapat sebuah kotak hitam yang dikelilingi oleh 'berhala-berhala' yang sekarang telah berubah wujud tapi memiliki wujud 'berhala'
yang sama.
Sungguh tak terpikirkan betapa bodoh manusia zaman itu, ialah sebuah jazirah yang disebut jazirah Arabia, perbuatan buruk dan haram, perampokan, pembunuhan bayi,minum-minuman keras, yang memusnahkan segala kebajikan dan moral menempatkan masyarakat jazirah Arabia ini dalam situasi kemerosotan yang luar biasa. Mereka terpecah-pecah menjadi kabilah-kabilah (bani/kaum).
Sungguh tak terpikirkan betapa bodoh manusia zaman itu, ialah sebuah jazirah yang disebut jazirah Arabia, perbuatan buruk dan haram, perampokan, pembunuhan bayi,minum-minuman keras, yang memusnahkan segala kebajikan dan moral menempatkan masyarakat jazirah Arabia ini dalam situasi kemerosotan yang luar biasa. Mereka terpecah-pecah menjadi kabilah-kabilah (bani/kaum).
Pada saat yang sangat kritis ini muncullah sebuah
bintang pada malam yang gelap gulita, sinarnya semakin terang membuat malam
menjadi terang benderang, ia bukan bintang yang biasa, tapi bintang yang sangat
luar biasa, bahkan matahari di siang haripun malu menampakkan sinarnya karena
bintang ini adalah maha bintang yang terlahirkan ke muka bumi, ialah cahaya
dalam kegelapan, ia adalah cahaya di dalam dada, ia dikenal dengan Nama
Muhammad, menurut sejarawan bintang ini tepat terlahir tanggal 17 Rabiâ'ul
Awwal (12 Rabiâ'ul awwal menurut mazhab sunni) 570 M, bintang ini tak pernah
padam walaupun 14 abad setelah ketiadaannya, bahkan ia semakin terang dan
semakin terang, dari bintang ini terlahir 13 bintang yang lain, yang selalu
menjadi hujjah bagi bintang-bintang yang sulit bersinar lainnya di setiap
zamannya. Ia memiliki silsilah yang berhubungan langsung dengan jawara Tauhid
melalui anaknya Ismail AS, yang dilahirkan melalui rahim-rahim suci dan
terpelihara dari perbuatan-perbuatan mensekutukan Tuhan.
Ia begitu suci sehingga Tuhan memerintahkan kepada Para Malaikat dan Jin untuk bersujud kepada Adam, karena cahayanya dibawa oleh Adam AS untuk disampaikan kepada maksud, ia adalah rencana Tuhan yang teramat besar yang langit dan bumi pun tak kan sanggup memikulnya.
Ia begitu suci sehingga Tuhan memerintahkan kepada Para Malaikat dan Jin untuk bersujud kepada Adam, karena cahayanya dibawa oleh Adam AS untuk disampaikan kepada maksud, ia adalah rencana Tuhan yang teramat besar yang langit dan bumi pun tak kan sanggup memikulnya.
Peristiwa kelahiran sang bintang dipenuhi dengan
kejadian-kejadian yang luarbiasa, dimulai dengan peristiwa padamnya api
'abadi'di kerajaan Persia, hancurnya sesembahan batu di sana, dan penyerangan
pasukan bergajah untuk menghancurkan Ka'bah, yang di kemudian hari menjadi
kiblat baginya dan ummatnya sampai akhir zaman, namun tentara yang besar ini
dihancurkan oleh burung-burung yang dikirimkan oleh Sang Pemilik kiblat
(Ka'bah), karenanya tahun ini dinamakan tahun Gajah.
Sudah menjadi tradisi kelahiran manusia luar biasa harus juga didahului peristiwa yang luar biasa. Muhammad namanya, ayahnya bernama Abdullah, Ibundanya Aminah, kedua orang tuanya berasal dari silsilah yang mulia yang merupakan keturunan Jawara Tauhid (Ibrahim AS). Abdullah lahir kedunia hanya untuk membawa nur Muhammad dan 'meletakkannya' ke dalam rahim Aminah, Sang isteri saat itu mengandung (2 bulan) bayi yang kelak menjadi manusia besar. Setelah lama kepergian sang suami, sang isteri merasakan kesepian yang amat dalam, walaupun suaminya selalu berkirim surat. Namun pada saat lain surat tidak lagi ia terima, begitu riang hatinya ternyata ia melihat rombongan dagang suaminya telah pulang, tapi Ia amat terkejut karena tak dilihatnya suaminya, datanglah seseorang dari rombongan tersebut yang menyampaikan berita kepada Aminah, mulutnya begitu berat untuk mengucapkan kata ' kata ini kepada wanita ini, ia tidak sanggup mengutarakannya, namun akhirnya terucap juga bahwa sang suami telah berpulang ke hadirat Allah Swt dan dimakamkan di abwa.
Sudah menjadi tradisi kelahiran manusia luar biasa harus juga didahului peristiwa yang luar biasa. Muhammad namanya, ayahnya bernama Abdullah, Ibundanya Aminah, kedua orang tuanya berasal dari silsilah yang mulia yang merupakan keturunan Jawara Tauhid (Ibrahim AS). Abdullah lahir kedunia hanya untuk membawa nur Muhammad dan 'meletakkannya' ke dalam rahim Aminah, Sang isteri saat itu mengandung (2 bulan) bayi yang kelak menjadi manusia besar. Setelah lama kepergian sang suami, sang isteri merasakan kesepian yang amat dalam, walaupun suaminya selalu berkirim surat. Namun pada saat lain surat tidak lagi ia terima, begitu riang hatinya ternyata ia melihat rombongan dagang suaminya telah pulang, tapi Ia amat terkejut karena tak dilihatnya suaminya, datanglah seseorang dari rombongan tersebut yang menyampaikan berita kepada Aminah, mulutnya begitu berat untuk mengucapkan kata ' kata ini kepada wanita ini, ia tidak sanggup mengutarakannya, namun akhirnya terucap juga bahwa sang suami telah berpulang ke hadirat Allah Swt dan dimakamkan di abwa.
Begitu goncang hatinnya mendengarkan hal ini, tak
sanggup menahan tangisnya, ia menangis menahan sedih dan tak makan beberapa
hari, namun ia bermimpi, dalam mimpinya seorang wanita datang dan berkata
kepadanya agar ia menjaga bayi dalam janinnya dengan baik ' baik. Ia berulang
kali bermimpi bertemu dengan wanita tersebut yang ternyata adalah Maryam binti
Imran (Ibu Isa as). Dalam mimpinya sang wanita mulia ini berkata : 'Kelak bayi
yang ada didalam rahimmu akan menjadi manusia paling mulia sejagat raya, maka
jagalah ia baik “ baik hingga kelahirannya.
Saat ayahanda Muhammad yang mulia ini Wafat dalam usia
20 tahun (riwayat lain ' 17 tahun), sang bintang kita ini sedang berada dalam
kandungan ibunya, beberapa tahun kemudian Bunda Sang bintang menyusul suaminya
dan dimakamkan di Abwa juga. Muhammad dibawa pulang oleh Ummu Aiman dan diasuh
oleh kakeknya, belum lagi hilang duka setelah ditinggal Sang Bunda, ia pun
harus kehilangan kakeknya ketika umurnya belum lagi menginjak delapan tahun.
Setelah kepergian sang kakek, sang bintang (Muhammad) diasuh oleh pamannya, Abu
Tholib, seorang putra Abdul Mutholib yang pertama menyatakan keimanannya kepada
kemenakannya sendiri (Muhammad).
Pemandu ilahi selalu saja dipilihkan oleh Ilahi untuk memiliki profesi sebagai seorang gembala, melalui profesi ini beliau mengarungi beberapa waktu kehidupannya untuk menjadi 'gembala'domba yang lebih besar, inilah pilihan Ilahi yang memilihkan baginya sebuah jalan dimana hal ini penting bagi orang yang akan berjuang melawan orang-orang hina yang berpikiran sampai menyembah aneka batu dan pohon, ilahi menjadikannya kuat sehingga tidak menyerah kepada apapun kecuali keputusan-Nya. Ada penulis sirah yang mengutip kalimat Nabi berikut ini,
Semua Nabi pernah menjadi gembala sebelum beroleh jabatan kerasulan.' Orang bertanya kepada Nabi,' Apakah Anda juga pernah menjadi gembala?' Beliau menjawab,' Ya. Selama beberapa waktu saya menggembalakan domba orang Mekah di daerah Qararit.'
Pemandu ilahi selalu saja dipilihkan oleh Ilahi untuk memiliki profesi sebagai seorang gembala, melalui profesi ini beliau mengarungi beberapa waktu kehidupannya untuk menjadi 'gembala'domba yang lebih besar, inilah pilihan Ilahi yang memilihkan baginya sebuah jalan dimana hal ini penting bagi orang yang akan berjuang melawan orang-orang hina yang berpikiran sampai menyembah aneka batu dan pohon, ilahi menjadikannya kuat sehingga tidak menyerah kepada apapun kecuali keputusan-Nya. Ada penulis sirah yang mengutip kalimat Nabi berikut ini,
Semua Nabi pernah menjadi gembala sebelum beroleh jabatan kerasulan.' Orang bertanya kepada Nabi,' Apakah Anda juga pernah menjadi gembala?' Beliau menjawab,' Ya. Selama beberapa waktu saya menggembalakan domba orang Mekah di daerah Qararit.'
Sang bintang terlahir bukan dari kalangan orang yang
teramat kaya, belum lagi ia dilahirkan sebagai seorang yatim, dan telah
kehilangan Ayah, Ibu di masa kecil sebagai tempat bernaung, apa yang dapat
dikatakan oleh anak kecil yang telah kehilangan kedua orang tuanya sedangkan
dia sendiri masih membutuhkan naungan kedua orang tua dan kasih sayang mereka.
Mari kita masuk ke jazirah Arabia lebih jauh lagi, kita dapat melihat bahwa
kondisi keuangan Muhammad terbilang cukup sulit. Muhammad terkenal dengan
kemuliaan rohaninya, keluhuran budi, keunggulan ahklaq dan dirinya dikenal di
masyarakat sebagai 'orang jujur' (al-Amin), ia menjadi salah
seorang kafilah dagang Khodijah yang terpercaya dan Khodijah memberikan dua
kali lipat dibandingkan yang diberikannya kepada orang lain. Kafilah Quraisy,
termasuk barang dagangan Khodijah, siap bertolak, kafilah tiba di tempat
tujuan. Seluruh anggotanya mengeruk laba. Namun, laba yang diperoleh Nabi lebih
banyak ketimbang lain. Kafilah kembali ke Makkah. Dalam perjalanan, Sang
bintang melewati negeri 'Ad dan Tsamud. Keheningan kematian yang menimpa kaum
pembangkang itu mengundang perhatian sang bintang.
Kafilah mendekati Mekah, Maisarah, berkata kepada sang
Bintang, 'Alangkah baiknya jika Anda memasuki Mekah mendahului kami dan
mengabarkan kepada Khodijah tentang perdagangan dan keuntungan besar yang kita
dapatkan.' Nabi tiba di
Mekah ketika Khodijah sedang duduk di
kamar atasnya. Ia berlari turun dan mengajak Nabi ke ruangannya. Nabi
menyampaikan, dengan menyenangkan, hal-hal menyangkut barang dagangan. Maisarah
menceritakan tentang Kebesaran jiwa Al-Amin selama perjalanan dan perdagangan.
Maisarah menceritakan 'Di Busra, Al-Amin duduk di bawah pohon untuk istirahat.
Seorang pendeta, yang sedang duduk di biaranya, kebetulan melihatnya. Ia datang
seraya menanyakan namanya kepada saya, kemudian ia berkata, '˜Orang yang duduk
di bawah naungan pohon itu adalah nabi, yang tentangnya telah saya baca banyak
kabar gembira di dalam Taurat dan Injil.
Kemudian
Khodijah menceritakan apa yang didengarnya dari Maisarah kepada Waraqah bin
Naufal, si hanif dari Arabia. Waraqah mengatakan, 'Orang yang memiliki
sifat-sifat itu adalah nabi berbangsa Arab.
II.
Pernikahan
Kebanyakan
sejarawan percaya bahwa yang menyampaikan lamaran Khadijah kepada Nabi ialah
Nafsiah binti ‘Aliyah sebagai berikut:
'Wahai Muhammad! Katakan terus terang, apa
sesungguhnya yang menjadi penghalang bagimu untuk memasuki kehidupan rumah
tangga? Kukira usiamu sudah cukup dewasa!' Apakah anda akan menyambut dengan senang hati jika saya mengundang
Anda kepada kecantikan, kekayaan, keanggunan, dan kehormatan ?' Nabi
menjawab,'Apa maksud Anda?' Ia lalu menyebut Khodijah. Nabi lalu
berkata,'Apakah Khodijah siap untuk itu, padahal dunia saya dan dunianya jauh
berbeda?' Nafsiah berujar 'Saya mendapat kepercayaan dari dia, dan akan
membuat dia setuju. Anda perlu menetapkan tanggal perkawinan agar walinya ('˜Amar bin Asad) dapat mendampingi
Anda beserta handai tolan Anda, dan upacara perkawinan dan perayaan dapat
diselenggarakan".
Kemudian Muhammad membicarakan hal ini kepada pamannya
yang mulia, Abu Tholib. Pesta yang agung pun diselenggarakan, sang paman yang
mulia ini menyampaikan pidato, mengaitkannya dengan puji syukur kepada Tuhan.
Tentang keponakannya, ia berkata demikian, 'Keponakan saya Muhammad bin
'Abdullah lebih utama daripada siapapun di kalangan Quraisy. Kendati tidak
berharta, kekayaan adalah bayangan yang berlalu, tetapi asal usul dan silsilah
adalah permanen".
Waraqah,
paman Khodijah, tampil dan mengatakan sambutannya, 'Tak ada orang Quraisy yang
membantah kelebihan Anda. Kami sangat ingin memegang tali kebangsawanan Anda.'
Upacara pun dilaksanakan. Mahar ditetapkan empat puluh dinar-ada yang
mengatakan dua puluh ekor unta.
Sang
bintang sekarang mulai dewasa, ia mempunyai seorang istri yang begitu lengkap
kemuliaannya, dari perkawinan ini Khodijah melahirkan enam orang anak, dua
putra, Qasim, dan Abdulah, yang dipanggil At-Thayyib, dan At-Thahir. Tiga orang
putrinya masing-masing Ruqayyah, Zainab, Ummu Kaltsum, dan Fatimah. Kedua anak
laki-lakinya meninggal sebelum Muhammad diutus menjadi Rosul.
Ketika umur sang bintang mulai menginjak 35 tahun,
banjir dahsyat mengalir dari gunung ke Ka'bah. Akibatnya, tak satu pun rumah di
Makah selamat dari kerusakan.
Dinding ka'bah mengalami kerusakan. Orang Quraisy memutuskan untuk membangun Ka'bah tapi takut membongkarnya. Walid bin Mughirah, orang pertama yang mengambil linggis, meruntuhkan dua pilar tempat suci tersebut. Ia merasa takut dan gugup. Orang Mekah menanti jatuhnya sesuatu, tapi ketika ternyata Walid tidak menjadi sasaran kemarahan berhala, mereka pun yakin bahwa tindakannya telah mendapatkan persetujuan Dewa. Mereka semua lalu ikut bergabung meruntuhkan bangunan itu. Pada saat pembangunan kembali ka'bah, diberitahukan pada semua pihak sebagai berikut, 'Dalam pembangunan kembali Ka'bah, yang dinafkahkan hanyalah kekayaan yang diperoleh secara halal. Uang yang diperoleh lewat cara-cara haram atau melalui suap dan pemerasan, tak boleh dibelanjakan untuk tujuan ini.' Terlihat bahwa ini adalah ajaran para Nabi, dan mereka mengetahui tentang kekayaan yang diperoleh secara tidak halal, tetapi kenapa mereka masih melakukan hal demikian, inipun terjadi di zaman ini, di Indonesia, rakyat ataupun pemerintahnya mengetahui tentang halal dan haramnya suatu harta kekayaan atau pun perbuatan yang salah dan benar, tapi mereka masih saja melakukan perbuatan itu walaupun tahu itu adalah salah.
Dinding ka'bah mengalami kerusakan. Orang Quraisy memutuskan untuk membangun Ka'bah tapi takut membongkarnya. Walid bin Mughirah, orang pertama yang mengambil linggis, meruntuhkan dua pilar tempat suci tersebut. Ia merasa takut dan gugup. Orang Mekah menanti jatuhnya sesuatu, tapi ketika ternyata Walid tidak menjadi sasaran kemarahan berhala, mereka pun yakin bahwa tindakannya telah mendapatkan persetujuan Dewa. Mereka semua lalu ikut bergabung meruntuhkan bangunan itu. Pada saat pembangunan kembali ka'bah, diberitahukan pada semua pihak sebagai berikut, 'Dalam pembangunan kembali Ka'bah, yang dinafkahkan hanyalah kekayaan yang diperoleh secara halal. Uang yang diperoleh lewat cara-cara haram atau melalui suap dan pemerasan, tak boleh dibelanjakan untuk tujuan ini.' Terlihat bahwa ini adalah ajaran para Nabi, dan mereka mengetahui tentang kekayaan yang diperoleh secara tidak halal, tetapi kenapa mereka masih melakukan hal demikian, inipun terjadi di zaman ini, di Indonesia, rakyat ataupun pemerintahnya mengetahui tentang halal dan haramnya suatu harta kekayaan atau pun perbuatan yang salah dan benar, tapi mereka masih saja melakukan perbuatan itu walaupun tahu itu adalah salah.
Mari
kita kembali lagi menuju Mekah, ketika dinding ka'bah telah dibangun dalam
batas ketinggian tertentu, tiba saatnya untuk pemasangan Hajar Aswad pada
tempatnya. Pada tahap ini, muncul perselisihan di kalangan pemimpin suku.
Masing-masing suku merasa bahwa tidak ada suku yang lain yang pantas melakukan
perbuatan yang mulia ini kecuali sukunya sendiri. Karena hal ini, maka
pekerjaan konstruksi tertunda lima hari. Masalah mencapai tahap kritis,
akhirnya seorang tua yang disegani di antara Quraisy, Abu Umayyah bin Mughirah
Makhzumi, mengumpulkan para pemimpin Quraisy seraya berkata,'Terimalah sebagai wasit orang pertama
yang masuk melalui Pintu Shafa.' (buku lain mencatat Bab as-salam). Semua menyetujui gagasan ini. Tiba-tiba
Muhammad muncul dari pintu. Serempak mereka berseru, 'Itu Muhammad, al-Amin.
Kita setuju ia menjadi wasit!'
Untuk menyelesaikan pertikaian itu, Nabi meminta
mereka menyediakan selembar kain. Beliau meletakkan Hajar Aswad di atas kain
itu dengan tangannya sendiri, kemudian meminta tiap orang dari empat sesepuh
Mekah memegang setiap sudut kain itu. Ketika Hajar Aswad sudah diangkat ke
dekat pilar, Nabi meletakkannya pada tempatnya dengan tangannya sendiri. Dengan
cara ini, beliau berhasil mengakhiri pertikaian Quraisy yang hampir pecah
menjadi peristiwa berdarah.
Tuhan, Sang Maha Konsep sudah membuat konsep tentang
semua ini, tanda-tanda seorang bintang telah banyak ia tampakkan pada diri
Muhammad, dari batinnya yang mulia sampai pada bentuk lahirnya yang indah.
Kesabaran yang diabadikan di dalam Kitab suci menjadi bukti yang tak
terbantahkan, bahwa ia adalah manusia sempurna, dalam wujud lahiriah
(penampakan), maupun batinnya. Tidak setitik cela apalagi kesalahan selama
hidupnya, Sang Maha Konsep benar-benar telah mengonsepnya menjadi manusia
'ilahi''. Al-Amin telah dikenal oleh masyarakat Mekah, sebagai manusia mulia,
sebagai manifestasi wujud kejujuran mutlak. Sebelum pengutusannya menjadi
Rosul, Muhammad selalu mengamati tanda kekuasaan Tuhan, dan mengkajinya secara
mendalam, terutama mengamati keindahan, kekuasaan, dan ciptaan Allah dalam
segala wujud. Beliau selalu melakukan telaah mendalam terhadap langit, bumi dan
isinya. Beliau selalu mengamati masyarakatnya yang rusak, dan hancur, beliau
mempunyai tugas untuk menghancurkan segala bentuk pemberhalaan. Apalah kiranya
yang membuat masyarakatnya seperti ini, ia mengembalikan semua ini kepada
Tuhan, yang menurutnya tak mungkin sama dengan manusia.
Gunung
Hira, puncaknya dapat dicapai kurang lebih setengah jam, gua ini adalah saksi
atas peristiwa menyangkut 'sahabat karib'-nya (Muhammad), gua ini menjadi saksi bisu tentang wahyu, dan
seakan-akan ia ingin berkata,' disinilah dulu anak Hasyim itu tinggal, yang selalu kalian sebut-sebut, disinilah ia diangkat
menjadi Rosul, disinilah Al-Furqon pertama kali dibacakan, wahai manusia,
bukankah aku telah mengatakannya, kalianlah (manusia) yang tak mau
menengarkannya, kalian menutup telinga kalian rapat-rapat, dan menertawakanku,
sedangkan sebagian dari kalian hanya menjadikan aku sebagai museum
sejarah.“kata saksi bisu.
III.
Diangkat Menjadi Rasul
Hira, tempat diturunkannya kalimat Tuhan Yang Maha
Sakti, kalimat yang membuat iblis berputus asa untuk menyesatkan manusia,
kalimat yang dengannya alam semesta berguncang. Al-Qur'an, susunan kalimatnya
yang mengandung makna yang banyak telah membuat tercengang manusia-manusia
manapun di jagat raya, yang mengakui kebenarannya, akan mengikutinya, sedangkan
yang tidak mengakuinya harus tunduk atas kebenarannya, dan bagi mereka yang
menolak, dengan cara apapun akan sia-sia, dan celaka. Jibril (Ruh Al-Qudus) diutus
Tuhan semesta Alam, Sang Pemilik Konsep, untuk menyampaikan kalimat-Nya secara
berangsur-angsur kepada Al-amin yang berada di Gunung Hira'. Al-Amin telah
mempersiapkan dirinya selama empat puluh tahun untuk memikul tugas yang maha
berat ini, Jibril datang kepadanya dengan membawa beberapa kalimat dari
Tuhannya. Ialah kalimat pertama yang dikemukakan dalam Al-qur'an sebagai
berikut
'Bacalah
dengan [ menyebut] nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia
dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Paling Pemurah. Yang
mengajari [manusia] dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia
apa yang tidak diketahuinya'.
Ayat ini dengan tegas menyatakan tentang program Nabi,
dan menyatakan dalam istilah-istilah jelas bahwa fondasi agamanya diberikan
dengan pengkajian, pengetahuan, kebijaksanaan, dan penggunaan pena.
Muhammad,
pembawa berita bahagia, ancaman, dan perintah merupakan manusia teladan
sepanjang masa, ia adalah manusia dalam wujud Ilahiah, utusan Tuhan yang
kepadanya ummat manusia memohonkan syafa'at. Tidak satupun mahkluq yang
mencapai kesempurnaan yang dicapai Muhammad, sejak kecil ia telah
memperlihatkan ketulusan, kejujuran, manusia yang seumur hidupnya tidak pernah
berbohong, yang tidak pernah menghianati janji, dan sayang kepada yang miskin.
Malaikat Jibril menyelesaikan tugasnya menyampaikan
wahyu itu, dan Muhammad pun turun dari Gua Hira menuju rumah 'Khodijah'. Jiwa agung Nabi disinari cahaya wahyu.
Beliau merekam di hatinya apa yang didengarnya dari malaikat Jibril. Setelah
kejadian ini, Jibril menyapanya,â€Wahai Muhammad! Engkau Rosul Allah dan aku
Jibril'. Muhammad menerima kalimat
Tuhannya secara bertahap, secara berangsur-angsur, fakta sejarah mengakui bahwa
di antara wanita, Khodijah adalah wanita yang pertama memeluk Islam, dan pria
pertama yang memeluk Islam adalah 'Ali.
Muhammad mengadakan perjamuan makan dengan kerabatnya,
selesai makan, beliau berpaling kepada para sesepuh keluarganya dan memulai
pembicaraan dengan memuji Allah dan memaklumkan keesaan-Nya. Lalu beliau
berkata,' Sesungguhnya,
pemandu suatu kaum tak pernah berdusta kepada kaumnya. Saya bersumpah demi Allah yang tak ada sekutu bagi-Nya bahwa
saya diutus oleh Dia sebagai Rosul-Nya, khususnya kepada Anda sekalian dan
umumnya kepada seluruh penghuni dunia. Wahai kerabat saya! Anda sekalian akan
mati. Sesudah itu, seperti Anda tidur, Anda akan dihidupkan kembali dan akan
menerima pahala menurut amal Anda. Imbalannya adalah surga Allah yang abadi
(bagi orang lurus) dan neraka-Nya yang kekal(bagi orang yang berbuat jahat).
'Lalu beliau menambahkan, 'Tak ada manusia yang pernah membawa kebaikan untuk
kaumnya ketimbang apa yang saya bawakan untuk Anda. Saya membawakan kepada Anda
rahmat dunia maupun Akhirat. Tuhan saya memerintahkan kepada saya untuk
mengajak Anda kepada-Nya. Siapakah diantara Anda sekalian yang akan menjadi
pendukung saya sehingga ia akan menjadi saudara, washi (penerima wasiat), dan
khalifah (pengganti) saya?'.
Ketika
pidato Nabi mencapai poin ini, kebisuan total melanda pertemuan itu. 'Ali,
remaja berusia lima belas tahun, memecahkan kebisuan itu. Ia bangkit seraya
berkata dengan mantap,'Wahai Nabi Allah, saya siap mendukung Anda.' Nabi menyuruhnya duduk. Nabi mengulang
tiga kali ucapannya, tapi tak ada yang menyambut kecuali '˜Ali yang terus
melontarkan jawaban yang sama. Beliau lalu berpaling kepada kerabatnya seraya
berkata,' Pemuda ini adalah saudara,
washi, dan khalifah saya diantara kalian. Dengarkanlah kata-katanya dan ikuti
dia".
Peristiwa diatas membuktikan heroisme spiritual dan
kebenaran '˜Ali. Karena, dalam pertemuan di mana orang-orang tua dan
berpengalaman tenggelam dalam keraguan dan keheranan, ia menyatakan dukungan
dan pengabdian dengan keberanian sempurna dan mengungkapkan permusuhannya
terhadap musuh Nabi tanpa menempuh jalan politisi yang mengangkat diri sendiri.
Kendati waktu itu ia yang termuda diantara yang hadir, pergaulannya yang lama
dengan Nabi telah menyiapkan pikirannya untuk menerima kenyataan, sementara
para sesepuh bangsa ragu-ragu untuk menerimanya.
Setelah berdakwah kepada kaum kerabatnya, Nabi
berdakwah terang-terangan kepada kaum Quraisy. Muhammad, berbekal kesabaran,
keyakinan, kegigihan, dan keuletan dalam berdakwah terus-menerus dan tidak
menghiraukan orang-orang musrik yang terus menghardik dan mengejeknya. Banyak
yang cara yang dilakukan kaum Quraisy untuk menghentikan Muhammad, suatu saat
Abu Tholib sedang duduk bersama keponakannya. Juru bicara rombongan yang
mendatangi rumah Abu Tholib membuka pembicaraan dengan berkata,' Wahai Abu
Tholib! Muhammad mencerai-beraikan barisan kita dan menciptakan perselisihan
diantara kita. Ia merendahkan kita dan mencemooh kita dan berhala kita. Jika ia
melakukan itu karena kemiskinan dan kepapaannya, kami siap menyerahkan harta
berlimpah kepadanya. Jika ia menginginkan kedudukan, kami siap menerimanya
sebagai penguasa kami dan kami akan mengikuti perintahnya. Bila ia sakit dan
membutuhkan pengobatan, kami akan membawakan tabib ahli untuk merawatnya'.
Abu Tholib berpaling kepada Nabi seraya berkata,' Para
sesepuh anda datang untuk meminta Anda berhenti mengkritik berhala supaya
mereka pun tidak mengganggu Anda.' Nabi menjawab,'' Saya tidak menginginkan apa
pun dari mereka. Bertentangan dengan empat tawaran itu, mereka harus menerima
satu kata dari saya, yang dengan itu mereka dapat memerintah bangsa Arab dan
menjadikan bangsa Ajam sebagai pengikut mereka' Abu Jahal bangkit sambil
berkata, ' Kami siap sepuluh kali untuk mendengarnya.' Nabi menjawab,' Kalian
harus mengakui keesaan Tuhan.' Kata-kata tak terduga dari Nabi ini laksana air
dingin ditumpahkan ke ceret panas. Mereka demikian heran, kecewa, dan putus asa
sehingga serentak mereka berkata,' Haruskah kita mengabaikan 360 Tuhan dan
menyembah kepada satu Allah saja?'
Orang
Quraisy meninggalkan rumah Abu Tholib dengan wajah dan mata terbakar kemarahan.
Mereka terus memikirkan cara untuk mencapai tujuan mereka. Dalam ayat berikut,
kejadian itu dikatakan,
“Dan mereka heran karena mereka kedatangan seorang
pemberi peringatan dari kalangan mereka; dan orang-orang kafir berkata,'Ini
adalah seorang ahli sihir yang banyak berdusta. Mengapa ia menjadikan
tuhan-tuhan itu Tuhan Yang Satu saja ? Sesungguhnya ini benar-benar suatu hal
yang sangat mengherankan.' Dan pergilah pemimpin-pemimpin mereka [seraya
berkata], 'Pergilah kamu dan tetaplah [menyembah] tuhan-tuhanmu, sesungguhnya
ini benar-benar suatu hal yang dikehendaki. Kami tidak pernah mendengar hal ini
dalam agama yang terakhir ini; ini(mengesakan Allah) tidak lain kecuali dusta
yang diada-adakan.'
Banyak sekali contoh penganiayaan dan penyiksaan kaum
Quraisy, Tiap hari nabi menghadapi penganiayaan baru. Misalnya, suatu hari
Uqbah bin Abi Mu'ith melihat Nabi bertawaf, lalu menyiksanya. Ia menjerat leher
Nabi dengan serbannya dan menyeret beliau ke luar masjid. Beberapa orang datang
membebaskan Nabi karena takut kepada Bani Hasyim. Dan masih banyak lagi. Nabi
menyadari dan prihatin terhadap kondisi kaum Muslim. Kendati beliau mendapat
dukungan dan lindungan Bani Hasyim, kebanyakan pengikutnya budak wanita dan '
pria serta beberapa orang tak terlindung. Para pemimpin Quraisy menganiaya
orang-orang ini terus-menerus , para pemimpin terkemuka berbagai suku menyiksa
anggota suku mereka sendiri yang memeluk Islam. Maka ketika para sahabatnya
meminta nasihatnya menyangkut hijrah, Nabi menjawab,'Ke Etiopia akan lebih
mantap. Penguasanya kuat dan adil, dan tak ada orang yang ditindas di sana.
Tanah negeri itu baik dan bersih, dan Anda boleh tinggal di sana sampai Allah
menolong Anda.
Pasukan
Syirik Quraisy kehabisan akal untuk menghancurkan Muhammad, maka mereka
melakukan propaganda anti Muhammad, diantaranya mereka memfitnah Nabi,
Bersikeras menjuluki Nabi Gila, larangan mendengarkan Al-Qur'an, menghalangi
orang masuk Islam, sehingga Allah mengabadikan perkataan orang-orang keji ini
dan menunjukkan sesatnya perkataan mereka, dalam Al-Qur'an Allah berfirman
"Demikianlah,
tiada seorang rosul pun yang datang kepada orang-orang yang sebelum mereka
selain mengatakan," Ia adalah seorang tukang sihir atau orang gila."
Apakah mereka saling berpesan tentang apa yang dikatakan itu ? Sebenarnya
mereka adalah kaum yang melampaui batas."
Kaum Quraisy pun gagal melakukan berbagai macam cara
untuk menghalangi usaha Muhammad, dan menghalangi orang-orang untuk mengikuti
agama Tuhan Yang Esa. Mereka pun melakukan Blokade ekonomi yang membuat banyak
kaum muslim, terutama kaum wanita dan anak-anak kelaparan. Nabi dan para
pengikutnya masuk ke Syi'ib Abu Tholib, yang diikuti pendamping hidupnya,
Khodijah, dengan membawa serta Fatimah AS. Orang-orang Quraisy mengepung mereka
di Syi''ib itu selama tiga tahun.
Dan akhirnya tahun-tahun blokade itu pun berakhir. Dan keluarlah sang bintang bersama keluarga dan sahabatnya dari pengepungan. Allah telah menetapkan kemenangan bagi mereka, dan Khodijah pun berhasil pula keluar dari pengepungan dalam keadaan amat berat dan menderita, Beliau telah hidup dengan kehidupan yang menjadi teladan Istimewa bagi kalangan kaum wanita. Ajal Khodijah sudah dekat. Allah telah memilihnya untuk mendampingi Rosulullah Saww., dan dia telah berhasil menunaikan tugas dengan baik. Khodijah akhirnya meninggal pada tahun itu juga. Yakni, pada saat kaum Muslim keluar dari blokade orang-orang Quraisy, tahun kesepuluh sesudah Kenabian. Pada tahun yang sama, paman Rosul (Abu Tholib) meninggal dunia, yang sekaligus sebagai pelindung dakwa Muhammad. Sungguh Nabi mengalami kesedihan yang amat berat. Beliau kehilangan Khodijah, dan juga pamannya yang menjadi pelindung, dan pembelanya. Itu sebabnya, maka tahun ini dinamakan 'Am Al-Huzn (Tahun Duka cita). Bukan hanya Rosul yang terpukul hatinya, Fatimah, yang belum kenyang mengenyam kasih sayang seorang ibu dan kelembutan belaiannya, ikut pula menanggungnya. Kedukaan menyelimuti dan menindihnya di tahun penuh kesedihan itu.Fatimah kehilangan ibundanya, berpisah dari orang yang menjadi sumber cintanya dan kasih sayangnya.
Acap kali dia bertanya kepada ayahandanya,' Ayah, kemana Ibu?' Kalau sudah begini, tangisnya pecah, air matanya meleleh, dan kesedihan menerpa hatinya. Rosul merasakan betapa berat kesedihan yang ditanggung putrinya. Setelah wafatnya Abu Tholib kaum Kafir Quraisy semakin berani menganggu Muhammad, akhirnya Muhammad berhijrah ke Yastrib, peristiwa hijrahnya Nabi ke Yastrib, merupakan momen awal dari lahirnya negara Islam. Penduduk Yastrib bersedia memikul tanggung jawab bagi keselamatan Nabi. Di bulan Robi’ul Awwal tahun ini, saat hijrahnya Nabi terjadi, tak ada seorang muslim pun yang tertinggal di Mekah kecuali Nabi, '˜Ali dan Abu Bakar, dan segelintir orang yang ditahan Quraisy atau karena sakit,dan lanjut usia.
Dan akhirnya tahun-tahun blokade itu pun berakhir. Dan keluarlah sang bintang bersama keluarga dan sahabatnya dari pengepungan. Allah telah menetapkan kemenangan bagi mereka, dan Khodijah pun berhasil pula keluar dari pengepungan dalam keadaan amat berat dan menderita, Beliau telah hidup dengan kehidupan yang menjadi teladan Istimewa bagi kalangan kaum wanita. Ajal Khodijah sudah dekat. Allah telah memilihnya untuk mendampingi Rosulullah Saww., dan dia telah berhasil menunaikan tugas dengan baik. Khodijah akhirnya meninggal pada tahun itu juga. Yakni, pada saat kaum Muslim keluar dari blokade orang-orang Quraisy, tahun kesepuluh sesudah Kenabian. Pada tahun yang sama, paman Rosul (Abu Tholib) meninggal dunia, yang sekaligus sebagai pelindung dakwa Muhammad. Sungguh Nabi mengalami kesedihan yang amat berat. Beliau kehilangan Khodijah, dan juga pamannya yang menjadi pelindung, dan pembelanya. Itu sebabnya, maka tahun ini dinamakan 'Am Al-Huzn (Tahun Duka cita). Bukan hanya Rosul yang terpukul hatinya, Fatimah, yang belum kenyang mengenyam kasih sayang seorang ibu dan kelembutan belaiannya, ikut pula menanggungnya. Kedukaan menyelimuti dan menindihnya di tahun penuh kesedihan itu.Fatimah kehilangan ibundanya, berpisah dari orang yang menjadi sumber cintanya dan kasih sayangnya.
Acap kali dia bertanya kepada ayahandanya,' Ayah, kemana Ibu?' Kalau sudah begini, tangisnya pecah, air matanya meleleh, dan kesedihan menerpa hatinya. Rosul merasakan betapa berat kesedihan yang ditanggung putrinya. Setelah wafatnya Abu Tholib kaum Kafir Quraisy semakin berani menganggu Muhammad, akhirnya Muhammad berhijrah ke Yastrib, peristiwa hijrahnya Nabi ke Yastrib, merupakan momen awal dari lahirnya negara Islam. Penduduk Yastrib bersedia memikul tanggung jawab bagi keselamatan Nabi. Di bulan Robi’ul Awwal tahun ini, saat hijrahnya Nabi terjadi, tak ada seorang muslim pun yang tertinggal di Mekah kecuali Nabi, '˜Ali dan Abu Bakar, dan segelintir orang yang ditahan Quraisy atau karena sakit,dan lanjut usia.
Kaum
Quraisy yang berada di Mekah akhirnya membuat kesepakatan untuk membunuh
Muhammad di malam hari, dan masing-masing suku mempunyai wakil, sehingga Bani
Hasyim tidak dapat menuntut balas atas kematian Muhammad. Orang-orang ini
memang bodoh, mereka mengira Muhammad dapat dihancurkan hanya dengan cara
seperti ini, seperti urusan duniawi mereka. Jibril datang memberitahu Nabi
tentang rencana kejam kaum kafir itu. Al-Qur''an merujuk pada kejadian itu
dengan kata-kata,
“Dan [ingatlah] ketika orang-orang kafir (Quraisy)
memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau
membunuhmu atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan
tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya.
Ali
berbaring melewati cobaan yang mengerikan demi keselamatan Islam menggantikan
Nabi, sejak sore. Ia bukan orang tua yang lanjut usia, tapi seorang anak muda
yang begitu berani mengorbankan nyawanya untuk sang Nabi, ia, yang bersama
Khodijah adalah orang yang pertama-tama beriman kepada Nabi, dialah orang yang
rela berkorban untuk Nabi, Ali, sekali lagi '˜Ali. Kepadanya Nabi
berkata,''Tidurlah di ranjang saya malam ini dan tutupi tubuh Anda dengan
selimut hijau yang biasa saya gunakan, karena musuh telah bersekongkol membunuh
saya. Saya harus berhijrah ke Yastrib. '˜Ali menempati ranjang Nabi sejak sore.
Ketika tiga perempat malam lewat, empat puluh orang mengepung rumah nabi dan
mengintipnya melalui celah. Mereka melihat keadaan rumah seperti biasanya, dan
menyangka bahwa orang yang sedang tidur di kamar itu adalah Nabi.
IV.
Hijrah
Kini tiba fajar. Semangat dan gairah besar tampak di
kalangan musyrik itu. Mereka begitu yakin akan segera berhasil. Dengan pedang
terhunus mereka memasuki kamar Nabi, yang menimbulkan suara gaduh. Serentak
"˜Ali mengangkat kepalanya dari bantal dan menyingkirkan selimutnya lalu
berkata dengan sangat tenag,"Apa yang terjadi ?" Mereka
menjawab,'Kami mencari Muhammad. Di mana dia?" 'Ali berkata," Apakah anda
menitipkannya kepada saya sehingga saya harus menyerahkannya kembali kepada
Anda? Bagaimanapun, sekarang ia tak ada
di rumah.†Muhammad telah
pergi jauh di luar pengetahuan mereka.
Nabi, tiba di Quba tanggal 12 Rabi'ul Awwal, dan
tinggal di rumah Ummu Kultsum ibn al-Hadam. Sejumlah Muhajirin dan Ansor sedang
menunggu kedatangan Nabi. Beliau tinggal di situ sampai akhir pekan. Sebagian
orang mendesak agar beliau segera berangkat ke Madinah, tetapi beliau menunggu
kedatangan 'Ali. Orang Quraisy mengetahui hijrahnya "Ali dan rombongannya
" diantaranya ialah Fatimah, puteri Nabi, Fatimah binti "˜Asad dan
Fatimah binti Hamzah bin Abdul Mutholib " karena itu, mereka memburunya
dan berhadap-hadapan dengan dia di daerah Zajnan. Perselisihan pun terjadi dan "Ali
berkata "Barangsiapa menghendaki tubuhnya terpotong-potong dan darahnya
tumpah, majulah! Tanda marah nampak di wajahnya.
Orang-orang Quraisy yang merasa bahwa masalah telah menjadi serius, mengambil sikap damai dan berbalik pulang."Ketika "Ali tiba di Quba, kakinya berdarah, "Ali telah tiba tapi tak mampu menghadap beliau. Segera nabi ke tempat "Ali lalu merangkulnya. Ketika melihat kaki "Ali membengkak, air mata Nabi menetes".
Orang-orang Quraisy yang merasa bahwa masalah telah menjadi serius, mengambil sikap damai dan berbalik pulang."Ketika "Ali tiba di Quba, kakinya berdarah, "Ali telah tiba tapi tak mampu menghadap beliau. Segera nabi ke tempat "Ali lalu merangkulnya. Ketika melihat kaki "Ali membengkak, air mata Nabi menetes".
Penduduk
Yastrib ' yang kemudian berganti menjadi nama Madinah - menyambut kedatangan
Nabi. Mereka mengucapkan berbagai macam syair untuk menyambut manusia mulia
ini. Disinilah manifestasi sebuah negara Islam pertama kali didirikan. Muhammad
menyusun kekuatannya di Madinah bersama keluarga dan sahabat setianya yang rela
meninggalkan tanah air dan hartanya untuk Tuhannya, islam yang muda ini
menyusun kekuatan untuk menghadapi kekuatan kaum Quraisy yang setiap saat siap
untuk menghancurkan Islam yang dibangun ini, perang demi perang mulai dari
Badar, Uhud, Khandaq, yang disetiap perang tampillah Al-Washi Muhammad yang
selalu menjadi pemberi moral kepada pasukan untuk menghancurkan kafir Quraisy
dengan Iman yang membara.
Pada perang Badar "al-washi ("Ali) dan Hamzah tampil menghadapi pemberani kafir Quraisy, dalam sepucuk suratnya kepada Muawiyah, "Ali mengingatkannya dalam kata-kata "Pedang saya yang saya gunakan untuk membereskan kakek anda dari pihak ibu (Utbah, ayah dari Hindun Ibu Muawiyah), paman anda dari pihak Ibu (Walid bin Uthbah) dan saudara Anda (Hanzalah) masih ada pada saya. Pada perang Uhud Nabi dan lagi-lagi Hamzah dan "Ali tidak pernah Absen, "Ali adalah pembawa panji dalam setiap peperangan. Nabi mengungkapkan nilai pukulan "Ali pada perang Khandaq (parit) " disebut juga dengan Ahzab " kepada "Amar bin "˜Abdiwad itu," Nilai pengorbanan itu melebihi segala perbuatan baik para pengikutku, karena sebagai akibat kekalahan jagoan kafir terbesar itu kaum Muslim menjadi terhormat dan kaum kafir menjadi aib dan terhina".
Pada perang Badar "al-washi ("Ali) dan Hamzah tampil menghadapi pemberani kafir Quraisy, dalam sepucuk suratnya kepada Muawiyah, "Ali mengingatkannya dalam kata-kata "Pedang saya yang saya gunakan untuk membereskan kakek anda dari pihak ibu (Utbah, ayah dari Hindun Ibu Muawiyah), paman anda dari pihak Ibu (Walid bin Uthbah) dan saudara Anda (Hanzalah) masih ada pada saya. Pada perang Uhud Nabi dan lagi-lagi Hamzah dan "Ali tidak pernah Absen, "Ali adalah pembawa panji dalam setiap peperangan. Nabi mengungkapkan nilai pukulan "Ali pada perang Khandaq (parit) " disebut juga dengan Ahzab " kepada "Amar bin "˜Abdiwad itu," Nilai pengorbanan itu melebihi segala perbuatan baik para pengikutku, karena sebagai akibat kekalahan jagoan kafir terbesar itu kaum Muslim menjadi terhormat dan kaum kafir menjadi aib dan terhina".
V.
Benteng Khaibar
Pada perang Khaibar ketika semangat kaum muslim mengendur
dan merasa tidak mampu untuk menghancurkan benteng Khaibar, orang-orang
menunggu dengan gelisah dan ketakutan, karena sebelumnya Abu Bakar dan Umar
tidak ada yang mampu menghancurkan benteng, bahkan '˜Umar memuji keberanian
pemimpin benteng, Marhab,yang luar biasa yang membuat Nabi dan para komandan
Islam kecewa atas pernyataan "˜Umar ini.
Kebisuan
orang-orang sedang menunggu dengan gelisah dipecahkan oleh kata-kata
Nabi," Dimanakah "˜Ali? " Dikabarkan kepada beliau bahwa
"Ali menderita sakit mata dan sedang beristirahat di suatu pojok. Nabi
bersabda,'Panggil dia."
"˜Ali diangkut dengan unta dan
diturunkan di depan kemah Nabi.' Pernyataan ini menunjukkan sakit matanya demikian serius sampai tak
mampu berjalan. Nabi menggosokkan tangannya ke mata "˜Ali seraya
mendoakannya. Mata '˜Ali langsung sembuh dan tak pernah sakit lagi sepanjang hidupnya. Nabi memerintahkan "˜Ali maju,
menurut riwayat pintu benteng Khaibar itu terbuat dari batu, panjangnya 60
inci, dan lebarnya 30 inci. Mengutip kisah pencabutan pintu benteng Khaibar itu
dari "˜Ali melalui jalur khusus," Saya mencabut pintu Khaibar dan
menggunakannya sebagai perisai. Seusai pertempuran, saya menggunakannya sebagai
jembatan pada parit yang digali kaum Yahudi." Seseorang bertanya
kepadanya," Apakah Anda merasakan beratnya?"˜Ali menjawab," Saya
merasakannya sama berat dengan perisai saya." Masih banyak lagi
peristiwa-peristiwa lain selain peperangan untuk melawan kebejatan kaum kafir
Quraisy, banyak juga peristiwa yang menggembirakan, misalnya peristiwa
pernikahan al-Washi dan Fatimah, putri Nabi, perubahan kiblat dari Bait
al-Maqdis ke Ka'bah di Makah.
Selain serangan dari luar Kota Madinah, kaum Yahudi yang berada di dalam kota selalu mencoba melakukan rongrongan terhadap pemerintahan Islam yang masih muda ini, namun Sang Maha Konsep telah menentukan Drama yang berbeda, walaupun mereka mencoba memadamkan nur cahaya-Nya, namun Ia terus menerangi Nur Cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir itu benci.
Selain serangan dari luar Kota Madinah, kaum Yahudi yang berada di dalam kota selalu mencoba melakukan rongrongan terhadap pemerintahan Islam yang masih muda ini, namun Sang Maha Konsep telah menentukan Drama yang berbeda, walaupun mereka mencoba memadamkan nur cahaya-Nya, namun Ia terus menerangi Nur Cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir itu benci.
Tahun
kedelapan Hijrah, perjanjian Hudaibiyah dikhianati oleh orang-orang Quraisy
mekah, Nabi segera mengeluarkan perintah kesiagaan umum. Beliau siapkan pasukan
besar yang belum pernah disaksikan kehebatannya selama ini. Ketika pasukan
telah lengkap dan siap bergerak, Nabi pun menyampaikan bahwa sasarannya adalah
Mekah. Pasukan bergerak laksana migrasi kawanan burung menuju arah selatan.
Nabi memerintahkan kepada pasukannya yang berjumlah 10.000 orang untuk membagi
diri, dan menyalakan api unggun di malam hari agar pasukan musuh melihat betapa
besar pasukan musuh tersebut.
Di
dekat kuburan Abu Tholib dan Khodijah yang terletak di punggung Mekah, kaum
muslimin membuat kubah untuk Nabi. Dari kubah inilah Nabi mengamati dengan
cermat arus pasukan Islam yang masuk ke kota dari empat penjuru.
Makkah...
Membisu di depan Nabi dan pendukungnya. Ya Mekah membisu dan tidak lagi
menyerukan teriakan Fir'aun-fir'aun, digantikan hiruk pikuk suara 10.000
prajurit Muslim yang menggema yang seakan-akan sedang menunggu kedatangan
sahabatnya
Gua itu menatap kepada orang yang dulu berada dalam
perutnya dalam keadaan terusir yang kini telah berdiri tegap dengan gagah dan
dikelilingi puluhan ribu pengikut dan pembelanya.
Nabi
memasuki Mekah dan bertawaf, menghancurkan berhala-berhala bersama al-Washi,
tidak ada darah yang tertumpah. Orang-orang Quraisy yang berada di Makkah
menunggu bibir Muhammad berucap tentang mereka, apakah yang akan terjadi pada
mereka, namun bibir itu begitu mulia untuk menjatuhkan hukuman, ia memberikan
kepada mereka yang telah memeranginya pengampunan dan beliau berkata "...
Pergilah, Anda semua adalah orang-orang yang dibebaskan!"
Kini, di Shafa, laki-laki yang telah membuat sejarah
itu telah kembali, berdiri di depan kehidupannya yang sarat dengan berbagai
peristiwa dan yang ditangannya tergenggam masa depan yang gemilang. Selama dua
puluh tahun penggembalaannya tak pernah henti, ia tak pernah merasakan letih,
kesabarannya begitu tinggi, tak pernah menyerah. Orang'“orang Quraisy
berdesak-desakkan di bukit Shafa untuk memberikan Ba'iat.
Setelah penaklukan Mekah masih ada beberapa peperangan
besar berlanjut '“ semasa hidup Nabi - yaitu Hunain, Tabuk. Al-Washi tampil
dengan gagah perkasa dalam peperangan ini, sesudah membuat kocar-kacir musuh,
al-washi segera menghambur untuk bergabung dengan Nabi, ia memutari Nabi, dan
menghambur membabat musuh untuk melindungi Nabi, dan pada kali yang lain
menemui prajurit musuh yang lari dan menghadang kejaran musuh. Sesudah itu
kembali memutari Nabi. Nabi memanggil sahabat-sahabatnya yang lari cerai-berai
"Ayyuhan Nas, mau kemana kalian ?" Wahai orang-orang yang ikut bai'at al-Ridwan! Wahai, orang-orang
yang kepadanya diturunkan surat Al-Baqarah! Wahai orang-orang yang berbaiat di
bawah pohon...! orang-orang Madinah yang
gagah berani segera sadar akan diri mereka! Dan ingat bahwa hingga saat ini
mereka adalah tulang punggung Nabi. Kini Nabi memanggil mereka di tengah 12.000
orang prajurit, dua ribu diantaranya adalah kaum kerabatnya. Mereka segera
menghambur ke arah Nabi menyambut panggilannya dengan, 'Labbaik, Labbaik...
Kami datang, kami datang...!"
Pasukan
Islam kembali memenangkan pertempuran, peran individual Muhammad dalam menyampaikan
risalah agungnya telah selesai, dan kini '“ tidak bisa'“ tidak di harus melihat
pasukannya, untuk kesekian kalinya, mengingat dan mengenang kembali pelajaran
yang telah diberikannya selama dua puluh tiga tahun, agar di bisa
mengevaluasidan menelitinya kembali.
VII.
Haji Wada
Tahun
kesebelas Hijrah, haji pertama Nabi dan kaum Muslimin tanpa ada seorang musrik
pun yang ikut didalamnya, untuk pertama kalinya pula, lebih dari 10.000 orang
berkumpul di Madinah dan sekitarnya, menyertai Nabi melakukan perjalanan ke
Makkah, dan .. sekaligus inilah haji terakhir yang dilakukan oleh Nabi.
Rombongan haji meninggalkan Madinah tanggal 25 Dzulqa'idah , Nabi
disertai semua isterinya, menginap satu malam di Dzi Al-Hulaifah, kemudian
melakukan Ihram sepanjang Subuh, dan mulai bergerak... seluruh padang terisi
gema suara mereka yang mengucapkan,"Labbaik, Allahumma labaik... Labbaik, la syarika laka, ! Aku datang
memenuhi panggilanmu, Allahumma, ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu.
Tiada sekutu bagi-Mu...Labbaik, aku datang memenuhi panggilan-Mu. Segala puji,
kenikmatan, dan kemaharajaan, hanya
bagi-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu... Labbaik, aku datang memenuhi
panggilan-Mu..."
Langit, hingga hari itu, belum pernah menyaksikan pemandangan di muka bumi seperti yang ada pada saat itu. Lebih dari 100.000 orang, laki-laki dan perempuan ' dibawah sengatan Matahari yang amat terik dan di padang pasir yang sebelumnya tak pernah dikenal orang ' bergerak menuju satu arah. Medan ini merupakan lukisan paling indah dari satu warna yang menghiasi kehidupan manusia.
Dan sejarah, adalah kakek tua yang terbelenggu dalam pengabdian terhadap kepentingan-kepentingan. Ia adalah tukang cerita yang membacakan hikayat-hikayat Fir''aun, Kisra dan Kaisar. Sejarah sekali melihat Muhammad dan orang-orang yang bergerak bersamanya dengan heran! Aneh sekali. Pasukan apa ini? Komandan berjalan kaki kelelahan, dan pengikut-pengikutnya pun demikian pula. Nabi memang berjalan kaki bersama umatnya. Sejarah memang mendengar bahwa "penguasa" itu berada di tengah-tengah pasukan itu, tapi ketika dicari-carinya, dia tak bisa menemukannya. Rombongan itu masuk Mekah 4 Dzulhijjah, disitu telah berkumpul Allah, Ibrahim, Ka'bah dan Muhammad. Dia juga ingin memperlihatkan kepada Ibrahim, bahwa karya besarnya, kita sudah diantarkan kepada Maksud.
Langit, hingga hari itu, belum pernah menyaksikan pemandangan di muka bumi seperti yang ada pada saat itu. Lebih dari 100.000 orang, laki-laki dan perempuan ' dibawah sengatan Matahari yang amat terik dan di padang pasir yang sebelumnya tak pernah dikenal orang ' bergerak menuju satu arah. Medan ini merupakan lukisan paling indah dari satu warna yang menghiasi kehidupan manusia.
Dan sejarah, adalah kakek tua yang terbelenggu dalam pengabdian terhadap kepentingan-kepentingan. Ia adalah tukang cerita yang membacakan hikayat-hikayat Fir''aun, Kisra dan Kaisar. Sejarah sekali melihat Muhammad dan orang-orang yang bergerak bersamanya dengan heran! Aneh sekali. Pasukan apa ini? Komandan berjalan kaki kelelahan, dan pengikut-pengikutnya pun demikian pula. Nabi memang berjalan kaki bersama umatnya. Sejarah memang mendengar bahwa "penguasa" itu berada di tengah-tengah pasukan itu, tapi ketika dicari-carinya, dia tak bisa menemukannya. Rombongan itu masuk Mekah 4 Dzulhijjah, disitu telah berkumpul Allah, Ibrahim, Ka'bah dan Muhammad. Dia juga ingin memperlihatkan kepada Ibrahim, bahwa karya besarnya, kita sudah diantarkan kepada Maksud.
Matahari
tepat di tengah siang hari itu. Seakan-akan ia menumpahkan seluruh cahayannya
yang memakar ke atas kepala semua orang. Nabi berdiri di depan lebih dari
100.000 orang. Laki-laki dan perempuan yang mengelilinginya. Nabi memulai
pidatonya, Rosulullah berkata,'Tahukah
kalian, bulan apa ini ?"
Mereka
serentak menjawab,"Bulan
Haram!.....
..."Ayyuhan
Nas, camkan baik-baik perkataanku. Sebab, aku tidak tahu, mungkin aku tidak
lagi akan bertemu dengan kalian sesudah tahun ini, di tempat ini, untuk
selama-lamanya... Ayyuhan Nas, sesungguhnya darah dan hartamu adalah haram
bagimu hingga kalian menemui Tuhanmu sebagaimana diharamkannya hari dan bulanmu
ini. Sesudah itu, kamu sekalian akan menemui Tuhanmu dan ditanya tentang amal-amalmu.
Sungguh, aku telah sampaikan hal ini. Maka, barangsiapa yang masih mempunyai
amanat, hendaknya segera disampaikan kepada orang yang berhak
menerimanya....."
Akar-akar
syirik telah dihapuskan dari Mekah, dan Mekah menjadi sebuah kota suci bagi kaum
muslim, tempat berkumpulnya muslimin dari seluruh penjuru dunia, dengan
menggunakan pakaian yang sama, menuju Tuhannya, tidak ada perbedaan, baik kaya,
miskin, raja, rakyat, semuanya sama dihadapan Tuhan, yang membedakannya adalah
takwa.
Muhammad
telah melaksanakan tugasnya, dan sekarang beliau berada di pembaringan, Nabi
membuka mata seraya berkata kepada putrinya dengan suara pelan 'Muhammad tidak
lain hanyalah seorang Rosul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang
rosul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu akan berbalik ke belakang?
Barangsiapa berpaling ke belakang, maka tidak akan mendatangkan mudarat kepada
Allah sedikitpun; dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang
bersyukur'.[Petikan dari laman.
fatimah.org]
Ringkasan
Sejarah Nabi Muhammad Saw dari Lahir Hingga Wafat
Satu-satunya
rasul Allah yang diutus untuk semua ras dan golongan adalah nabi Muhammad saw.
Karena itu ajarannya sangat universal; tidak hanya tentang ibadah dan
keakhiratan, namun juga urusan-urusan diniawi yang mencakup semua sisi
kehidupan manusia, mulai dari masalah makan hingga urusan kenegaraan. Namun
demikian, masih banyak orang yang buta terhadap pribadi dan kehidupan beliau.
Akibatnya, mereka terhalang untuk melihat dan merasakan kebenaran yang
dibawanya.
Pada
lembaran ini penulis mencoba memperkenalkan Nabi Muhammad saw secara singkat
dari beberapa sisi, dengan harapan dapat bermanfaat dan membantu kita semua.
1.
Nama dan Gelar Nabi Muhammad Saw
Antara
lain seperti disebutkan di dalam HR Bukhari dan Muslim: Ahmad, Mahi, Hasyir,
‘Aqib, Muqaffi, Nabiyyuttaubah, Nabiyyurrahmah.
2.
Nasab Nabi Muhammad Saw
Di
dalam buku Shahih Bukhari bab Mab’ats an-Nabiyyi saw, Imam Bukhari merincikan
silsilah nasab Nabi Muhammad saw sebagai berikut: Muhammad saw bin Abdullah bin
Abdul Muththalib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qusyai bin Kilab bin Murrah bin
Ka’ab bin Luai bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin Nadhr bin Kinanah bin
Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’add bin Adnan.
Imam
Bukhari menambahkan di dalam Kitab Tarikh al-Kabir: Adnan bin Udud bin Al-Maqum
bin Nahur bin Tarh bin Ya’rab bin Nabit bin Ismail bin Ibrahim…
Menurut
para pakar – sebagaimana yang disebutkan oleh sejarawan Syekh Abdurrahman bin
Yahya Al-Yamany –antara Adnan dan Ismail ada sekitar 40 kakek.
3.
Kelahirannya
Nabi
Muhammad saw lahir di Makkah pada hari Senin tanggal 12 Rabi’ul Awwal tahun
Gajah dalam keadaan yatim.
Penamaan
tahun Gajah berkaitan dengan peristiwa pasukan Gajah yang dipimpin oleh
Abrahah, Gubernur Yaman yang ingin menghancurkan Ka’bah. Namun sebelum sampai
ke kota Makkah, mereka diserang oleh pasukan burung yang membawa batu-batu
kerikil panas (lihat QS Al-Fil: 1-5).
Kelahiran
nabi Muhammad saw bertepatan dengan tanggal 20 April 571 Masehi.
4.
Masa Menyusui
Nabi
Muhammad saw pertama kalinya disusui oleh ibunya Aminah dan Tsuwaibatul
Aslamiyah. Namun itu hanya beberapa hari. Selanjutnya beliau disusui oleh
Halimah As-Sa’diyah di perkampungan bani Sa’ad.
Muhammad
saw tinggal bersama keluarga Halimah selama kurang lebih empat tahun.
Di
akhir masa pengasuhan keluarga Halimah ini terjadi pembedahan nabi Muhammad
saw.
5.
Muhammad Saw di Mata Penduduk Makkah
Sejak
kecil Muhammad saw jauh dari tradisi-tradisi jahiliyah dan tidak pernah
melakukan penyembahan terhadap tuhan berhala. Namun demikian beliau tetaplah
seorang yang santun dan jujur, karenanya beliau terkenal dengan gelar Al-Amien
(orang yang terpercaya).
6.
Pernikahan Nabi Muhammad Saw
Pada
usia yang ke-25 tahun, Muhammad saw menikah dengan Khadijah binti Khuwailid,
seorang janda kaya berusia 40 tahun. Pernikahan ini diawali dengan lamaran
Khadijah kepada Muhammad saw setelah melihat dan mendengar kelebihan-kelebihan
dan akhlaknya.
7.
Isteri-isteri Rasulullah Muhammad saw
Selain
Khadijah, isteri-isteri beliau adalah: Saudah binti Zam’ah, Aisyah binti Abu
Bakar, Hafshah binti Umar, Zainab binti Khuzaimah, Ummu Salamah (Hindun binti
Umayyah), Zainab binti Zahsy, Juwairiyah binti Al-Harits, Ummu Habibah
(Ramlah), Shafiyah binti Huyay, Maimunah binti Al-Harits dan Maria Al-Qibtiyah.
Nabi
Muhammad menikahi mereka semua setelah Khadijah meninggal dunia. Dan mereka
semua beliau nikahi dalam keadaan janda, kecuali Aisyah ra.
Jika
dilihat dari faktor tiap pernikahan beliau, semuanya mempunyai hubungan yang
kuat dengan dakwah dan ajaran Islam yang dibawanya.
8.
Anak dan Putrinya
Anak
dan putri nabi Muhammad saw adalah: Qasim, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum,
Fathimah, Abdullah dan Ibrahim.
Mereka
semua lahir dari rahim Khadijah kecuali Ibrahim dari Maria Al-Qibtiah.
Anak-anak
beliau yang laki-laki semuanya meninggal sebelum usia dewasa.
9.
Muhammad Saw Menjadi Rasul Allah
Turunnya
wahyu pertama QS. Al-A’la: 1-5 di gua Hira pada hari Senin di bulan Ramadan
pada usia yang ke 40 menjadi awal kerasulan Muhammad saw. Wahyu pertama
tersebut berisi: "1) Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan, 2) Yang
menciptakan manusia dari segumpal darah, 3) Bacalah, dan Tuhanmulah Yang
Mahamulia, 4) Yang mengajari (manusia) dengan pena, 5) Dia mengajarkan manusia
apa yang tidak diketahuinya."
Setelah
menerima wahyu tersebut, Muhammad saw pulang menemui Khadijah dan mengungkapkan
kekhawatirannya terhadap dirinya. Khadijah menenangkan: "Bergembiralah!
Demi Allah, Dia tidak akan pernah menyia-nyiakanmu. Demi Allah, engkau ini
menghubungkan shilaturrahim (hubungan kerabat), berkata jujur, menanggung beban
orang lemah, membantu orang yang tidak punya, memuliakan tamu, menolong
orang-orang yang ditimpa bencana."
Khadijah
lalu mempertemukannya dengan anak pamannya Waraqah bin Naufal, seorang pendeta
Nasrani. Setelah menjelaskan peristiwa yang baru dialaminya di gua Hira,
Waraqah menjelaskan bahwa yang datang kepada Muhammad saw itu adalah malaikat
yang pernah datang kepada nabi Musa.
"…Andai
kata aku masih hidup dan kuat di saat engkau diusir oleh kaummu…" kata
Waraqah.
"Apakah
mereka akan mengusirku?" Tanya Muhammad saw.
‘Ya…,"
jawabnya. (lihat HR Bukhari dan Muslim).
10.
Nabi Muhammad Saw Hijrah ke Madinah
Nabi
Saw hijrah ke Madinah pada tahun ke 13 kenabian yang bertepatan dengan tahun
622 M. Di dalam riwayat Ibnu Ishak dijelaskan bahwa beliau keluar dari rumahnya
yang saat itu sedang dikepung oleh pasukan bersenjata kaum musyrik Makkah yang
ingin membunuhnya. Lalu Allah Swt menidurkan mereka. Sambil membaca QS. Yasin:
1-9 beliau manaruh pasir di kepala mereka semua, kemudian pergi ke rumah Abu
Bakar untuk hijrah bersama ke kota Madinah.
Nabi
Muhammad saw tiba di Madinah pada hari Senin tanggal 12 Rabiul Awwal tahun 1
Hijriyah.
11.
Peperangan Nabi Muhammad Saw
Yang
mendasari peperangan nabi Muhammad saw. adalah ayat-ayat berikut:
-
"Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi karena
sesungguhnya mereka dizhalimi." (Al-Hajj: 39).
-
"Perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, tetapi jangan
melampaui batas, sungguh Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui
batas" (QS. Al-Baqarah: 190).
Dalam
hal ini ada aturan-aturan perang, antara lain: Jangan membunuh anak-anak, orang
tua, orang yang menyerah, pendeta dan petugas rumah ibadah yang tidak
menyerang, hewan tanpa tujuan maslahat, jangan membunuh dengan cara yang sadis
dan berlebihan (Tafsir Ibnu Katsir).
Dari
sini jelas bahwa peperangan nabi Muhammad saw adalah sebagai upaya pembelaan
terhadap hak, bukan wasilah untuk islamisasi apalagi balas dendam.
Adapun
jumlah peperangan yang diikutinya ada sebanyak 27 kali.
12.
Akhlak Nabi Muhammad Saw
Allah
SWT menggambarkan akhlak nabi Muhammad secara umum di dalam QS. Al-Qalam ayat
4: "Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur"
Sekedar
contoh, penulis paparkan dua sisi dari akhlak beliau:
a.
Kesabaran Nabi Muhammad Saw
Tidak
sedikit beban yang ditanggung oleh nabi Muhammad saw dalam menyebarkan dakwah
ajaran yang dibawanya. Ejekan, makian, perlakuan kasar dan ancaman pembunuhan
diterimanya dari orang-orang musyrik Makkah. Namun itu semuanya tak membuat
kesabarannya luntur.
Dalam
riwayat Imam Bukhari dan Muslim diceritakan bahwa Uqbah bin Abu Mu’ith pernah
mencampakkan kotoran onta kepada Rasulullah Muhammad saw sementara beliau dalam
keadaan sujud. Beliau terus sujud hingga putrinya Fathimah datang membuangnya.
Perlakuan
kasar kaum Quraisy semakin bertambah setelah pamannya Abu Thalib dan isterinya
Khadijah meninggal dunia pada tahun 10 kerasulan. Karenanya beliau hijrah ke
wilayah Thaif. Namun ternyata disini juga beliau tidak diterima, malah penduduk
setempat menyuruh anak-anaknya untuk melemparinya dengan batu.
b.
Kasih Sayang Nabi Muhammad Saw
Kasarnya
tindakan pengusiran penduduk Thaif terhadap nabi Muhammad saw tidak membuat
beliau serta merta mendoakan mereka dengan azab. Tapi justru sebaliknya:
"Bahkan saya berharap agar Allah menjadikan dari keturunan mereka orang-orang
yang menyembah Allah dan tidak berbuat syirik kepada-Nya sedikit pun,"
kata beliau saat malaikat penjaga gunung menawarkan kepadanya untuk menimpakan
gunung Abu Qubaisy dan gunung yang di sebelahnya kepada penduduk Thaif. (Shahih
Bukhari).
Dan
bagaimana pun juga kasarnya perlakuan dan azab dari kaum musyrik penduduk
Makkah kepadanya dan ummat pengikutnya, tapi itu tak membuatnya dendam kepada
mereka di saat pembebasan Makkah pada tahun 8 H. Malah beliau saw memberikan
amnesty besar-besaran kepada penduduk Makkah.
13.
Keistimewaan yang Allah Berikan Kepadanya
a.
Lima kelebihan yang tidak diberikan kepada orang sebelumnya
Dari
Jabir bin Abdullah ra, nabi Muhammad saw bersabda: "Saya diberikan lima
hal yang tidak diberikan kepada seorang pun sebelum saya; 1) saya diberi
kemenangan dengan rasa takut (yang ditimpakan kepada musuh-musuhku) dalam jarak
satu bulan perjalanan, 2) bumi dijadikan tempat shalat dan suci untukku, maka
siapa pun di antara ummatku yang mendapatkan waktu shalat hendaklah dia melakukannya,
3) dihalalkan untukku harta ghanimah dan itu tidak dihalalkan kepada orang
sebelum saya, 4) saya diberi syafa’at, 5) dahulu nabi diutus hanya kepada
kaumnya, tetapi saya diutus kepada seluruh manusia." (HR. Bukhari dan
Muslim)
b.
Keistimewaannya di hari kiamat
Dari
Anas ra., nabi Muhammad saw bersabda: "Saya adalah orang pertama yang
diberikan syafaat pada hari kiamat nanti, nabi yang paling banyak pengikutnya
di hari kiamat, dan orang pertama yang mengetuk pintu surga" (HR. Muslim).
Keistimewaan
lainnya disebutkan di dalam riwayat Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda:
"Saya adalah pemimpin anak-anak Adam pada hari kiamat nanti, saya orang
pertama yang dibangkitkan dari kubur, dan saya orang pertama yang diberi
syafaat (oleh Allah) dan orang pertama yang memberi syafaat (kepada ummat
manusia)." (HR. Muslim).
14.
Ibadah Beliau
Aisyah
ra. Berkata: Rasulullah saw pernah shalat hingga dua kakinya membengkak. Lalu
beliau ditegur, beliau menjawab: "Apakah aku tidak pantas menjadi hamba
yang bersyukur?"
15.
Nabi Muhammad Saw Wafat
Beliau
saw wafat pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun 11 Hijriyah di waktu Dhuha dengan
usia 63 tahun.
Sebelum ruhnya dicabut, beliau membaca:
"مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ, اللهُـمّ اغفِـر لى وارحمنى وألحقنى بالرفيق الأعلى, اللهم الرفيق الأعلى."
Satu-satunya rasul Allah yg diutus untuk smua ras & golongan yaitu nabi Muhammad saw. Karena itu ajarannya sangat universal; tidak hanya tentang ibadah & keakhiratan, namun juga urusan-urusan diniawi yg mencakup smua sisi kehidupan manusia, mulai dr masalah makan hingga urusan kenegaraan. Namun demikian, masih bannyak orang yg buta trhadap pribadi & kehidupan beliau. Akibatnya, mreka terhalang untuk melihat & merasakan kebenaran yg dibawanya.
1. Nama & Gelar Nabi Muhammad Saw
Di dlam HR Bukhari & Muslim disebutkan nama & gelar Nabi Muhammad SAW, antara lain :
- Ahmad
- Al-Mahi
- Al-Hasyir
- Al-'Aqib
- Muqaffi
- Nabiyyuttaubah
- Nabiyyurrahmah.
Pengertian nama-nama nabi Muhammad Saw :
- Ahmad : yg palling terpuji karena akhlak karimahnya, & palling bannyak memuji Allah.
- Al-Mahi ( pengikis/penghapus) : karena Allah mengikis kekufuran dgn mengutusnya,
- Al-Hasyir (penghimpun) : sebab nanti di hari kiamat seluruh manusia berhimpun di hadapan beliau, ada yg mengatakan di bawah perintah beliau.
- Al-'Aqib (penutup) : karena beliaulah nabi & rasul penutup.
- Muqaffi (yg mengikuti) : maksudnya mengikuti & melanjutkan jejak risalah para nabi.
- Nabiyyuttaubah (nabi taubat) : meski beliau sudah ma'shum dlam artian bersih dr dosa, namun beliau bannyak bertaubat. Dlam satu riwayat beliau bertaubat hingga 70 kali sehari, & dlam riwayat lain hingga 100 kali.
- Nabiyyurrahmah (nabi ramhat) : beliau yaitu seorang nabi yg penuh kasih hatta dlam peperangan pun, diutusnya beliau ke bumi ini yaitu sebagai rahmat bagi semesta alam.
Nama-nama
tersebut berdasarkan penuturan beliau sendiri. & kita tahu bahwa setiap
sabda beliau yaitu berdasarkan wahyu. Jadi bisa disimpulkan bahwa yg memberi
nama/gelar tersebut yaitu Allah Swt.
2. Nasab Nabi Muhammad Saw
Di dlam buku Shahih Bukhari bab Mab’ats an-Nabiyyi saw, Imam Bukhari merincikan silsilah nasab Nabi Muhammad saw sebagai berikut: Muhammad saw bin Abdullah bin Abdul Muththalib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qusyai bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luai bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’add bin Adnan.
Imam Bukhari menambahkan di dlam Kitab Tarikh al-Kabir: Adnan bin Udud bin Al-Maqum bin Nahur bin Tarh bin Ya’rab bin Nabit bin Ismail bin Ibrahim. Menurut para pakar – sebagaimana yg disebutkan oleh sejarawan Syekh Abdurrahman bin Yahya Al-Yamany –antara Adnan & Ismail ada sekitar 40 kakek.
3. Kelahiran Nabi Muhammad Saw
Nabi Muhammad saw lahir di Makkah pd hari Senin tanggal 12 Rabi’ul Awwal tahun Gajah dlam keadaan yatim.
Penamaan tahun Gajah berkaitan dgn peristiwa pasukan Gajah yg dipimpin oleh Abrahah, Gubernur Yaman yg ingin menghancurkan Ka’bah. Namun sebelum sampai ke kota Makkah, mreka diserang oleh pasukan burung yg membawa batu-batu kerikil panas (lihat QS Al-Fil: 1-5).
Kelahiran Nabi Muhammad Saw bertepatan dgn tanggal 20 April 571 Masehi.
4. Masa Menyusui
Nabi Muhammad saw pertama kalinya disusui oleh ibunya Aminah & Tsuwaibatul Aslamiyah. Namun itu hanya beberapa hari. Selanjutnya beliau disusui oleh Halimah As-Sa’diyah di perkampungan bani Sa’ad.
Nabi Muhammad saw tinggal bersama keluarga Halimah selama kurang lebih empat tahun. Di akhir masa pengasuhan keluarga Halimah ini terjadi pembedahan nabi Muhammad saw.
5. Muhammad Saw di Mata Penduduk Makkah
Sejak kecil Muhammad Saw jauh dr tradisi-tradisi jahiliyah & tidak pernah melakukan penyembahan trhadap tuhan berhala. Namun demikian beliau tetaplah seorang yg santun & jujur, karenanya beliau terkenal dgn gelar Al-Amien (orang yg terpercaya).
6. Pernikahan Nabi Muhammad Saw
Pd usia yg ke-25 tahun, Muhammad saw menikah dgn Khadijah binti Khuwailid, seorang janda kaya berusia 40 tahun. Pernikahan ini diawali dgn lamaran Khadijah kepd Muhammad saw setelah melihat & mendengar kelebihan-kelebihan & akhlaknya.
7. Isteri-isteri Rasulullah Muhammad Saw
Selain Khadijah, isteri-isteri beliau yaitu: Saudah binti Zam’ah, Aisyah binti Abu Bakar, Hafshah binti Umar, Zainab binti Khuzaimah, Ummu Salamah (Hindun binti Umayyah), Zainab binti Zahsy, Juwairiyah binti Al-Harits, Ummu Habibah (Ramlah), Shafiyah binti Huyay, Maimunah binti Al-Harits & Maria Al-Qibtiyah.
Nabi Muhammad menikahi mreka smua setelah Khadijah meninggal dunia. & mreka smua beliau nikahi dlam keadaan janda, kecuali Aisyah ra.
Jika dilihat dr faktor tiap pernikahan beliau, smuanya mempunyai hubungan yg kuat dgn dakwah & ajaran Islam yg dibawanya.
8. Anak & Putri Nabi Muhammad Saw
Anak & putri nabi Muhammad saw yaitu: Qasim, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, Fathimah, Abdullah & Ibrahim. Mreka smua lahir dr rahim Khadijah kecuali Ibrahim dr Maria Al-Qibtiah. Anak-anak beliau yg laki-laki smuanya meninggal sebelum usia dewasa.
9. Muhammad Saw Menjadi Rasul Allah
Turunnya wahyu pertama QS. Al-A’la: 1-5 di gua Hira pd hari Senin di bulan Ramadan pd usia yg ke 40 menjadi awal kerasulan Muhammad saw. Wahyu pertama tersebut berisi: "1) Bacalah dgn nama Tuhanmu yg menciptakan, 2) Yg menciptakan manusia dr segumpal darah, 3) Bacalah, & Tuhanmulah Yg Mahamulia, 4) Yg mengajari (manusia) dgn pena, 5) Dia mengajarkan manusia apa yg tidak diketahuinya."
Setelah menerima wahyu tersebut, Muhammad saw pulang menemui Khadijah & mengungkapkan kekhawatirannya trhadap dirinya. Khadijah menenangkan: "Bergembiralah! Demi Allah, Dia tidak akan pernah menyia-nyiakanmu. Demi Allah, engkau ini menghubungkan shilaturrahim (hubungan kerabat), berkata jujur, menanggung beban orang lemah, membantu orang yg tidak punya, memuliakan tamu, menolong orang-orang yg ditimpa bencana."
Khadijah lalu mempertemukannya dgn anak pamannya Waraqah bin Naufal, seorang pendeta Nasrani. Setelah menjelaskan peristiwa yg baru dialaminya di gua Hira, Waraqah menjelaskan bahwa yg datang kepd Muhammad saw itu yaitu malaikat yg pernah datang kepd nabi Musa As.
"Andai kata aku masih hidup & kuat di saat engkau diusir oleh kaummu" kata Waraqah.
"Apakah mreka akan mengusirku?" Tanya Muhammad Saw. "Ya…," jawabnya. (lihat HR Bukhari & Muslim).
10. Nabi Muhammad Saw Hijrah ke Madinah
Nabi Saw hijrah ke Madinah pd tahun ke 13 kenabian yg bertepatan dgn tahun 622 M. Di dlam riwayat Ibnu Ishak dijelaskan bahwa beliau keluar dr rumahnya yg saat itu sedang dikepung oleh pasukan bersenjata kaum musyrik Makkah yg ingin membunuhnya. Lalu Allah Swt menidurkan mreka. Sambil membaca QS. Yasin: 1-9 beliau manaruh pasir di kepala mreka smua, kemudian pergi ke rumah Abu Bakar untuk hijrah bersama ke kota Madinah. Nabi Muhammad saw tiba di Madinah pd hari Senin tanggal 12 Rabiul Awwal tahun 1 Hijriyah.
11. Peperangan Nabi Muhammad Saw
Yg mendasari peperangan nabi Muhammad Saw yaitu ayat-ayat berikut :
- "Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yg diperangi karena sesungguhnya mreka dizhalimi." (Al-Hajj: 39).
- "Perangilah di jalan Allah orang-orang yg memerangi kamu, tetapi jangan melampaui batas, sungguh Allah tidak menyukai orang-orang yg melampaui batas" (QS. Al-Baqarah: 190).
Dlam hal ini ada aturan-aturan perang, antara lain: Jangan membunuh anak-anak, orang tua, orang yg menyerah, pendeta & petugas rumah ibadah yg tidak menyerang, hewan tanpa tujuan maslahat, jangan membunuh dgn cara yg sadis & berlebihan (Tafsir Ibnu Katsir).
Dr sini jelas bahwa peperangan nabi Muhammad saw yaitu sebagai upaya pembelaan trhadap hak, bukan wasilah untuk islamisasi apalagi balas dendam. Adapun jumlah peperangan yg diikutinya ada sebannyak 27 kali.
12. Akhlak Nabi Muhammad Saw
Allah SWT menggambarkan akhlak nabi Muhammad secara umum di dlam QS. Al-Qalam ayat 4: "Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yg luhur"
a. Kesabaran Nabi Muhammad Saw
Tidak sedikit beban yg ditanggung oleh nabi Muhammad saw dlam menyebarkan dakwah ajaran yg dibawanya. Ejekan, makian, perlakuan kasar & ancaman pembunuhan diterimanya dr orang-orang musyrik Makkah. Namun itu smuanya tak membuat kesabarannya luntur.
Dlam riwayat Imam Bukhari & Muslim diceritakan bahwa Uqbah bin Abu Mu’ith pernah mencampakkan kotoran onta kepd Rasulullah Muhammad saw sementara beliau dlam keadaan sujud. Beliau terus sujud hingga putrinya Fathimah datang membuangnya.
Perlakuan kasar kaum Quraisy semakin bertambah setelah pamannya Abu Thalib & isterinya Khadijah meninggal dunia pd tahun 10 kerasulan. Karenanya beliau hijrah ke wilayah Thaif. Namun ternyata disini juga beliau tidak diterima, malah penduduk setempat menyuruh anak-anaknya untuk melemparinya dgn batu.
b. Kasih Sayang Nabi Muhammad Saw
Kasarnya tindakan pengusiran penduduk Thaif trhadap nabi Muhammad saw tidak membuat beliau serta merta mendoakan mreka dgn azab. Tapi justru sebaliknya: "Bahkan saya berharap agar Allah menjadikan dr keturunan mreka orang-orang yg menyembah Allah & tidak berbuat syirik kepd-Nya sedikit pun," kata beliau saat malaikat penjaga gunung menawarkan kepdnya untuk menimpakan gunung Abu Qubaisy & gunung yg di sebelahnya kepd penduduk Thaif. (Shahih Bukhari).
Dan bagaimana pun juga kasarnya perlakuan & azab dr kaum musyrik penduduk Makkah kepdnya & ummat pengikutnya, tapi itu tak membuatnya dendam kepd mreka di saat pembebasan Makkah pd tahun 8 H. Malah beliau saw memberikan amnesti besar-besaran kepd penduduk Makkah.
13. Keistimewaan yg Allah Berikan Kepadanya
a. Lima kelebihan yg tidak diberikan kepd orang sebelumnya
Dr Jabir bin Abdullah ra, nabi Muhammad saw bersabda: "Saya diberikan lima hal yg tidak diberikan kepd seorang pun sebelum saya;
diberi kemenangan dgn rasa takut (yg ditimpakan kepd musuh-musuhku) dlam jarak satu bulan perjalanan,
bumi dijadikan tempat shalat & suci untukku, maka siapa pun di antara ummatku yg mendapatkan waktu shalat hendaklah dia melakukannya,
dihalalkan untukku harta ghanimah & itu tidak dihalalkan kepd orang sebelum saya
diberi syafa’at
dahulu nabi diutus hanya kepd kaumnya, tetapi saya diutus kepd seluruh manusia." (HR. Bukhari & Muslim)
b. Keistimewaannya di hari kiamat
Dr Anas ra., nabi Muhammad saw bersabda: "Saya yaitu orang pertama yg diberikan syafaat pd hari kiamat nanti, nabi yg palling bannyak pengikutnya di hari kiamat, & orang pertama yg mengetuk pintu surga" (HR. Muslim).
Keistimewaan lainnya disebutkan di dlam riwayat Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda: "Saya yaitu pemimpin anak-anak Adam pd hari kiamat nanti, saya orang pertama yg dibangkitkan dr kubur, & saya orang pertama yg diberi syafaat (oleh Allah) & orang pertama yg memberi syafaat (kepd ummat manusia)." (HR. Muslim).
14. Ibadah Beliau
Aisyah ra. Berkata: Rasulullah saw pernah shalat hingga dua kakinya membengkak. Lalu beliau ditegur, beliau menjawab: "Apakah aku tidak pantas menjadi hamba yg bersyukur?"
15. Nabi Muhammad Saw Wafat
Beliau saw wafat pd tanggal 12 Rabiul Awal tahun 11 Hijriyah di waktu Dhuha dgn usia 63 tahun.
Sebelum ruhnya dicabut, beliau membaca :
"مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ, اللهُـمّ اغفِـر لى وارحمنى وألحقنى بالرفيق الأعلى, اللهم الرفيق الأعلى."
* Refrensi :
- A’rif Nabiyyaka Saw, Qism Ilmiy, Dar Al-Wathan, Riyadh
- Al-Mu’in ar-Raiq min Sirah Khairi al-Khalaiq, Prof. Dr. Sa’id M. Shaleh Shawabi, Risywan Kairo, 2008.
- Mushaf Al-Qur’an Terjemah, Pena, Jakarta, 2002
- Sirah Nabawiyah, Ibnu Katsir, Maktabah Syamilah
- Subul al-Huda wa ar-Rasyad, Maktabah Syamilah
- Tafsir Ibnu Katsir
- Raudhatul Anwar, Shafiurrahman Al-Mubarkafury, Pustaka Raja Fahd, Riyadh 1427 H
- Uyun al-Atsar, Maktabah Syamilah
2. Nasab Nabi Muhammad Saw
Di dlam buku Shahih Bukhari bab Mab’ats an-Nabiyyi saw, Imam Bukhari merincikan silsilah nasab Nabi Muhammad saw sebagai berikut: Muhammad saw bin Abdullah bin Abdul Muththalib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qusyai bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luai bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’add bin Adnan.
Imam Bukhari menambahkan di dlam Kitab Tarikh al-Kabir: Adnan bin Udud bin Al-Maqum bin Nahur bin Tarh bin Ya’rab bin Nabit bin Ismail bin Ibrahim. Menurut para pakar – sebagaimana yg disebutkan oleh sejarawan Syekh Abdurrahman bin Yahya Al-Yamany –antara Adnan & Ismail ada sekitar 40 kakek.
3. Kelahiran Nabi Muhammad Saw
Nabi Muhammad saw lahir di Makkah pd hari Senin tanggal 12 Rabi’ul Awwal tahun Gajah dlam keadaan yatim.
Penamaan tahun Gajah berkaitan dgn peristiwa pasukan Gajah yg dipimpin oleh Abrahah, Gubernur Yaman yg ingin menghancurkan Ka’bah. Namun sebelum sampai ke kota Makkah, mreka diserang oleh pasukan burung yg membawa batu-batu kerikil panas (lihat QS Al-Fil: 1-5).
Kelahiran Nabi Muhammad Saw bertepatan dgn tanggal 20 April 571 Masehi.
4. Masa Menyusui
Nabi Muhammad saw pertama kalinya disusui oleh ibunya Aminah & Tsuwaibatul Aslamiyah. Namun itu hanya beberapa hari. Selanjutnya beliau disusui oleh Halimah As-Sa’diyah di perkampungan bani Sa’ad.
Nabi Muhammad saw tinggal bersama keluarga Halimah selama kurang lebih empat tahun. Di akhir masa pengasuhan keluarga Halimah ini terjadi pembedahan nabi Muhammad saw.
5. Muhammad Saw di Mata Penduduk Makkah
Sejak kecil Muhammad Saw jauh dr tradisi-tradisi jahiliyah & tidak pernah melakukan penyembahan trhadap tuhan berhala. Namun demikian beliau tetaplah seorang yg santun & jujur, karenanya beliau terkenal dgn gelar Al-Amien (orang yg terpercaya).
6. Pernikahan Nabi Muhammad Saw
Pd usia yg ke-25 tahun, Muhammad saw menikah dgn Khadijah binti Khuwailid, seorang janda kaya berusia 40 tahun. Pernikahan ini diawali dgn lamaran Khadijah kepd Muhammad saw setelah melihat & mendengar kelebihan-kelebihan & akhlaknya.
7. Isteri-isteri Rasulullah Muhammad Saw
Selain Khadijah, isteri-isteri beliau yaitu: Saudah binti Zam’ah, Aisyah binti Abu Bakar, Hafshah binti Umar, Zainab binti Khuzaimah, Ummu Salamah (Hindun binti Umayyah), Zainab binti Zahsy, Juwairiyah binti Al-Harits, Ummu Habibah (Ramlah), Shafiyah binti Huyay, Maimunah binti Al-Harits & Maria Al-Qibtiyah.
Nabi Muhammad menikahi mreka smua setelah Khadijah meninggal dunia. & mreka smua beliau nikahi dlam keadaan janda, kecuali Aisyah ra.
Jika dilihat dr faktor tiap pernikahan beliau, smuanya mempunyai hubungan yg kuat dgn dakwah & ajaran Islam yg dibawanya.
8. Anak & Putri Nabi Muhammad Saw
Anak & putri nabi Muhammad saw yaitu: Qasim, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, Fathimah, Abdullah & Ibrahim. Mreka smua lahir dr rahim Khadijah kecuali Ibrahim dr Maria Al-Qibtiah. Anak-anak beliau yg laki-laki smuanya meninggal sebelum usia dewasa.
9. Muhammad Saw Menjadi Rasul Allah
Turunnya wahyu pertama QS. Al-A’la: 1-5 di gua Hira pd hari Senin di bulan Ramadan pd usia yg ke 40 menjadi awal kerasulan Muhammad saw. Wahyu pertama tersebut berisi: "1) Bacalah dgn nama Tuhanmu yg menciptakan, 2) Yg menciptakan manusia dr segumpal darah, 3) Bacalah, & Tuhanmulah Yg Mahamulia, 4) Yg mengajari (manusia) dgn pena, 5) Dia mengajarkan manusia apa yg tidak diketahuinya."
Setelah menerima wahyu tersebut, Muhammad saw pulang menemui Khadijah & mengungkapkan kekhawatirannya trhadap dirinya. Khadijah menenangkan: "Bergembiralah! Demi Allah, Dia tidak akan pernah menyia-nyiakanmu. Demi Allah, engkau ini menghubungkan shilaturrahim (hubungan kerabat), berkata jujur, menanggung beban orang lemah, membantu orang yg tidak punya, memuliakan tamu, menolong orang-orang yg ditimpa bencana."
Khadijah lalu mempertemukannya dgn anak pamannya Waraqah bin Naufal, seorang pendeta Nasrani. Setelah menjelaskan peristiwa yg baru dialaminya di gua Hira, Waraqah menjelaskan bahwa yg datang kepd Muhammad saw itu yaitu malaikat yg pernah datang kepd nabi Musa As.
"Andai kata aku masih hidup & kuat di saat engkau diusir oleh kaummu" kata Waraqah.
"Apakah mreka akan mengusirku?" Tanya Muhammad Saw. "Ya…," jawabnya. (lihat HR Bukhari & Muslim).
10. Nabi Muhammad Saw Hijrah ke Madinah
Nabi Saw hijrah ke Madinah pd tahun ke 13 kenabian yg bertepatan dgn tahun 622 M. Di dlam riwayat Ibnu Ishak dijelaskan bahwa beliau keluar dr rumahnya yg saat itu sedang dikepung oleh pasukan bersenjata kaum musyrik Makkah yg ingin membunuhnya. Lalu Allah Swt menidurkan mreka. Sambil membaca QS. Yasin: 1-9 beliau manaruh pasir di kepala mreka smua, kemudian pergi ke rumah Abu Bakar untuk hijrah bersama ke kota Madinah. Nabi Muhammad saw tiba di Madinah pd hari Senin tanggal 12 Rabiul Awwal tahun 1 Hijriyah.
11. Peperangan Nabi Muhammad Saw
Yg mendasari peperangan nabi Muhammad Saw yaitu ayat-ayat berikut :
- "Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yg diperangi karena sesungguhnya mreka dizhalimi." (Al-Hajj: 39).
- "Perangilah di jalan Allah orang-orang yg memerangi kamu, tetapi jangan melampaui batas, sungguh Allah tidak menyukai orang-orang yg melampaui batas" (QS. Al-Baqarah: 190).
Dlam hal ini ada aturan-aturan perang, antara lain: Jangan membunuh anak-anak, orang tua, orang yg menyerah, pendeta & petugas rumah ibadah yg tidak menyerang, hewan tanpa tujuan maslahat, jangan membunuh dgn cara yg sadis & berlebihan (Tafsir Ibnu Katsir).
Dr sini jelas bahwa peperangan nabi Muhammad saw yaitu sebagai upaya pembelaan trhadap hak, bukan wasilah untuk islamisasi apalagi balas dendam. Adapun jumlah peperangan yg diikutinya ada sebannyak 27 kali.
12. Akhlak Nabi Muhammad Saw
Allah SWT menggambarkan akhlak nabi Muhammad secara umum di dlam QS. Al-Qalam ayat 4: "Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yg luhur"
a. Kesabaran Nabi Muhammad Saw
Tidak sedikit beban yg ditanggung oleh nabi Muhammad saw dlam menyebarkan dakwah ajaran yg dibawanya. Ejekan, makian, perlakuan kasar & ancaman pembunuhan diterimanya dr orang-orang musyrik Makkah. Namun itu smuanya tak membuat kesabarannya luntur.
Dlam riwayat Imam Bukhari & Muslim diceritakan bahwa Uqbah bin Abu Mu’ith pernah mencampakkan kotoran onta kepd Rasulullah Muhammad saw sementara beliau dlam keadaan sujud. Beliau terus sujud hingga putrinya Fathimah datang membuangnya.
Perlakuan kasar kaum Quraisy semakin bertambah setelah pamannya Abu Thalib & isterinya Khadijah meninggal dunia pd tahun 10 kerasulan. Karenanya beliau hijrah ke wilayah Thaif. Namun ternyata disini juga beliau tidak diterima, malah penduduk setempat menyuruh anak-anaknya untuk melemparinya dgn batu.
b. Kasih Sayang Nabi Muhammad Saw
Kasarnya tindakan pengusiran penduduk Thaif trhadap nabi Muhammad saw tidak membuat beliau serta merta mendoakan mreka dgn azab. Tapi justru sebaliknya: "Bahkan saya berharap agar Allah menjadikan dr keturunan mreka orang-orang yg menyembah Allah & tidak berbuat syirik kepd-Nya sedikit pun," kata beliau saat malaikat penjaga gunung menawarkan kepdnya untuk menimpakan gunung Abu Qubaisy & gunung yg di sebelahnya kepd penduduk Thaif. (Shahih Bukhari).
Dan bagaimana pun juga kasarnya perlakuan & azab dr kaum musyrik penduduk Makkah kepdnya & ummat pengikutnya, tapi itu tak membuatnya dendam kepd mreka di saat pembebasan Makkah pd tahun 8 H. Malah beliau saw memberikan amnesti besar-besaran kepd penduduk Makkah.
13. Keistimewaan yg Allah Berikan Kepadanya
a. Lima kelebihan yg tidak diberikan kepd orang sebelumnya
Dr Jabir bin Abdullah ra, nabi Muhammad saw bersabda: "Saya diberikan lima hal yg tidak diberikan kepd seorang pun sebelum saya;
diberi kemenangan dgn rasa takut (yg ditimpakan kepd musuh-musuhku) dlam jarak satu bulan perjalanan,
bumi dijadikan tempat shalat & suci untukku, maka siapa pun di antara ummatku yg mendapatkan waktu shalat hendaklah dia melakukannya,
dihalalkan untukku harta ghanimah & itu tidak dihalalkan kepd orang sebelum saya
diberi syafa’at
dahulu nabi diutus hanya kepd kaumnya, tetapi saya diutus kepd seluruh manusia." (HR. Bukhari & Muslim)
b. Keistimewaannya di hari kiamat
Dr Anas ra., nabi Muhammad saw bersabda: "Saya yaitu orang pertama yg diberikan syafaat pd hari kiamat nanti, nabi yg palling bannyak pengikutnya di hari kiamat, & orang pertama yg mengetuk pintu surga" (HR. Muslim).
Keistimewaan lainnya disebutkan di dlam riwayat Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda: "Saya yaitu pemimpin anak-anak Adam pd hari kiamat nanti, saya orang pertama yg dibangkitkan dr kubur, & saya orang pertama yg diberi syafaat (oleh Allah) & orang pertama yg memberi syafaat (kepd ummat manusia)." (HR. Muslim).
14. Ibadah Beliau
Aisyah ra. Berkata: Rasulullah saw pernah shalat hingga dua kakinya membengkak. Lalu beliau ditegur, beliau menjawab: "Apakah aku tidak pantas menjadi hamba yg bersyukur?"
15. Nabi Muhammad Saw Wafat
Beliau saw wafat pd tanggal 12 Rabiul Awal tahun 11 Hijriyah di waktu Dhuha dgn usia 63 tahun.
Sebelum ruhnya dicabut, beliau membaca :
"مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ, اللهُـمّ اغفِـر لى وارحمنى وألحقنى بالرفيق الأعلى, اللهم الرفيق الأعلى."
* Refrensi :
- A’rif Nabiyyaka Saw, Qism Ilmiy, Dar Al-Wathan, Riyadh
- Al-Mu’in ar-Raiq min Sirah Khairi al-Khalaiq, Prof. Dr. Sa’id M. Shaleh Shawabi, Risywan Kairo, 2008.
- Mushaf Al-Qur’an Terjemah, Pena, Jakarta, 2002
- Sirah Nabawiyah, Ibnu Katsir, Maktabah Syamilah
- Subul al-Huda wa ar-Rasyad, Maktabah Syamilah
- Tafsir Ibnu Katsir
- Raudhatul Anwar, Shafiurrahman Al-Mubarkafury, Pustaka Raja Fahd, Riyadh 1427 H
- Uyun al-Atsar, Maktabah Syamilah
Sejarah Kelahiran Nabi Muhammad SAW Hingga Wafatnya
by Dangstars
Tea , at 20.13 , have 0 komentar
Sejarah Kelahiran Nabi
Muhammad SAW Hingga Wafatnya
Berikut
ini adalah satu kisah Nabi Muhammad SAW, yang saya kutip dari sebuah buku
tentang kumpulan kisah-kisah islam, yaitu kisah nabi muhammad dari lahir
sampai wafat
- Nama : Muhammad bin Abdullah
- Kelahiran : Mekah, tanggal 12 Rabiul Awal tahun Gajah
- Abdullah (ayahnya) meninggal sebelum Muhammad terlahir
- Umur 6–8 tahun Muhammad dibesarkan kakeknya, Abdul Muthalib
- Kemudian dibesarkan pamannya, Abu Thalib
- Atas kejujurannya, Muhammad mendapat gelar Al Amin (dapat dipercaya)
- Usia 13 tahun mulai berbisnis, menemani Abu Thalib berdagang ke ke Syam
- Usia 25 tahun menikah dengan Siti Khadijah binti Khuwailid
- Muhammad muda pernah berhasil mendamaikan pertikaian antar kabilah
- Usia 40 tahun pertama kali menerima wahyu dan diangkat menjadi Rasulullah
- Kemudian melakukan dakwah diam-diam selama 3 tahun di Mekah
- Dilanjutkan dengan berdakwah secara terang-terangan selama 10 tahun
- Dakwah nabi Muhammad SAW ditentangn oleh kaumnya sendiri, Quraisy
- Hijrah ke Madinah setelah 13 tahun berdakwah di Mekah
- Setelah haji wada (10 H) kesehatan nabi Muhammad SAW mulai menurun
- Nabi Muhammad meninggal dunia pada hari Senin bulan Rabiul Awal tahun 12 hijrah atau bertepatan dengan tanggal 6 Juni 632 masehi. Menurut versi lain, beliau wafat pada hari Senin 13 Rabiul Awal tahun 11 hijriah atau 8 Juni 632 masehi.
- Muhammad adalah nabi dan rasul terakhir
Terdapat
perbedaan pendapat ahli sejarah Nabi Muhammad (sirah) tentang tanggal kelahiran
dan wafatnya Nabi. Satu hal yang pasti, Nabi Muhammad lahir dan meninggal pada
bulan Rabiul Awal menurut mayoritas historian.
KELAHIRAN NABI MUHAMMAD
Para ahli sejarah Nabi sepakat bahwa Nabi Muhammad lahir di Makkah pada hari Senin bulan Rabiul Awal bertepatan dengan tanggal 26 April 570 atau 571 masehi. Namun, ahli sejarah Nabi berbeda pendapat tentang tanggal Arabnya sebagai berikut:
2 Rabiul Awal menurut Ibnu Abdil Barr
5 Rabiul Awal menurut Amiruddin
8 Rabiul Awal menurut Ibnul Qayyim, Ibnu Hazm, Az Zuhri, Ibnu Dihya
9 Rabiul Awal menurut Muhammad Suleman Mansurpuri, Mubarakpuri , Shibli Nomani, Mahmud Pasha Falaki, Akbar Shah Najeeb Abadi, Moeen ud din Ahmed Nadvi, Abul Kalam Azad
12 Rabiul Awal menurut Tabari, Ibnu Khaldun , Dr hameedullah, Ibnu Hisham, Abul-Hasan ‘Ali ibn Muhammad al- Mawardi, Ibnu Ishaq
10 Rabiul Awal menurut Abul Fida, Abu Jafar al Baqir, Al Waqadi , Al Sha’bi–
17 Rabiul Awal menurut pandangan golongan Syiah. Sedang harinya adalah Jum'at.
22 Rabiul Awal menurut pendapat yang diatribusikan ke Ibnu Hazm
10 Rabiul Awal menurut Abdul Qadir Jailani
Pendapat mayoritas adalah Nabi lahir pada 13 Rabiul Awal tahun Gajah (50 hari setelah penyerangan pasukan Gajah dari Yaman) atau bertepatan dengan tanggal 30 atau 31 Maret tahun 571 masehi.
WAFATNYA NABI MUHAMMAD
Nabi Muhammad meninggal dunia pada hari Senin bulan Rabiul Awal tahun 12 hijrah atau bertepatan dengan tanggal 6 Juni 632 masehi. Menurut versi lain, beliau wafat pada hari Senin 13 Rabiul Awal tahun 11 hijriah atau 8 Juni 632 masehi.
Ada beberapa perbedaan tentang tanggal wafatnya Nabi sebagai berikut:
13 Rabiul Awal menurut Muhammad Suleman Mansurpure
12 Rabiul Awal menurut Mubarakpuri
2 Rabiul Awal menurut Ibnu Hajar
1 Rabiul Awal menurut Ibnu Jarir
REFERENSI LAHIR DAN WAFAT NABI MUHAMMAD
Rujukan pustaka seputar lahir dan wafatnya Nabi Muhammad S.A.W
KELAHIRAN NABI
- Dari kitab As-Sirah al-Halabiyah diriwayatkan sebuah hadits bahwa Nabi lahir pada hari Senin
عن قتادة رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم سُئل عن يوم الإثنين فقال : ذلك يوم ولدت فيه .
Artinya: Dari Qatadah, bahwa
Rasulullah pernah ditanya tentang hari Senin. Nabi berkata: Itu adalah hari aku
dilahirkan.
- Al-Bairuni dalam kitab Al-Irsyad mengutip sebuah hadits
- Al-Bairuni dalam kitab Al-Irsyad mengutip sebuah hadits
أن النبي سُئل عن يوم الإثنين فقال : هذا يوم
ولدت فيه ، وبعثت فيه ، وأنزل عليّ فيه ، وهاجرت فيه
Artinya: Nabi pernah ditanya
tentang hari Senin. Nabi menjawab: Hari Senin adalah hari aku lahir, diutus
sebagai Rasul, turunnya Quran dan hijrahku ke Madinah.
- Syamsuddin bin Salim dalam kitab Al-Ja'far al-Kabir menyatakan
- Syamsuddin bin Salim dalam kitab Al-Ja'far al-Kabir menyatakan
وقد صحّ أن النبي ولد في شهر ربيع الأول في
العشرين من نيسان عام الفيل وفي عهد كسرى أنو شروان
Artinya: Adalah sahih
(pendapat) bahwa Nabi lahir pada bulan Rabiul Awal tanggal 20 tahun Gajah pada
masa kaisar Anu Syarwan.
- Ibnul Amid dalam kitab Mukhtashar at-Tarikh menyatakan
- Ibnul Amid dalam kitab Mukhtashar at-Tarikh menyatakan
أن النبي ولد ببطحاء مكة في الليلة المسفرة عن
صباح يوم الإثنين لثمان خلون من ربيع الأول ، يوافقه من شهور الروم الثاني
والعشرين من نيسان سنة 882 للإسكندر
Artinya:
bahwa Nabi lahir di Bat'ha, Makkah pada malam dari paginya hari Senin tanggal 8
Rabiul Awal bertepatan dengan bulan Romawi tanggal 22 April tahun 882 tahun
Alexander atau tahun 571 masehi.
WAFAT NABI MUHAMMAD
- As-Suhaili dalam kitab Ar-Raud al-Anf menyatakan وَاتّفَقُوا أَنّهُ تُوُفّيَ - صَلّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلّمَ - يَوْمَ الِاثْنَيْنِ إلّا شَيْئًا ذَكَرَهُ ابْنُ قُتَيْبَةَ فِي الْمَعَارِفِ الْأَرْبِعَاءِ قَالُوا كُلّهُمْ وَفِي رَبِيعٍ الْأَوّلِ غَيْرَ أَنّهُمْ قَالُوا ، أَوْ قَالَ أَكْثَرُهُمْ فِي الثّانِي عَشَرَ مِنْ رَبِيعٍ وَلَا يَصِحّ أَنْ يَكُونَ تُوُفّيَ صَلّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلّمَ إلّا فِي الثّانِي مِنْ الشّهْرِ أَوْ الثّالِثَ عَشَرَ أَوْ الرّابِعَ عَشَرَ أَوْ الْخَامِسَ عَشَرَ لِإِجْمَاعِ الْمُسْلِمِينَ عَلَى أَنّ وَقْفَةَ عَرَفَةَ فِي حَجّةِ الْوَدَاعِ كَانَتْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَهُوَ التّاسِعُ مِنْ ذِي الْحَجّةِ فَدَخَلَ ذُو الْحَجّةِ يَوْمَ الْخَمِيسِ فَكَانَ الْمُحَرّمُ إمّا الْجُمُعَةُ وَإِمّا السّبْتُ فَإِنْ كَانَ الْجُمُعَةُ فَقَدْ كَانَ صَفَرٌ إمّا السّبْتُ وَإِمّا الْأَحَدُ فَإِنْ كَانَ السّبْتُ فَقَدْ كَانَ رَبِيعٌ الْأَحَدَ أَوْ الِاثْنَيْنِ وَكَيْفَا دَارَتْ الْحَالُ عَلَى هَذَا الْحِسَابِ فَلَمْ يَكُنْ الثّانِي عَشَرَ مِنْ رَبِيعٍ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ بِوَجْهِ وَلَا الْأَرْبِعَاءَ أَيْضًا كَمَا قَالَ الْقُتَبِيّ وَذَكَرَ الطّبَرِيّ عَنْ ابْنِ الْكَلْبِيّ وَأَبِي مِخْنَفٍ أَنّهُ تُوُفّيَ فِي الثّانِي مِنْ رَبِيعٍ الْأَوّلِ وَهَذَا الْقَوْلُ وَإِنْ كَانَ خِلَافَ أَهْلِ الْجُمْهُورِ فَإِنّهُ لَا يُبْعَدُ أَنْ كَانَتْ الثّلَاثَةُ الْأَشْهُرُ الّتِي قَبْلَهُ كُلّهَا مِنْ تِسْعَةٍ وَعِشْرِينَ فَتَدَبّرْهُ فَإِنّهُ صَحِيحٌ وَلَمْ أَرَ أَحَدًا تَفَطّنَ لَهُ وَقَدْ رَأَيْت لِلْخَوَارِزْمِيّ أَنّهُ تُوُفّيَ عَلَيْهِ السّلَامُ فِي أَوّلِ يَوْمٍ مِنْ رَبِيعٍ الْأَوّلِ وَهَذَا أَقْرَبُ فِي الْقِيَاسِ بِمَا ذَكَرَ الطّبَرِيّ عَنْ ابْنِ الْكَلْبِيّ وَأَبِي مِخْنَفٍ
WAFAT NABI MUHAMMAD
- As-Suhaili dalam kitab Ar-Raud al-Anf menyatakan وَاتّفَقُوا أَنّهُ تُوُفّيَ - صَلّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلّمَ - يَوْمَ الِاثْنَيْنِ إلّا شَيْئًا ذَكَرَهُ ابْنُ قُتَيْبَةَ فِي الْمَعَارِفِ الْأَرْبِعَاءِ قَالُوا كُلّهُمْ وَفِي رَبِيعٍ الْأَوّلِ غَيْرَ أَنّهُمْ قَالُوا ، أَوْ قَالَ أَكْثَرُهُمْ فِي الثّانِي عَشَرَ مِنْ رَبِيعٍ وَلَا يَصِحّ أَنْ يَكُونَ تُوُفّيَ صَلّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلّمَ إلّا فِي الثّانِي مِنْ الشّهْرِ أَوْ الثّالِثَ عَشَرَ أَوْ الرّابِعَ عَشَرَ أَوْ الْخَامِسَ عَشَرَ لِإِجْمَاعِ الْمُسْلِمِينَ عَلَى أَنّ وَقْفَةَ عَرَفَةَ فِي حَجّةِ الْوَدَاعِ كَانَتْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَهُوَ التّاسِعُ مِنْ ذِي الْحَجّةِ فَدَخَلَ ذُو الْحَجّةِ يَوْمَ الْخَمِيسِ فَكَانَ الْمُحَرّمُ إمّا الْجُمُعَةُ وَإِمّا السّبْتُ فَإِنْ كَانَ الْجُمُعَةُ فَقَدْ كَانَ صَفَرٌ إمّا السّبْتُ وَإِمّا الْأَحَدُ فَإِنْ كَانَ السّبْتُ فَقَدْ كَانَ رَبِيعٌ الْأَحَدَ أَوْ الِاثْنَيْنِ وَكَيْفَا دَارَتْ الْحَالُ عَلَى هَذَا الْحِسَابِ فَلَمْ يَكُنْ الثّانِي عَشَرَ مِنْ رَبِيعٍ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ بِوَجْهِ وَلَا الْأَرْبِعَاءَ أَيْضًا كَمَا قَالَ الْقُتَبِيّ وَذَكَرَ الطّبَرِيّ عَنْ ابْنِ الْكَلْبِيّ وَأَبِي مِخْنَفٍ أَنّهُ تُوُفّيَ فِي الثّانِي مِنْ رَبِيعٍ الْأَوّلِ وَهَذَا الْقَوْلُ وَإِنْ كَانَ خِلَافَ أَهْلِ الْجُمْهُورِ فَإِنّهُ لَا يُبْعَدُ أَنْ كَانَتْ الثّلَاثَةُ الْأَشْهُرُ الّتِي قَبْلَهُ كُلّهَا مِنْ تِسْعَةٍ وَعِشْرِينَ فَتَدَبّرْهُ فَإِنّهُ صَحِيحٌ وَلَمْ أَرَ أَحَدًا تَفَطّنَ لَهُ وَقَدْ رَأَيْت لِلْخَوَارِزْمِيّ أَنّهُ تُوُفّيَ عَلَيْهِ السّلَامُ فِي أَوّلِ يَوْمٍ مِنْ رَبِيعٍ الْأَوّلِ وَهَذَا أَقْرَبُ فِي الْقِيَاسِ بِمَا ذَكَرَ الطّبَرِيّ عَنْ ابْنِ الْكَلْبِيّ وَأَبِي مِخْنَفٍ
Pada waktu umat manusia dalam kegelapan dan suasana jahiliyyah, lahirlah seorang bayi pada 12 Rabiul Awal tahun Gajah di Makkah. Bayi yang dilahirkan bakal membawa perubahan besar bagi sejarah peradaban manusia. Bapa bayi tersebut bernama Abdullah bin Abdul Mutallib yang telah wafat sebelum baginda dilahirkan iaitu sewaktu baginda 7 bulan dalam kandungan ibu. Ibunya bernama Aminah binti Wahab. Kehadiran bayi itu disambut dengan penuh kasih sayang dan dibawa ke ka'abah, kemudian diberikan nama Muhammad, nama yang belum pernah wujud sebelumnya.
Selepas
itu Muhammad disusukan selama beberapa hari oleh Thuwaiba, budak suruhan Abu
Lahab sementara menunggu kedatangan wanita dari Banu Sa'ad. Adat menyusukan
bayi sudah menjadi kebiasaan bagi bangsawan-bangsawan Arab di Makkah. Akhir
tiba juga wanita dari Banu Sa'ad yang bernama Halimah bin Abi-Dhuaib yang pada
mulanya tidak mahu menerima baginda kerana Muhammad seorang anak yatim. Namun
begitu, Halimah membawa pulang juga Muhammad ke pedalaman dengan harapan Tuhan
akan memberkati keluarganya. Sejak diambilnya Muhammad sebagai anak susuan,
kambing ternakan dan susu kambing-kambing tersebut semakin bertambah. Baginda
telah tinggal selama 2 tahun di Sahara dan sesudah itu Halimah membawa baginda
kembali kepada Aminah dan membawa pulang semula ke pedalaman.
Kisah
Dua Malaikat dan Pembedahan Dada Muhammad
Pada
usia dua tahun, baginda didatangi oleh dua orang malaikat yang muncul sebagai
lelaki yang berpakaian putih. Mereka bertanggungjawab untuk membedah Muhammad.
Pada ketika itu, Halimah dan suaminya tidak menyedari akan kejadian tersebut.
Hanya anak mereka yang sebaya menyaksikan kedatangan kedua malaikat tersebut
lalu mengkhabarkan kepada Halimah. Halimah lantas memeriksa keadaan Muhammad,
namun tiada kesan yang aneh ditemui.
Muhammad
tinggal di pedalaman bersama keluarga Halimah selama lima tahun. Selama itu
baginda mendapat kasih sayang, kebebasan jiwa dan penjagaan yang baik daripada
Halimah dan keluarganya. Selepas itu baginda dibawa pulang kepada datuknya
Abdul Mutallib di Makkah.
Datuk
baginda, Abdul Mutallib amat menyayangi baginda. Ketika Aminah membawa anaknya
itu ke Madinah untuk bertemu dengan saudara-maranya, mereka ditemani oleh Umm
Aiman, budak suruhan perempuan yang ditinggalkan oleh bapa baginda. Baginda
ditunjukkan tempat wafatnya Abdullah serta tempat dia dikuburkan.
Sesudah
sebulan mereka berada di Madinah, Aminah pun bersiap sedia untuk pulang semula
ke Makkah. Dia dan rombongannya kembali ke Makkah menaiki dua ekor unta yang
memang dibawa dari Makkah semasa mereka datang dahulu. Namun begitu, ketika
mereka sampai di Abwa, ibunya pula jatuh sakit dan akhirnya meninggal dunia
lalu dikuburkan di situ juga.
Muhammad
dibawa pulang ke Makkah oleh Umm Aiman dengan perasaan yang sangat sedih. Maka
jadilah Muhammad sebagai seorang anak yatim piatu. Tinggallah baginda dengan
datuk yang dicintainya dan bapa-bapa saudaranya.
"Bukankah
Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu. Dan Dia
mendapatimu sebagai seorang yang bingung lalu Dia memberikan petunjuk"
(Surah Ad-Dhuha, 93: 6-7)
Abdul
Mutallib Wafat
Kegembiraannya
bersama datuk baginda tidak bertahan lama. Ketika baginda berusia lapan tahun,
datuk baginda pula meninggal dunia. Kematian Abdul Mutallib menjadi satu
kehilangan besar buat Bani Hashim. Dia mempunyai keteguhan hati, berwibawa,
pandangan yang bernas, terhormat dan berpengaruh dikalangan orang Arab. Dia
selalu menyediakan makanan dan minuman kepada para tetamu yang berziarah dan
membantu penduduk Makkah yang dalam kesusahan.
Muhammad
diasuh oleh Abu Talib
Selepas
kewafatan datuk baginda, Abu Talib mengambil alih tugas bapanya untuk menjaga
anak saudaranya Muhammad. Walaupun Abu Talib kurang mampu berbanding saudaranya
yang lain, namun dia mempunyai perasaan yang paling halus dan terhormat di
kalangan orang-orang Quraisy.Abu Talib menyayangi Muhammad seperti dia menyayangi
anak-anaknya sendiri. Dia juga tertarik dengan budi pekerti Muhammad yang
mulia.
Pada
suatu hari, ketika mereka berkunjung ke Syam untuk berdagang sewaktu Muhammad
berusia 12 tahun, mereka bertemu dengan seorang rahib Kristian yang telah dapat
melihat tanda-tanda kenabian pada baginda. Lalu rahib tersebut menasihati Abu
Talib supaya tidak pergi jauh ke daerah Syam kerana dikhuatiri orang-orang
Yahudi akan menyakiti baginda sekiranya diketahui tanda-tanda tersebut. Abu
Talib mengikut nasihat rahib tersebut dan dia tidaak banyak membawa harta dari
perjalanan tersebut. Dia pulang segera ke Makkah dan mengasuh anak-anaknya yang
ramai. Muhammad juga telah menjadi sebahagian dari keluarganya. Baginda
mengikut mereka ke pekan-pekan yang berdekatan dan mendengar sajak-sajak oleh
penyair-penyair terkenal dan pidato-pidato oleh penduduk Yahudi yang anti Arab.
Baginda
juga diberi tugas sebagai pengembala kambing. Baginda mengembala kambing
keluarganya dan kambing penduduk Makkah. Baginda selalu berfikir dan merenung
tentang kejadian alam semasa menjalankan tugasnya. Oleh sebab itu baginda jauh
dari segala pemikiran manusia nafsu manusia duniawi. Baginda terhindar daripada
perbuatan yang sia-sia, sesuai dengan gelaran yang diberikan iaitu
"Al-Amin".
Selepas
baginda mula meningkat dewasa, baginda disuruh oleh bapa saudaranya untuk
membawa barang dagangan Khadijah binti Khuwailid, seorang peniaga yang kaya dan
dihormati. Baginda melaksanakan tugasnya dengan penuh ikhlas dan jujur.
Khadijah amat tertarik dengan perwatakan mulia baginda dan keupayaan baginda
sebagai seorang pedagang. Lalu dia meluahkan rasa hatinya untuk berkahwin
dengan Muhammad yang berusia 25 tahun ketika itu. Wanita bangsawan yang berusia
40 tahun itu sangat gembira apabila Muhammad menerima lamarannya lalu
berlangsunglah perkahwinan mereka berdua. Bermulalah lembaran baru dalam hidup
Muhammad dan Khadijah sebagai suami isteri.
Turunnya
Wahyu Pertama
Pada
usia 40 tahun, Muhammad telah menerima wahyu yang pertama dan diangkat sebagai
nabi sekelian alam. Ketika itu, baginda berada di Gua Hira' dan sentiasa
merenung dalam kesunyian, memikirkan nasib umat manusia pada zaman itu. Maka
datanglah Malaikat Jibril menyapa dan menyuruhnya membaca ayat quran yang
pertama diturunkan kepada Muhammad.
"Bacalah
dengan nama Tuhanmu Yang menciptakan" (Al-'Alaq, 96: 1)
Rasulullah
pulang dengan penuh rasa gementar lalu diselimuti oleh Khadijah yang cuba
menenangkan baginda. Apabila semangat baginda mulai pulih, diceritakan kepada
Khadijah tentang kejadian yang telah berlaku.
Kemudian
baginda mula berdakwah secara sembunyi-sembunyi bermula dengan kaum kerabatnya
untuk mengelakkan kecaman yang hebat daripada penduduk Makkah yang menyembah
berhala. Khadijah isterinya adalah wanita pertama yang mempercayai kenabian baginda.
Manakala Ali bin Abi Talib adalah lelaki pertama yang beriman dengan ajaran
baginda.Dakwah yang sedemikian berlangsung selama tiga tahun di kalangan
keluarganya sahaja.
Dakwah
Secara Terang-terangan
Setelah
turunnya wahyu memerintahkan baginda untuk berdakwah secara terang-terangan,
maka Rasulullah pun mula menyebarkan ajaran Islam secara lebih meluas.
"Maka
sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan
(kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik." (Al-Hijr,
15:94)
Namun
begitu, penduduk Quraisy menentang keras ajaran yang dibawa oleh baginda.
Mereka memusuhi baginda dan para pengikut baginda termasuk Abu Lahab, bapa
saudara baginda sendiri. Tidak pula bagi Abu Talib, dia selalu melindungi anak
saudaranya itu namun dia sangat risau akan keselamatan Rasulullah memandangkan
tentangan yang hebat dari kaum Quraisy itu. Lalu dia bertanya tentang rancangan
Rasulullah seterusnya. Lantas jawab Rasulullah yang bermaksud:
"Wahai
bapa saudaraku, andai matahari diletakkan diletakkan di tangan kiriku dan bulan
di tangan kananku, agar aku menghentikan seruan ini, aku tidak akan
menghentikannya sehingga agama Allah ini meluas ke segala penjuru atau aku
binasa kerananya"
Baginda
menghadapi pelbagai tekanan, dugaan, penderitaan, cemuhan dan ejekan daripada
penduduk-penduduk Makkah yang jahil dan keras hati untuk beriman dengan Allah.
Bukan Rasulullah sahaja yang menerima tentangan yang sedemikian, malah para
sahabatnya juga turut merasai penderitaan tersebut seperti Amar dan Bilal bin
Rabah yang menerima siksaan yang berat.
Wafatnya
Khadijah dan Abu Talib
Rasulullah
amat sedih melihat tingkahlaku manusia ketika itu terutama kaum Quraisy kerana
baginda tahu akan akibat yang akan diterima oleh mereka nanti. Kesedihan itu
makin bertambah apabila isteri kesayangannya wafat pada tahun sepuluh
kenabiaannya. Isteri bagindalah yang tidak pernah jemu membantu menyebarkan
Islam dan mengorbankan jiwa serta hartanya untuk Islam. Dia juga tidak jemu
menghiburkan Rasulullah di saat baginda dirundung kesedihan.
Pada
tahun itu juga bapa saudara baginda Abu Talib yang mengasuhnya sejak kecil juga
meninggal dunia. Maka bertambahlah kesedihan yang dirasai oleh Rasulullah
kerana kehilangan orang-orang yang amat disayangi oleh baginda.
Hijrah
Ke Madinah
Tekanan
orang-orang kafir terhadap perjuangan Rasulullah semakin hebat selepas
kepergian isteri dan bapa saudara baginda. Maka Rasulullah mengambil keputusan
untuk berhijrah ke Madinah berikutan ancaman daripada kafir Quraisy untuk
membunuh baginda.
Rasulullah
disambut dengan meriahnya oleh para penduduk Madinah. Mereka digelar kaum
Muhajirin manakala penduduk-penduduk Madinah dipanggil golongan Ansar. Seruan
baginda diterima baik oleh kebanyakan para penduduk Madinah dan sebuah negara
Islam didirikan di bawah pimpinan Rasulullas s.a.w sendiri.
Negara
Islam Madinah
Negara
Islam yang baru dibina di Madinah mendapat tentangan daripada kaum Quraisy di
Makkah dan gangguan dari penduduk Yahudi serta kaum bukan Islam yang lain.
Namun begitu, Nabi Muhammad s.a.w berjaya juga menubuhkan sebuah negara Islam
yang mengamalkan sepenuhnya pentadbiran dan perundangan yang berlandaskan
syariat Islam. Baginda dilantik sebagai ketua agama, tentera dan negara. Semua
rakyat mendapat hak yang saksama. Piagam Madinah yang merupakan sebuah kanun
atau perjanjian bertulis telah dibentuk. Piagam ini mengandungi beberapa fasal
yang melibatkan hubungan antara semua rakyat termasuk kaum bukan Islam dan
merangkumi aspek politik, sosial, agama, ekonomi dan ketenteraan. Kandungan
piagam adalah berdasarkan wahyu dan dijadikan dasar undang-undang Madinah.
Islam
adalah agama yang mementingkan kedamaian. Namun begitu, aspek pertahanan amat
penting bagi melindungi agama, masyarakat dan negara. Rasulullah telah
menyertai 27 kali ekspedisi tentera untuk mempertahan dan menegakkan keadilan
Islam. Peperangan yang ditempuhi baginda ialah Perang Badar (623 M/2 H), Perang
Uhud (624 M/3 H), Perang Khandak (626 M/5 H) dan Perang Tabuk (630 M/9 H).
Namun tidak semua peperangan diakhiri dengan kemenangan.
Pada
tahun 625 M/ 4 Hijrah, Perjanjian Hudaibiyah telah dimeterai antara penduduk
Islam Madinah dan kaum Musyrikin Makkah. Maka dengan itu, negara Islam Madinah
telah diiktiraf. Nabi Muhammad s.a.w. juga telah berjaya membuka semula kota
Makkah pada 630 M/9 H bersama dengan 10 000 orang para pengikutnya.
Perang
terakhir yang disertai oleh Rasulullah ialah Perang Tabuk dan baginda dan
pengikutnya berjaya mendapat kemenangan. Pada tahun berikutnya, baginda telah
menunaikan haji bersama-sama dengan 100 000 orang pengikutnya. Baginda juga
telah menyampaikan amanat baginda yang terakhir pada tahun itu juga. Sabda
baginda yang bermaksud:
"Wahai
sekalian manusia, ketahuilah bahawa Tuhan kamu Maha Esa dan kamu semua adalah
daripada satu keturunan iaitu keturunan Nabi Adam a.s. Semulia-mulia manusia di
antara kamu di sisi Allah s.w.t. ialah orang yang paling bertakwa. Aku telah
tinggalkan kepada kamu dua perkara dan kamu tidak akan sesat selama-lamanya
selagi kamu berpegang teguh dengan dua perkara itu, iaitu kitab al-Quran dan
Sunnah Rasulullah."
Wafatnya
Nabi Muhammad s.a.w
WAFATNYA NABI MUHAMMAD
Nabi Muhammad meninggal dunia pada hari Senin bulan Rabiul Awal tahun 12 hijrah atau bertepatan dengan tanggal 6 Juni 632 masehi. Menurut versi lain, beliau wafat pada hari Senin 13 Rabiul Awal tahun 11 hijriah atau 8 Juni 632 masehi.
Ada beberapa perbedaan tentang tanggal wafatnya Nabi sebagai berikut:
13 Rabiul Awal menurut Muhammad Suleman Mansurpure
12 Rabiul Awal menurut Mubarakpuri
2 Rabiul Awal menurut Ibnu Hajar
1 Rabiul Awal menurut Ibnu Jarir
REFERENSI LAHIR DAN WAFAT NABI MUHAMMAD
Rujukan pustaka seputar lahir dan wafatnya Nabi Muhammad S.A.W
Nabi Muhammad meninggal dunia pada hari Senin bulan Rabiul Awal tahun 12 hijrah atau bertepatan dengan tanggal 6 Juni 632 masehi. Menurut versi lain, beliau wafat pada hari Senin 13 Rabiul Awal tahun 11 hijriah atau 8 Juni 632 masehi.
Ada beberapa perbedaan tentang tanggal wafatnya Nabi sebagai berikut:
13 Rabiul Awal menurut Muhammad Suleman Mansurpure
12 Rabiul Awal menurut Mubarakpuri
2 Rabiul Awal menurut Ibnu Hajar
1 Rabiul Awal menurut Ibnu Jarir
REFERENSI LAHIR DAN WAFAT NABI MUHAMMAD
Rujukan pustaka seputar lahir dan wafatnya Nabi Muhammad S.A.W
Baginda
telah wafat pada bulan Jun tahun 632 M/12 Rabiul Awal tahun 11 Hijrah. Baginda
wafat setelah selesai melaksanakan tugasnya sebagai rasul dan pemimpin negara.
Baginda berjaya membawa manusia ke jalan yang benar dan menjadi seorang
pemimpin yang bertanggungjawab, berilmu dan berkebolehan. Rasulullah adalah
contoh terbaik bagi semua manusia sepanjang zaman.
Nahhh...!!
sahabat-sahat semua itulah kisah Nabi Muhammad SAW dari lahir sampai wafat,
semoga menjadi inspirasi hidup Khususnya bagi kita semua yang menjadi hambanya
dan umumnya bagi manusia yang mengetahui kisah hidupnya. Jangan lupa baca juga
artikel tentang Kisah Nabi Musa, Kisah Nabi Ibrahim, Kisah Nabi Isa, dan Kisah
Nabi Muhammad.
Lagi-lagi
sebuah sejarah dilupakan, seakan-akan mereka tidak pernah tahu atau mungkin
tidak mau tahu, ini adalah sejarah yang tak boleh dilupakan, karena inilah
sebab awal penciptaan dan akhir penciptaan, ia bermula 14 abad yang lalu di
sebuah kota kecil, sebuah kota yang panas dan tandus yang dipenuhi dengan
penyembahan terhadap kayu-kayu dan batu-batu yang tak dapat berbuat apa-apa dan
juga disana terdapat sebuah kotak hitam yang dikelilingi oleh 'berhala-berhala' yang sekarang telah berubah wujud tapi memiliki wujud 'berhala'
yang sama.
Sungguh tak terpikirkan betapa bodoh manusia zaman itu, ialah sebuah jazirah yang disebut jazirah Arabia, perbuatan buruk dan haram, perampokan, pembunuhan bayi,minum-minuman keras, yang memusnahkan segala kebajikan dan moral menempatkan masyarakat jazirah Arabia ini dalam situasi kemerosotan yang luar biasa. Mereka terpecah-pecah menjadi kabilah-kabilah (bani/kaum).
Sungguh tak terpikirkan betapa bodoh manusia zaman itu, ialah sebuah jazirah yang disebut jazirah Arabia, perbuatan buruk dan haram, perampokan, pembunuhan bayi,minum-minuman keras, yang memusnahkan segala kebajikan dan moral menempatkan masyarakat jazirah Arabia ini dalam situasi kemerosotan yang luar biasa. Mereka terpecah-pecah menjadi kabilah-kabilah (bani/kaum).
Pada saat yang sangat kritis ini muncullah sebuah
bintang pada malam yang gelap gulita, sinarnya semakin terang membuat malam
menjadi terang benderang, ia bukan bintang yang biasa, tapi bintang yang sangat
luar biasa, bahkan matahari di siang haripun malu menampakkan sinarnya karena
bintang ini adalah maha bintang yang terlahirkan ke muka bumi, ialah cahaya
dalam kegelapan, ia adalah cahaya di dalam dada, ia dikenal dengan Nama
Muhammad, menurut sejarawan bintang ini tepat terlahir tanggal 17 Rabiâ'ul
Awwal (12 Rabiâ'ul awwal menurut mazhab sunni) 570 M, bintang ini tak pernah
padam walaupun 14 abad setelah ketiadaannya, bahkan ia semakin terang dan
semakin terang, dari bintang ini terlahir 13 bintang yang lain, yang selalu
menjadi hujjah bagi bintang-bintang yang sulit bersinar lainnya di setiap
zamannya. Ia memiliki silsilah yang berhubungan langsung dengan jawara Tauhid
melalui anaknya Ismail AS, yang dilahirkan melalui rahim-rahim suci dan
terpelihara dari perbuatan-perbuatan mensekutukan Tuhan.
Ia begitu suci sehingga Tuhan memerintahkan kepada Para Malaikat dan Jin untuk bersujud kepada Adam, karena cahayanya dibawa oleh Adam AS untuk disampaikan kepada maksud, ia adalah rencana Tuhan yang teramat besar yang langit dan bumi pun tak kan sanggup memikulnya.
Ia begitu suci sehingga Tuhan memerintahkan kepada Para Malaikat dan Jin untuk bersujud kepada Adam, karena cahayanya dibawa oleh Adam AS untuk disampaikan kepada maksud, ia adalah rencana Tuhan yang teramat besar yang langit dan bumi pun tak kan sanggup memikulnya.
Peristiwa kelahiran sang bintang dipenuhi dengan
kejadian-kejadian yang luarbiasa, dimulai dengan peristiwa padamnya api
'abadi'di kerajaan Persia, hancurnya sesembahan batu di sana, dan penyerangan
pasukan bergajah untuk menghancurkan Ka'bah, yang di kemudian hari menjadi
kiblat baginya dan ummatnya sampai akhir zaman, namun tentara yang besar ini
dihancurkan oleh burung-burung yang dikirimkan oleh Sang Pemilik kiblat
(Ka'bah), karenanya tahun ini dinamakan tahun Gajah.
Sudah menjadi tradisi kelahiran manusia luar biasa harus juga didahului peristiwa yang luar biasa. Muhammad namanya, ayahnya bernama Abdullah, Ibundanya Aminah, kedua orang tuanya berasal dari silsilah yang mulia yang merupakan keturunan Jawara Tauhid (Ibrahim AS). Abdullah lahir kedunia hanya untuk membawa nur Muhammad dan 'meletakkannya' ke dalam rahim Aminah, Sang isteri saat itu mengandung (2 bulan) bayi yang kelak menjadi manusia besar. Setelah lama kepergian sang suami, sang isteri merasakan kesepian yang amat dalam, walaupun suaminya selalu berkirim surat. Namun pada saat lain surat tidak lagi ia terima, begitu riang hatinya ternyata ia melihat rombongan dagang suaminya telah pulang, tapi Ia amat terkejut karena tak dilihatnya suaminya, datanglah seseorang dari rombongan tersebut yang menyampaikan berita kepada Aminah, mulutnya begitu berat untuk mengucapkan kata ' kata ini kepada wanita ini, ia tidak sanggup mengutarakannya, namun akhirnya terucap juga bahwa sang suami telah berpulang ke hadirat Allah Swt dan dimakamkan di abwa.
Sudah menjadi tradisi kelahiran manusia luar biasa harus juga didahului peristiwa yang luar biasa. Muhammad namanya, ayahnya bernama Abdullah, Ibundanya Aminah, kedua orang tuanya berasal dari silsilah yang mulia yang merupakan keturunan Jawara Tauhid (Ibrahim AS). Abdullah lahir kedunia hanya untuk membawa nur Muhammad dan 'meletakkannya' ke dalam rahim Aminah, Sang isteri saat itu mengandung (2 bulan) bayi yang kelak menjadi manusia besar. Setelah lama kepergian sang suami, sang isteri merasakan kesepian yang amat dalam, walaupun suaminya selalu berkirim surat. Namun pada saat lain surat tidak lagi ia terima, begitu riang hatinya ternyata ia melihat rombongan dagang suaminya telah pulang, tapi Ia amat terkejut karena tak dilihatnya suaminya, datanglah seseorang dari rombongan tersebut yang menyampaikan berita kepada Aminah, mulutnya begitu berat untuk mengucapkan kata ' kata ini kepada wanita ini, ia tidak sanggup mengutarakannya, namun akhirnya terucap juga bahwa sang suami telah berpulang ke hadirat Allah Swt dan dimakamkan di abwa.
Begitu goncang hatinnya mendengarkan hal ini, tak
sanggup menahan tangisnya, ia menangis menahan sedih dan tak makan beberapa
hari, namun ia bermimpi, dalam mimpinya seorang wanita datang dan berkata
kepadanya agar ia menjaga bayi dalam janinnya dengan baik ' baik. Ia berulang
kali bermimpi bertemu dengan wanita tersebut yang ternyata adalah Maryam binti
Imran (Ibu Isa as). Dalam mimpinya sang wanita mulia ini berkata : 'Kelak bayi
yang ada didalam rahimmu akan menjadi manusia paling mulia sejagat raya, maka
jagalah ia baik “ baik hingga kelahirannya.
Saat ayahanda Muhammad yang mulia ini Wafat dalam usia
20 tahun (riwayat lain ' 17 tahun), sang bintang kita ini sedang berada dalam
kandungan ibunya, beberapa tahun kemudian Bunda Sang bintang menyusul suaminya
dan dimakamkan di Abwa juga. Muhammad dibawa pulang oleh Ummu Aiman dan diasuh
oleh kakeknya, belum lagi hilang duka setelah ditinggal Sang Bunda, ia pun
harus kehilangan kakeknya ketika umurnya belum lagi menginjak delapan tahun.
Setelah kepergian sang kakek, sang bintang (Muhammad) diasuh oleh pamannya, Abu
Tholib, seorang putra Abdul Mutholib yang pertama menyatakan keimanannya kepada
kemenakannya sendiri (Muhammad).
Pemandu ilahi selalu saja dipilihkan oleh Ilahi untuk memiliki profesi sebagai seorang gembala, melalui profesi ini beliau mengarungi beberapa waktu kehidupannya untuk menjadi 'gembala'domba yang lebih besar, inilah pilihan Ilahi yang memilihkan baginya sebuah jalan dimana hal ini penting bagi orang yang akan berjuang melawan orang-orang hina yang berpikiran sampai menyembah aneka batu dan pohon, ilahi menjadikannya kuat sehingga tidak menyerah kepada apapun kecuali keputusan-Nya. Ada penulis sirah yang mengutip kalimat Nabi berikut ini,
Semua Nabi pernah menjadi gembala sebelum beroleh jabatan kerasulan.' Orang bertanya kepada Nabi,' Apakah Anda juga pernah menjadi gembala?' Beliau menjawab,' Ya. Selama beberapa waktu saya menggembalakan domba orang Mekah di daerah Qararit.'
Pemandu ilahi selalu saja dipilihkan oleh Ilahi untuk memiliki profesi sebagai seorang gembala, melalui profesi ini beliau mengarungi beberapa waktu kehidupannya untuk menjadi 'gembala'domba yang lebih besar, inilah pilihan Ilahi yang memilihkan baginya sebuah jalan dimana hal ini penting bagi orang yang akan berjuang melawan orang-orang hina yang berpikiran sampai menyembah aneka batu dan pohon, ilahi menjadikannya kuat sehingga tidak menyerah kepada apapun kecuali keputusan-Nya. Ada penulis sirah yang mengutip kalimat Nabi berikut ini,
Semua Nabi pernah menjadi gembala sebelum beroleh jabatan kerasulan.' Orang bertanya kepada Nabi,' Apakah Anda juga pernah menjadi gembala?' Beliau menjawab,' Ya. Selama beberapa waktu saya menggembalakan domba orang Mekah di daerah Qararit.'
Sang bintang terlahir bukan dari kalangan orang yang
teramat kaya, belum lagi ia dilahirkan sebagai seorang yatim, dan telah
kehilangan Ayah, Ibu di masa kecil sebagai tempat bernaung, apa yang dapat
dikatakan oleh anak kecil yang telah kehilangan kedua orang tuanya sedangkan
dia sendiri masih membutuhkan naungan kedua orang tua dan kasih sayang mereka.
Mari kita masuk ke jazirah Arabia lebih jauh lagi, kita dapat melihat bahwa
kondisi keuangan Muhammad terbilang cukup sulit. Muhammad terkenal dengan
kemuliaan rohaninya, keluhuran budi, keunggulan ahklaq dan dirinya dikenal di
masyarakat sebagai 'orang jujur' (al-Amin), ia menjadi salah
seorang kafilah dagang Khodijah yang terpercaya dan Khodijah memberikan dua
kali lipat dibandingkan yang diberikannya kepada orang lain. Kafilah Quraisy,
termasuk barang dagangan Khodijah, siap bertolak, kafilah tiba di tempat
tujuan. Seluruh anggotanya mengeruk laba. Namun, laba yang diperoleh Nabi lebih
banyak ketimbang lain. Kafilah kembali ke Makkah. Dalam perjalanan, Sang
bintang melewati negeri 'Ad dan Tsamud. Keheningan kematian yang menimpa kaum
pembangkang itu mengundang perhatian sang bintang.
Kafilah mendekati Mekah, Maisarah, berkata kepada sang
Bintang, 'Alangkah baiknya jika Anda memasuki Mekah mendahului kami dan
mengabarkan kepada Khodijah tentang perdagangan dan keuntungan besar yang kita
dapatkan.' Nabi tiba di
Mekah ketika Khodijah sedang duduk di
kamar atasnya. Ia berlari turun dan mengajak Nabi ke ruangannya. Nabi
menyampaikan, dengan menyenangkan, hal-hal menyangkut barang dagangan. Maisarah
menceritakan tentang Kebesaran jiwa Al-Amin selama perjalanan dan perdagangan.
Maisarah menceritakan 'Di Busra, Al-Amin duduk di bawah pohon untuk istirahat.
Seorang pendeta, yang sedang duduk di biaranya, kebetulan melihatnya. Ia datang
seraya menanyakan namanya kepada saya, kemudian ia berkata, '˜Orang yang duduk
di bawah naungan pohon itu adalah nabi, yang tentangnya telah saya baca banyak
kabar gembira di dalam Taurat dan Injil.
Kemudian
Khodijah menceritakan apa yang didengarnya dari Maisarah kepada Waraqah bin
Naufal, si hanif dari Arabia. Waraqah mengatakan, 'Orang yang memiliki
sifat-sifat itu adalah nabi berbangsa Arab.
II.
Pernikahan
Kebanyakan
sejarawan percaya bahwa yang menyampaikan lamaran Khadijah kepada Nabi ialah
Nafsiah binti ‘Aliyah sebagai berikut:
'Wahai Muhammad! Katakan terus terang, apa
sesungguhnya yang menjadi penghalang bagimu untuk memasuki kehidupan rumah
tangga? Kukira usiamu sudah cukup dewasa!' Apakah anda akan menyambut dengan senang hati jika saya mengundang
Anda kepada kecantikan, kekayaan, keanggunan, dan kehormatan ?' Nabi
menjawab,'Apa maksud Anda?' Ia lalu menyebut Khodijah. Nabi lalu
berkata,'Apakah Khodijah siap untuk itu, padahal dunia saya dan dunianya jauh
berbeda?' Nafsiah berujar 'Saya mendapat kepercayaan dari dia, dan akan
membuat dia setuju. Anda perlu menetapkan tanggal perkawinan agar walinya ('˜Amar bin Asad) dapat mendampingi
Anda beserta handai tolan Anda, dan upacara perkawinan dan perayaan dapat
diselenggarakan".
Kemudian Muhammad membicarakan hal ini kepada pamannya
yang mulia, Abu Tholib. Pesta yang agung pun diselenggarakan, sang paman yang
mulia ini menyampaikan pidato, mengaitkannya dengan puji syukur kepada Tuhan.
Tentang keponakannya, ia berkata demikian, 'Keponakan saya Muhammad bin
'Abdullah lebih utama daripada siapapun di kalangan Quraisy. Kendati tidak
berharta, kekayaan adalah bayangan yang berlalu, tetapi asal usul dan silsilah
adalah permanen".
Waraqah,
paman Khodijah, tampil dan mengatakan sambutannya, 'Tak ada orang Quraisy yang
membantah kelebihan Anda. Kami sangat ingin memegang tali kebangsawanan Anda.'
Upacara pun dilaksanakan. Mahar ditetapkan empat puluh dinar-ada yang
mengatakan dua puluh ekor unta.
Sang
bintang sekarang mulai dewasa, ia mempunyai seorang istri yang begitu lengkap
kemuliaannya, dari perkawinan ini Khodijah melahirkan enam orang anak, dua
putra, Qasim, dan Abdulah, yang dipanggil At-Thayyib, dan At-Thahir. Tiga orang
putrinya masing-masing Ruqayyah, Zainab, Ummu Kaltsum, dan Fatimah. Kedua anak
laki-lakinya meninggal sebelum Muhammad diutus menjadi Rosul.
Ketika umur sang bintang mulai menginjak 35 tahun,
banjir dahsyat mengalir dari gunung ke Ka'bah. Akibatnya, tak satu pun rumah di
Makah selamat dari kerusakan.
Dinding ka'bah mengalami kerusakan. Orang Quraisy memutuskan untuk membangun Ka'bah tapi takut membongkarnya. Walid bin Mughirah, orang pertama yang mengambil linggis, meruntuhkan dua pilar tempat suci tersebut. Ia merasa takut dan gugup. Orang Mekah menanti jatuhnya sesuatu, tapi ketika ternyata Walid tidak menjadi sasaran kemarahan berhala, mereka pun yakin bahwa tindakannya telah mendapatkan persetujuan Dewa. Mereka semua lalu ikut bergabung meruntuhkan bangunan itu. Pada saat pembangunan kembali ka'bah, diberitahukan pada semua pihak sebagai berikut, 'Dalam pembangunan kembali Ka'bah, yang dinafkahkan hanyalah kekayaan yang diperoleh secara halal. Uang yang diperoleh lewat cara-cara haram atau melalui suap dan pemerasan, tak boleh dibelanjakan untuk tujuan ini.' Terlihat bahwa ini adalah ajaran para Nabi, dan mereka mengetahui tentang kekayaan yang diperoleh secara tidak halal, tetapi kenapa mereka masih melakukan hal demikian, inipun terjadi di zaman ini, di Indonesia, rakyat ataupun pemerintahnya mengetahui tentang halal dan haramnya suatu harta kekayaan atau pun perbuatan yang salah dan benar, tapi mereka masih saja melakukan perbuatan itu walaupun tahu itu adalah salah.
Dinding ka'bah mengalami kerusakan. Orang Quraisy memutuskan untuk membangun Ka'bah tapi takut membongkarnya. Walid bin Mughirah, orang pertama yang mengambil linggis, meruntuhkan dua pilar tempat suci tersebut. Ia merasa takut dan gugup. Orang Mekah menanti jatuhnya sesuatu, tapi ketika ternyata Walid tidak menjadi sasaran kemarahan berhala, mereka pun yakin bahwa tindakannya telah mendapatkan persetujuan Dewa. Mereka semua lalu ikut bergabung meruntuhkan bangunan itu. Pada saat pembangunan kembali ka'bah, diberitahukan pada semua pihak sebagai berikut, 'Dalam pembangunan kembali Ka'bah, yang dinafkahkan hanyalah kekayaan yang diperoleh secara halal. Uang yang diperoleh lewat cara-cara haram atau melalui suap dan pemerasan, tak boleh dibelanjakan untuk tujuan ini.' Terlihat bahwa ini adalah ajaran para Nabi, dan mereka mengetahui tentang kekayaan yang diperoleh secara tidak halal, tetapi kenapa mereka masih melakukan hal demikian, inipun terjadi di zaman ini, di Indonesia, rakyat ataupun pemerintahnya mengetahui tentang halal dan haramnya suatu harta kekayaan atau pun perbuatan yang salah dan benar, tapi mereka masih saja melakukan perbuatan itu walaupun tahu itu adalah salah.
Mari
kita kembali lagi menuju Mekah, ketika dinding ka'bah telah dibangun dalam
batas ketinggian tertentu, tiba saatnya untuk pemasangan Hajar Aswad pada
tempatnya. Pada tahap ini, muncul perselisihan di kalangan pemimpin suku.
Masing-masing suku merasa bahwa tidak ada suku yang lain yang pantas melakukan
perbuatan yang mulia ini kecuali sukunya sendiri. Karena hal ini, maka
pekerjaan konstruksi tertunda lima hari. Masalah mencapai tahap kritis,
akhirnya seorang tua yang disegani di antara Quraisy, Abu Umayyah bin Mughirah
Makhzumi, mengumpulkan para pemimpin Quraisy seraya berkata,'Terimalah sebagai wasit orang pertama
yang masuk melalui Pintu Shafa.' (buku lain mencatat Bab as-salam). Semua menyetujui gagasan ini. Tiba-tiba
Muhammad muncul dari pintu. Serempak mereka berseru, 'Itu Muhammad, al-Amin.
Kita setuju ia menjadi wasit!'
Untuk menyelesaikan pertikaian itu, Nabi meminta
mereka menyediakan selembar kain. Beliau meletakkan Hajar Aswad di atas kain
itu dengan tangannya sendiri, kemudian meminta tiap orang dari empat sesepuh
Mekah memegang setiap sudut kain itu. Ketika Hajar Aswad sudah diangkat ke
dekat pilar, Nabi meletakkannya pada tempatnya dengan tangannya sendiri. Dengan
cara ini, beliau berhasil mengakhiri pertikaian Quraisy yang hampir pecah
menjadi peristiwa berdarah.
Tuhan, Sang Maha Konsep sudah membuat konsep tentang
semua ini, tanda-tanda seorang bintang telah banyak ia tampakkan pada diri
Muhammad, dari batinnya yang mulia sampai pada bentuk lahirnya yang indah.
Kesabaran yang diabadikan di dalam Kitab suci menjadi bukti yang tak
terbantahkan, bahwa ia adalah manusia sempurna, dalam wujud lahiriah
(penampakan), maupun batinnya. Tidak setitik cela apalagi kesalahan selama
hidupnya, Sang Maha Konsep benar-benar telah mengonsepnya menjadi manusia
'ilahi''. Al-Amin telah dikenal oleh masyarakat Mekah, sebagai manusia mulia,
sebagai manifestasi wujud kejujuran mutlak. Sebelum pengutusannya menjadi
Rosul, Muhammad selalu mengamati tanda kekuasaan Tuhan, dan mengkajinya secara
mendalam, terutama mengamati keindahan, kekuasaan, dan ciptaan Allah dalam
segala wujud. Beliau selalu melakukan telaah mendalam terhadap langit, bumi dan
isinya. Beliau selalu mengamati masyarakatnya yang rusak, dan hancur, beliau
mempunyai tugas untuk menghancurkan segala bentuk pemberhalaan. Apalah kiranya
yang membuat masyarakatnya seperti ini, ia mengembalikan semua ini kepada
Tuhan, yang menurutnya tak mungkin sama dengan manusia.
Gunung
Hira, puncaknya dapat dicapai kurang lebih setengah jam, gua ini adalah saksi
atas peristiwa menyangkut 'sahabat karib'-nya (Muhammad), gua ini menjadi saksi bisu tentang wahyu, dan
seakan-akan ia ingin berkata,' disinilah dulu anak Hasyim itu tinggal, yang selalu kalian sebut-sebut, disinilah ia diangkat
menjadi Rosul, disinilah Al-Furqon pertama kali dibacakan, wahai manusia,
bukankah aku telah mengatakannya, kalianlah (manusia) yang tak mau
menengarkannya, kalian menutup telinga kalian rapat-rapat, dan menertawakanku,
sedangkan sebagian dari kalian hanya menjadikan aku sebagai museum
sejarah.“kata saksi bisu.
III.
Diangkat Menjadi Rasul
Hira, tempat diturunkannya kalimat Tuhan Yang Maha
Sakti, kalimat yang membuat iblis berputus asa untuk menyesatkan manusia,
kalimat yang dengannya alam semesta berguncang. Al-Qur'an, susunan kalimatnya
yang mengandung makna yang banyak telah membuat tercengang manusia-manusia
manapun di jagat raya, yang mengakui kebenarannya, akan mengikutinya, sedangkan
yang tidak mengakuinya harus tunduk atas kebenarannya, dan bagi mereka yang
menolak, dengan cara apapun akan sia-sia, dan celaka. Jibril (Ruh Al-Qudus) diutus
Tuhan semesta Alam, Sang Pemilik Konsep, untuk menyampaikan kalimat-Nya secara
berangsur-angsur kepada Al-amin yang berada di Gunung Hira'. Al-Amin telah
mempersiapkan dirinya selama empat puluh tahun untuk memikul tugas yang maha
berat ini, Jibril datang kepadanya dengan membawa beberapa kalimat dari
Tuhannya. Ialah kalimat pertama yang dikemukakan dalam Al-qur'an sebagai
berikut
'Bacalah
dengan [ menyebut] nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia
dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Paling Pemurah. Yang
mengajari [manusia] dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia
apa yang tidak diketahuinya'.
Ayat ini dengan tegas menyatakan tentang program Nabi,
dan menyatakan dalam istilah-istilah jelas bahwa fondasi agamanya diberikan
dengan pengkajian, pengetahuan, kebijaksanaan, dan penggunaan pena.
Muhammad,
pembawa berita bahagia, ancaman, dan perintah merupakan manusia teladan
sepanjang masa, ia adalah manusia dalam wujud Ilahiah, utusan Tuhan yang
kepadanya ummat manusia memohonkan syafa'at. Tidak satupun mahkluq yang
mencapai kesempurnaan yang dicapai Muhammad, sejak kecil ia telah
memperlihatkan ketulusan, kejujuran, manusia yang seumur hidupnya tidak pernah
berbohong, yang tidak pernah menghianati janji, dan sayang kepada yang miskin.
Malaikat Jibril menyelesaikan tugasnya menyampaikan
wahyu itu, dan Muhammad pun turun dari Gua Hira menuju rumah 'Khodijah'. Jiwa agung Nabi disinari cahaya wahyu.
Beliau merekam di hatinya apa yang didengarnya dari malaikat Jibril. Setelah
kejadian ini, Jibril menyapanya,â€Wahai Muhammad! Engkau Rosul Allah dan aku
Jibril'. Muhammad menerima kalimat
Tuhannya secara bertahap, secara berangsur-angsur, fakta sejarah mengakui bahwa
di antara wanita, Khodijah adalah wanita yang pertama memeluk Islam, dan pria
pertama yang memeluk Islam adalah 'Ali.
Muhammad mengadakan perjamuan makan dengan kerabatnya,
selesai makan, beliau berpaling kepada para sesepuh keluarganya dan memulai
pembicaraan dengan memuji Allah dan memaklumkan keesaan-Nya. Lalu beliau
berkata,' Sesungguhnya,
pemandu suatu kaum tak pernah berdusta kepada kaumnya. Saya bersumpah demi Allah yang tak ada sekutu bagi-Nya bahwa
saya diutus oleh Dia sebagai Rosul-Nya, khususnya kepada Anda sekalian dan
umumnya kepada seluruh penghuni dunia. Wahai kerabat saya! Anda sekalian akan
mati. Sesudah itu, seperti Anda tidur, Anda akan dihidupkan kembali dan akan
menerima pahala menurut amal Anda. Imbalannya adalah surga Allah yang abadi
(bagi orang lurus) dan neraka-Nya yang kekal(bagi orang yang berbuat jahat).
'Lalu beliau menambahkan, 'Tak ada manusia yang pernah membawa kebaikan untuk
kaumnya ketimbang apa yang saya bawakan untuk Anda. Saya membawakan kepada Anda
rahmat dunia maupun Akhirat. Tuhan saya memerintahkan kepada saya untuk
mengajak Anda kepada-Nya. Siapakah diantara Anda sekalian yang akan menjadi
pendukung saya sehingga ia akan menjadi saudara, washi (penerima wasiat), dan
khalifah (pengganti) saya?'.
Ketika
pidato Nabi mencapai poin ini, kebisuan total melanda pertemuan itu. 'Ali,
remaja berusia lima belas tahun, memecahkan kebisuan itu. Ia bangkit seraya
berkata dengan mantap,'Wahai Nabi Allah, saya siap mendukung Anda.' Nabi menyuruhnya duduk. Nabi mengulang
tiga kali ucapannya, tapi tak ada yang menyambut kecuali '˜Ali yang terus
melontarkan jawaban yang sama. Beliau lalu berpaling kepada kerabatnya seraya
berkata,' Pemuda ini adalah saudara,
washi, dan khalifah saya diantara kalian. Dengarkanlah kata-katanya dan ikuti
dia".
Peristiwa diatas membuktikan heroisme spiritual dan
kebenaran '˜Ali. Karena, dalam pertemuan di mana orang-orang tua dan
berpengalaman tenggelam dalam keraguan dan keheranan, ia menyatakan dukungan
dan pengabdian dengan keberanian sempurna dan mengungkapkan permusuhannya
terhadap musuh Nabi tanpa menempuh jalan politisi yang mengangkat diri sendiri.
Kendati waktu itu ia yang termuda diantara yang hadir, pergaulannya yang lama
dengan Nabi telah menyiapkan pikirannya untuk menerima kenyataan, sementara
para sesepuh bangsa ragu-ragu untuk menerimanya.
Setelah berdakwah kepada kaum kerabatnya, Nabi
berdakwah terang-terangan kepada kaum Quraisy. Muhammad, berbekal kesabaran,
keyakinan, kegigihan, dan keuletan dalam berdakwah terus-menerus dan tidak
menghiraukan orang-orang musrik yang terus menghardik dan mengejeknya. Banyak
yang cara yang dilakukan kaum Quraisy untuk menghentikan Muhammad, suatu saat
Abu Tholib sedang duduk bersama keponakannya. Juru bicara rombongan yang
mendatangi rumah Abu Tholib membuka pembicaraan dengan berkata,' Wahai Abu
Tholib! Muhammad mencerai-beraikan barisan kita dan menciptakan perselisihan
diantara kita. Ia merendahkan kita dan mencemooh kita dan berhala kita. Jika ia
melakukan itu karena kemiskinan dan kepapaannya, kami siap menyerahkan harta
berlimpah kepadanya. Jika ia menginginkan kedudukan, kami siap menerimanya
sebagai penguasa kami dan kami akan mengikuti perintahnya. Bila ia sakit dan
membutuhkan pengobatan, kami akan membawakan tabib ahli untuk merawatnya'.
Abu Tholib berpaling kepada Nabi seraya berkata,' Para
sesepuh anda datang untuk meminta Anda berhenti mengkritik berhala supaya
mereka pun tidak mengganggu Anda.' Nabi menjawab,'' Saya tidak menginginkan apa
pun dari mereka. Bertentangan dengan empat tawaran itu, mereka harus menerima
satu kata dari saya, yang dengan itu mereka dapat memerintah bangsa Arab dan
menjadikan bangsa Ajam sebagai pengikut mereka' Abu Jahal bangkit sambil
berkata, ' Kami siap sepuluh kali untuk mendengarnya.' Nabi menjawab,' Kalian
harus mengakui keesaan Tuhan.' Kata-kata tak terduga dari Nabi ini laksana air
dingin ditumpahkan ke ceret panas. Mereka demikian heran, kecewa, dan putus asa
sehingga serentak mereka berkata,' Haruskah kita mengabaikan 360 Tuhan dan
menyembah kepada satu Allah saja?'
Orang
Quraisy meninggalkan rumah Abu Tholib dengan wajah dan mata terbakar kemarahan.
Mereka terus memikirkan cara untuk mencapai tujuan mereka. Dalam ayat berikut,
kejadian itu dikatakan,
“Dan mereka heran karena mereka kedatangan seorang
pemberi peringatan dari kalangan mereka; dan orang-orang kafir berkata,'Ini
adalah seorang ahli sihir yang banyak berdusta. Mengapa ia menjadikan
tuhan-tuhan itu Tuhan Yang Satu saja ? Sesungguhnya ini benar-benar suatu hal
yang sangat mengherankan.' Dan pergilah pemimpin-pemimpin mereka [seraya
berkata], 'Pergilah kamu dan tetaplah [menyembah] tuhan-tuhanmu, sesungguhnya
ini benar-benar suatu hal yang dikehendaki. Kami tidak pernah mendengar hal ini
dalam agama yang terakhir ini; ini(mengesakan Allah) tidak lain kecuali dusta
yang diada-adakan.'
Banyak sekali contoh penganiayaan dan penyiksaan kaum
Quraisy, Tiap hari nabi menghadapi penganiayaan baru. Misalnya, suatu hari
Uqbah bin Abi Mu'ith melihat Nabi bertawaf, lalu menyiksanya. Ia menjerat leher
Nabi dengan serbannya dan menyeret beliau ke luar masjid. Beberapa orang datang
membebaskan Nabi karena takut kepada Bani Hasyim. Dan masih banyak lagi. Nabi
menyadari dan prihatin terhadap kondisi kaum Muslim. Kendati beliau mendapat
dukungan dan lindungan Bani Hasyim, kebanyakan pengikutnya budak wanita dan '
pria serta beberapa orang tak terlindung. Para pemimpin Quraisy menganiaya
orang-orang ini terus-menerus , para pemimpin terkemuka berbagai suku menyiksa
anggota suku mereka sendiri yang memeluk Islam. Maka ketika para sahabatnya
meminta nasihatnya menyangkut hijrah, Nabi menjawab,'Ke Etiopia akan lebih
mantap. Penguasanya kuat dan adil, dan tak ada orang yang ditindas di sana.
Tanah negeri itu baik dan bersih, dan Anda boleh tinggal di sana sampai Allah
menolong Anda.
Pasukan
Syirik Quraisy kehabisan akal untuk menghancurkan Muhammad, maka mereka
melakukan propaganda anti Muhammad, diantaranya mereka memfitnah Nabi,
Bersikeras menjuluki Nabi Gila, larangan mendengarkan Al-Qur'an, menghalangi
orang masuk Islam, sehingga Allah mengabadikan perkataan orang-orang keji ini
dan menunjukkan sesatnya perkataan mereka, dalam Al-Qur'an Allah berfirman
"Demikianlah,
tiada seorang rosul pun yang datang kepada orang-orang yang sebelum mereka
selain mengatakan," Ia adalah seorang tukang sihir atau orang gila."
Apakah mereka saling berpesan tentang apa yang dikatakan itu ? Sebenarnya
mereka adalah kaum yang melampaui batas."
Kaum Quraisy pun gagal melakukan berbagai macam cara
untuk menghalangi usaha Muhammad, dan menghalangi orang-orang untuk mengikuti
agama Tuhan Yang Esa. Mereka pun melakukan Blokade ekonomi yang membuat banyak
kaum muslim, terutama kaum wanita dan anak-anak kelaparan. Nabi dan para
pengikutnya masuk ke Syi'ib Abu Tholib, yang diikuti pendamping hidupnya,
Khodijah, dengan membawa serta Fatimah AS. Orang-orang Quraisy mengepung mereka
di Syi''ib itu selama tiga tahun.
Dan akhirnya tahun-tahun blokade itu pun berakhir. Dan keluarlah sang bintang bersama keluarga dan sahabatnya dari pengepungan. Allah telah menetapkan kemenangan bagi mereka, dan Khodijah pun berhasil pula keluar dari pengepungan dalam keadaan amat berat dan menderita, Beliau telah hidup dengan kehidupan yang menjadi teladan Istimewa bagi kalangan kaum wanita. Ajal Khodijah sudah dekat. Allah telah memilihnya untuk mendampingi Rosulullah Saww., dan dia telah berhasil menunaikan tugas dengan baik. Khodijah akhirnya meninggal pada tahun itu juga. Yakni, pada saat kaum Muslim keluar dari blokade orang-orang Quraisy, tahun kesepuluh sesudah Kenabian. Pada tahun yang sama, paman Rosul (Abu Tholib) meninggal dunia, yang sekaligus sebagai pelindung dakwa Muhammad. Sungguh Nabi mengalami kesedihan yang amat berat. Beliau kehilangan Khodijah, dan juga pamannya yang menjadi pelindung, dan pembelanya. Itu sebabnya, maka tahun ini dinamakan 'Am Al-Huzn (Tahun Duka cita). Bukan hanya Rosul yang terpukul hatinya, Fatimah, yang belum kenyang mengenyam kasih sayang seorang ibu dan kelembutan belaiannya, ikut pula menanggungnya. Kedukaan menyelimuti dan menindihnya di tahun penuh kesedihan itu.Fatimah kehilangan ibundanya, berpisah dari orang yang menjadi sumber cintanya dan kasih sayangnya.
Acap kali dia bertanya kepada ayahandanya,' Ayah, kemana Ibu?' Kalau sudah begini, tangisnya pecah, air matanya meleleh, dan kesedihan menerpa hatinya. Rosul merasakan betapa berat kesedihan yang ditanggung putrinya. Setelah wafatnya Abu Tholib kaum Kafir Quraisy semakin berani menganggu Muhammad, akhirnya Muhammad berhijrah ke Yastrib, peristiwa hijrahnya Nabi ke Yastrib, merupakan momen awal dari lahirnya negara Islam. Penduduk Yastrib bersedia memikul tanggung jawab bagi keselamatan Nabi. Di bulan Robi’ul Awwal tahun ini, saat hijrahnya Nabi terjadi, tak ada seorang muslim pun yang tertinggal di Mekah kecuali Nabi, '˜Ali dan Abu Bakar, dan segelintir orang yang ditahan Quraisy atau karena sakit,dan lanjut usia.
Dan akhirnya tahun-tahun blokade itu pun berakhir. Dan keluarlah sang bintang bersama keluarga dan sahabatnya dari pengepungan. Allah telah menetapkan kemenangan bagi mereka, dan Khodijah pun berhasil pula keluar dari pengepungan dalam keadaan amat berat dan menderita, Beliau telah hidup dengan kehidupan yang menjadi teladan Istimewa bagi kalangan kaum wanita. Ajal Khodijah sudah dekat. Allah telah memilihnya untuk mendampingi Rosulullah Saww., dan dia telah berhasil menunaikan tugas dengan baik. Khodijah akhirnya meninggal pada tahun itu juga. Yakni, pada saat kaum Muslim keluar dari blokade orang-orang Quraisy, tahun kesepuluh sesudah Kenabian. Pada tahun yang sama, paman Rosul (Abu Tholib) meninggal dunia, yang sekaligus sebagai pelindung dakwa Muhammad. Sungguh Nabi mengalami kesedihan yang amat berat. Beliau kehilangan Khodijah, dan juga pamannya yang menjadi pelindung, dan pembelanya. Itu sebabnya, maka tahun ini dinamakan 'Am Al-Huzn (Tahun Duka cita). Bukan hanya Rosul yang terpukul hatinya, Fatimah, yang belum kenyang mengenyam kasih sayang seorang ibu dan kelembutan belaiannya, ikut pula menanggungnya. Kedukaan menyelimuti dan menindihnya di tahun penuh kesedihan itu.Fatimah kehilangan ibundanya, berpisah dari orang yang menjadi sumber cintanya dan kasih sayangnya.
Acap kali dia bertanya kepada ayahandanya,' Ayah, kemana Ibu?' Kalau sudah begini, tangisnya pecah, air matanya meleleh, dan kesedihan menerpa hatinya. Rosul merasakan betapa berat kesedihan yang ditanggung putrinya. Setelah wafatnya Abu Tholib kaum Kafir Quraisy semakin berani menganggu Muhammad, akhirnya Muhammad berhijrah ke Yastrib, peristiwa hijrahnya Nabi ke Yastrib, merupakan momen awal dari lahirnya negara Islam. Penduduk Yastrib bersedia memikul tanggung jawab bagi keselamatan Nabi. Di bulan Robi’ul Awwal tahun ini, saat hijrahnya Nabi terjadi, tak ada seorang muslim pun yang tertinggal di Mekah kecuali Nabi, '˜Ali dan Abu Bakar, dan segelintir orang yang ditahan Quraisy atau karena sakit,dan lanjut usia.
Kaum
Quraisy yang berada di Mekah akhirnya membuat kesepakatan untuk membunuh
Muhammad di malam hari, dan masing-masing suku mempunyai wakil, sehingga Bani
Hasyim tidak dapat menuntut balas atas kematian Muhammad. Orang-orang ini
memang bodoh, mereka mengira Muhammad dapat dihancurkan hanya dengan cara
seperti ini, seperti urusan duniawi mereka. Jibril datang memberitahu Nabi
tentang rencana kejam kaum kafir itu. Al-Qur''an merujuk pada kejadian itu
dengan kata-kata,
“Dan [ingatlah] ketika orang-orang kafir (Quraisy)
memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau
membunuhmu atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan
tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya.
Ali
berbaring melewati cobaan yang mengerikan demi keselamatan Islam menggantikan
Nabi, sejak sore. Ia bukan orang tua yang lanjut usia, tapi seorang anak muda
yang begitu berani mengorbankan nyawanya untuk sang Nabi, ia, yang bersama
Khodijah adalah orang yang pertama-tama beriman kepada Nabi, dialah orang yang
rela berkorban untuk Nabi, Ali, sekali lagi '˜Ali. Kepadanya Nabi
berkata,''Tidurlah di ranjang saya malam ini dan tutupi tubuh Anda dengan
selimut hijau yang biasa saya gunakan, karena musuh telah bersekongkol membunuh
saya. Saya harus berhijrah ke Yastrib. '˜Ali menempati ranjang Nabi sejak sore.
Ketika tiga perempat malam lewat, empat puluh orang mengepung rumah nabi dan
mengintipnya melalui celah. Mereka melihat keadaan rumah seperti biasanya, dan
menyangka bahwa orang yang sedang tidur di kamar itu adalah Nabi.
IV.
Hijrah
Kini tiba fajar. Semangat dan gairah besar tampak di
kalangan musyrik itu. Mereka begitu yakin akan segera berhasil. Dengan pedang
terhunus mereka memasuki kamar Nabi, yang menimbulkan suara gaduh. Serentak
"˜Ali mengangkat kepalanya dari bantal dan menyingkirkan selimutnya lalu
berkata dengan sangat tenag,"Apa yang terjadi ?" Mereka
menjawab,'Kami mencari Muhammad. Di mana dia?" 'Ali berkata," Apakah anda
menitipkannya kepada saya sehingga saya harus menyerahkannya kembali kepada
Anda? Bagaimanapun, sekarang ia tak ada
di rumah.†Muhammad telah
pergi jauh di luar pengetahuan mereka.
Nabi, tiba di Quba tanggal 12 Rabi'ul Awwal, dan
tinggal di rumah Ummu Kultsum ibn al-Hadam. Sejumlah Muhajirin dan Ansor sedang
menunggu kedatangan Nabi. Beliau tinggal di situ sampai akhir pekan. Sebagian
orang mendesak agar beliau segera berangkat ke Madinah, tetapi beliau menunggu
kedatangan 'Ali. Orang Quraisy mengetahui hijrahnya "Ali dan rombongannya
" diantaranya ialah Fatimah, puteri Nabi, Fatimah binti "˜Asad dan
Fatimah binti Hamzah bin Abdul Mutholib " karena itu, mereka memburunya
dan berhadap-hadapan dengan dia di daerah Zajnan. Perselisihan pun terjadi dan "Ali
berkata "Barangsiapa menghendaki tubuhnya terpotong-potong dan darahnya
tumpah, majulah! Tanda marah nampak di wajahnya.
Orang-orang Quraisy yang merasa bahwa masalah telah menjadi serius, mengambil sikap damai dan berbalik pulang."Ketika "Ali tiba di Quba, kakinya berdarah, "Ali telah tiba tapi tak mampu menghadap beliau. Segera nabi ke tempat "Ali lalu merangkulnya. Ketika melihat kaki "Ali membengkak, air mata Nabi menetes".
Orang-orang Quraisy yang merasa bahwa masalah telah menjadi serius, mengambil sikap damai dan berbalik pulang."Ketika "Ali tiba di Quba, kakinya berdarah, "Ali telah tiba tapi tak mampu menghadap beliau. Segera nabi ke tempat "Ali lalu merangkulnya. Ketika melihat kaki "Ali membengkak, air mata Nabi menetes".
Penduduk
Yastrib ' yang kemudian berganti menjadi nama Madinah - menyambut kedatangan
Nabi. Mereka mengucapkan berbagai macam syair untuk menyambut manusia mulia
ini. Disinilah manifestasi sebuah negara Islam pertama kali didirikan. Muhammad
menyusun kekuatannya di Madinah bersama keluarga dan sahabat setianya yang rela
meninggalkan tanah air dan hartanya untuk Tuhannya, islam yang muda ini
menyusun kekuatan untuk menghadapi kekuatan kaum Quraisy yang setiap saat siap
untuk menghancurkan Islam yang dibangun ini, perang demi perang mulai dari
Badar, Uhud, Khandaq, yang disetiap perang tampillah Al-Washi Muhammad yang
selalu menjadi pemberi moral kepada pasukan untuk menghancurkan kafir Quraisy
dengan Iman yang membara.
Pada perang Badar "al-washi ("Ali) dan Hamzah tampil menghadapi pemberani kafir Quraisy, dalam sepucuk suratnya kepada Muawiyah, "Ali mengingatkannya dalam kata-kata "Pedang saya yang saya gunakan untuk membereskan kakek anda dari pihak ibu (Utbah, ayah dari Hindun Ibu Muawiyah), paman anda dari pihak Ibu (Walid bin Uthbah) dan saudara Anda (Hanzalah) masih ada pada saya. Pada perang Uhud Nabi dan lagi-lagi Hamzah dan "Ali tidak pernah Absen, "Ali adalah pembawa panji dalam setiap peperangan. Nabi mengungkapkan nilai pukulan "Ali pada perang Khandaq (parit) " disebut juga dengan Ahzab " kepada "Amar bin "˜Abdiwad itu," Nilai pengorbanan itu melebihi segala perbuatan baik para pengikutku, karena sebagai akibat kekalahan jagoan kafir terbesar itu kaum Muslim menjadi terhormat dan kaum kafir menjadi aib dan terhina".
Pada perang Badar "al-washi ("Ali) dan Hamzah tampil menghadapi pemberani kafir Quraisy, dalam sepucuk suratnya kepada Muawiyah, "Ali mengingatkannya dalam kata-kata "Pedang saya yang saya gunakan untuk membereskan kakek anda dari pihak ibu (Utbah, ayah dari Hindun Ibu Muawiyah), paman anda dari pihak Ibu (Walid bin Uthbah) dan saudara Anda (Hanzalah) masih ada pada saya. Pada perang Uhud Nabi dan lagi-lagi Hamzah dan "Ali tidak pernah Absen, "Ali adalah pembawa panji dalam setiap peperangan. Nabi mengungkapkan nilai pukulan "Ali pada perang Khandaq (parit) " disebut juga dengan Ahzab " kepada "Amar bin "˜Abdiwad itu," Nilai pengorbanan itu melebihi segala perbuatan baik para pengikutku, karena sebagai akibat kekalahan jagoan kafir terbesar itu kaum Muslim menjadi terhormat dan kaum kafir menjadi aib dan terhina".
V.
Benteng Khaibar
Pada perang Khaibar ketika semangat kaum muslim mengendur
dan merasa tidak mampu untuk menghancurkan benteng Khaibar, orang-orang
menunggu dengan gelisah dan ketakutan, karena sebelumnya Abu Bakar dan Umar
tidak ada yang mampu menghancurkan benteng, bahkan '˜Umar memuji keberanian
pemimpin benteng, Marhab,yang luar biasa yang membuat Nabi dan para komandan
Islam kecewa atas pernyataan "˜Umar ini.
Kebisuan
orang-orang sedang menunggu dengan gelisah dipecahkan oleh kata-kata
Nabi," Dimanakah "˜Ali? " Dikabarkan kepada beliau bahwa
"Ali menderita sakit mata dan sedang beristirahat di suatu pojok. Nabi
bersabda,'Panggil dia."
"˜Ali diangkut dengan unta dan
diturunkan di depan kemah Nabi.' Pernyataan ini menunjukkan sakit matanya demikian serius sampai tak
mampu berjalan. Nabi menggosokkan tangannya ke mata "˜Ali seraya
mendoakannya. Mata '˜Ali langsung sembuh dan tak pernah sakit lagi sepanjang hidupnya. Nabi memerintahkan "˜Ali maju,
menurut riwayat pintu benteng Khaibar itu terbuat dari batu, panjangnya 60
inci, dan lebarnya 30 inci. Mengutip kisah pencabutan pintu benteng Khaibar itu
dari "˜Ali melalui jalur khusus," Saya mencabut pintu Khaibar dan
menggunakannya sebagai perisai. Seusai pertempuran, saya menggunakannya sebagai
jembatan pada parit yang digali kaum Yahudi." Seseorang bertanya
kepadanya," Apakah Anda merasakan beratnya?"˜Ali menjawab," Saya
merasakannya sama berat dengan perisai saya." Masih banyak lagi
peristiwa-peristiwa lain selain peperangan untuk melawan kebejatan kaum kafir
Quraisy, banyak juga peristiwa yang menggembirakan, misalnya peristiwa
pernikahan al-Washi dan Fatimah, putri Nabi, perubahan kiblat dari Bait
al-Maqdis ke Ka'bah di Makah.
Selain serangan dari luar Kota Madinah, kaum Yahudi yang berada di dalam kota selalu mencoba melakukan rongrongan terhadap pemerintahan Islam yang masih muda ini, namun Sang Maha Konsep telah menentukan Drama yang berbeda, walaupun mereka mencoba memadamkan nur cahaya-Nya, namun Ia terus menerangi Nur Cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir itu benci.
Selain serangan dari luar Kota Madinah, kaum Yahudi yang berada di dalam kota selalu mencoba melakukan rongrongan terhadap pemerintahan Islam yang masih muda ini, namun Sang Maha Konsep telah menentukan Drama yang berbeda, walaupun mereka mencoba memadamkan nur cahaya-Nya, namun Ia terus menerangi Nur Cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir itu benci.
Tahun
kedelapan Hijrah, perjanjian Hudaibiyah dikhianati oleh orang-orang Quraisy
mekah, Nabi segera mengeluarkan perintah kesiagaan umum. Beliau siapkan pasukan
besar yang belum pernah disaksikan kehebatannya selama ini. Ketika pasukan
telah lengkap dan siap bergerak, Nabi pun menyampaikan bahwa sasarannya adalah
Mekah. Pasukan bergerak laksana migrasi kawanan burung menuju arah selatan.
Nabi memerintahkan kepada pasukannya yang berjumlah 10.000 orang untuk membagi
diri, dan menyalakan api unggun di malam hari agar pasukan musuh melihat betapa
besar pasukan musuh tersebut.
Di
dekat kuburan Abu Tholib dan Khodijah yang terletak di punggung Mekah, kaum
muslimin membuat kubah untuk Nabi. Dari kubah inilah Nabi mengamati dengan
cermat arus pasukan Islam yang masuk ke kota dari empat penjuru.
Makkah...
Membisu di depan Nabi dan pendukungnya. Ya Mekah membisu dan tidak lagi
menyerukan teriakan Fir'aun-fir'aun, digantikan hiruk pikuk suara 10.000
prajurit Muslim yang menggema yang seakan-akan sedang menunggu kedatangan
sahabatnya
Gua itu menatap kepada orang yang dulu berada dalam
perutnya dalam keadaan terusir yang kini telah berdiri tegap dengan gagah dan
dikelilingi puluhan ribu pengikut dan pembelanya.
Nabi
memasuki Mekah dan bertawaf, menghancurkan berhala-berhala bersama al-Washi,
tidak ada darah yang tertumpah. Orang-orang Quraisy yang berada di Makkah
menunggu bibir Muhammad berucap tentang mereka, apakah yang akan terjadi pada
mereka, namun bibir itu begitu mulia untuk menjatuhkan hukuman, ia memberikan
kepada mereka yang telah memeranginya pengampunan dan beliau berkata "...
Pergilah, Anda semua adalah orang-orang yang dibebaskan!"
Kini, di Shafa, laki-laki yang telah membuat sejarah
itu telah kembali, berdiri di depan kehidupannya yang sarat dengan berbagai
peristiwa dan yang ditangannya tergenggam masa depan yang gemilang. Selama dua
puluh tahun penggembalaannya tak pernah henti, ia tak pernah merasakan letih,
kesabarannya begitu tinggi, tak pernah menyerah. Orang'“orang Quraisy
berdesak-desakkan di bukit Shafa untuk memberikan Ba'iat.
Setelah penaklukan Mekah masih ada beberapa peperangan
besar berlanjut '“ semasa hidup Nabi - yaitu Hunain, Tabuk. Al-Washi tampil
dengan gagah perkasa dalam peperangan ini, sesudah membuat kocar-kacir musuh,
al-washi segera menghambur untuk bergabung dengan Nabi, ia memutari Nabi, dan
menghambur membabat musuh untuk melindungi Nabi, dan pada kali yang lain
menemui prajurit musuh yang lari dan menghadang kejaran musuh. Sesudah itu
kembali memutari Nabi. Nabi memanggil sahabat-sahabatnya yang lari cerai-berai
"Ayyuhan Nas, mau kemana kalian ?" Wahai orang-orang yang ikut bai'at al-Ridwan! Wahai, orang-orang
yang kepadanya diturunkan surat Al-Baqarah! Wahai orang-orang yang berbaiat di
bawah pohon...! orang-orang Madinah yang
gagah berani segera sadar akan diri mereka! Dan ingat bahwa hingga saat ini
mereka adalah tulang punggung Nabi. Kini Nabi memanggil mereka di tengah 12.000
orang prajurit, dua ribu diantaranya adalah kaum kerabatnya. Mereka segera
menghambur ke arah Nabi menyambut panggilannya dengan, 'Labbaik, Labbaik...
Kami datang, kami datang...!"
Pasukan
Islam kembali memenangkan pertempuran, peran individual Muhammad dalam menyampaikan
risalah agungnya telah selesai, dan kini '“ tidak bisa'“ tidak di harus melihat
pasukannya, untuk kesekian kalinya, mengingat dan mengenang kembali pelajaran
yang telah diberikannya selama dua puluh tiga tahun, agar di bisa
mengevaluasidan menelitinya kembali.
VII.
Haji Wada
Tahun
kesebelas Hijrah, haji pertama Nabi dan kaum Muslimin tanpa ada seorang musrik
pun yang ikut didalamnya, untuk pertama kalinya pula, lebih dari 10.000 orang
berkumpul di Madinah dan sekitarnya, menyertai Nabi melakukan perjalanan ke
Makkah, dan .. sekaligus inilah haji terakhir yang dilakukan oleh Nabi.
Rombongan haji meninggalkan Madinah tanggal 25 Dzulqa'idah , Nabi
disertai semua isterinya, menginap satu malam di Dzi Al-Hulaifah, kemudian
melakukan Ihram sepanjang Subuh, dan mulai bergerak... seluruh padang terisi
gema suara mereka yang mengucapkan,"Labbaik, Allahumma labaik... Labbaik, la syarika laka, ! Aku datang
memenuhi panggilanmu, Allahumma, ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu.
Tiada sekutu bagi-Mu...Labbaik, aku datang memenuhi panggilan-Mu. Segala puji,
kenikmatan, dan kemaharajaan, hanya
bagi-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu... Labbaik, aku datang memenuhi
panggilan-Mu..."
Langit, hingga hari itu, belum pernah menyaksikan pemandangan di muka bumi seperti yang ada pada saat itu. Lebih dari 100.000 orang, laki-laki dan perempuan ' dibawah sengatan Matahari yang amat terik dan di padang pasir yang sebelumnya tak pernah dikenal orang ' bergerak menuju satu arah. Medan ini merupakan lukisan paling indah dari satu warna yang menghiasi kehidupan manusia.
Dan sejarah, adalah kakek tua yang terbelenggu dalam pengabdian terhadap kepentingan-kepentingan. Ia adalah tukang cerita yang membacakan hikayat-hikayat Fir''aun, Kisra dan Kaisar. Sejarah sekali melihat Muhammad dan orang-orang yang bergerak bersamanya dengan heran! Aneh sekali. Pasukan apa ini? Komandan berjalan kaki kelelahan, dan pengikut-pengikutnya pun demikian pula. Nabi memang berjalan kaki bersama umatnya. Sejarah memang mendengar bahwa "penguasa" itu berada di tengah-tengah pasukan itu, tapi ketika dicari-carinya, dia tak bisa menemukannya. Rombongan itu masuk Mekah 4 Dzulhijjah, disitu telah berkumpul Allah, Ibrahim, Ka'bah dan Muhammad. Dia juga ingin memperlihatkan kepada Ibrahim, bahwa karya besarnya, kita sudah diantarkan kepada Maksud.
Langit, hingga hari itu, belum pernah menyaksikan pemandangan di muka bumi seperti yang ada pada saat itu. Lebih dari 100.000 orang, laki-laki dan perempuan ' dibawah sengatan Matahari yang amat terik dan di padang pasir yang sebelumnya tak pernah dikenal orang ' bergerak menuju satu arah. Medan ini merupakan lukisan paling indah dari satu warna yang menghiasi kehidupan manusia.
Dan sejarah, adalah kakek tua yang terbelenggu dalam pengabdian terhadap kepentingan-kepentingan. Ia adalah tukang cerita yang membacakan hikayat-hikayat Fir''aun, Kisra dan Kaisar. Sejarah sekali melihat Muhammad dan orang-orang yang bergerak bersamanya dengan heran! Aneh sekali. Pasukan apa ini? Komandan berjalan kaki kelelahan, dan pengikut-pengikutnya pun demikian pula. Nabi memang berjalan kaki bersama umatnya. Sejarah memang mendengar bahwa "penguasa" itu berada di tengah-tengah pasukan itu, tapi ketika dicari-carinya, dia tak bisa menemukannya. Rombongan itu masuk Mekah 4 Dzulhijjah, disitu telah berkumpul Allah, Ibrahim, Ka'bah dan Muhammad. Dia juga ingin memperlihatkan kepada Ibrahim, bahwa karya besarnya, kita sudah diantarkan kepada Maksud.
Matahari
tepat di tengah siang hari itu. Seakan-akan ia menumpahkan seluruh cahayannya
yang memakar ke atas kepala semua orang. Nabi berdiri di depan lebih dari
100.000 orang. Laki-laki dan perempuan yang mengelilinginya. Nabi memulai
pidatonya, Rosulullah berkata,'Tahukah
kalian, bulan apa ini ?"
Mereka
serentak menjawab,"Bulan
Haram!.....
..."Ayyuhan
Nas, camkan baik-baik perkataanku. Sebab, aku tidak tahu, mungkin aku tidak
lagi akan bertemu dengan kalian sesudah tahun ini, di tempat ini, untuk
selama-lamanya... Ayyuhan Nas, sesungguhnya darah dan hartamu adalah haram
bagimu hingga kalian menemui Tuhanmu sebagaimana diharamkannya hari dan bulanmu
ini. Sesudah itu, kamu sekalian akan menemui Tuhanmu dan ditanya tentang amal-amalmu.
Sungguh, aku telah sampaikan hal ini. Maka, barangsiapa yang masih mempunyai
amanat, hendaknya segera disampaikan kepada orang yang berhak
menerimanya....."
Akar-akar
syirik telah dihapuskan dari Mekah, dan Mekah menjadi sebuah kota suci bagi kaum
muslim, tempat berkumpulnya muslimin dari seluruh penjuru dunia, dengan
menggunakan pakaian yang sama, menuju Tuhannya, tidak ada perbedaan, baik kaya,
miskin, raja, rakyat, semuanya sama dihadapan Tuhan, yang membedakannya adalah
takwa.
Muhammad
telah melaksanakan tugasnya, dan sekarang beliau berada di pembaringan, Nabi
membuka mata seraya berkata kepada putrinya dengan suara pelan 'Muhammad tidak
lain hanyalah seorang Rosul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang
rosul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu akan berbalik ke belakang?
Barangsiapa berpaling ke belakang, maka tidak akan mendatangkan mudarat kepada
Allah sedikitpun; dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang
bersyukur'.[Petikan dari laman.
fatimah.org]
Ringkasan
Sejarah Nabi Muhammad Saw dari Lahir Hingga Wafat
Satu-satunya
rasul Allah yang diutus untuk semua ras dan golongan adalah nabi Muhammad saw.
Karena itu ajarannya sangat universal; tidak hanya tentang ibadah dan
keakhiratan, namun juga urusan-urusan diniawi yang mencakup semua sisi
kehidupan manusia, mulai dari masalah makan hingga urusan kenegaraan. Namun
demikian, masih banyak orang yang buta terhadap pribadi dan kehidupan beliau.
Akibatnya, mereka terhalang untuk melihat dan merasakan kebenaran yang
dibawanya.
Pada
lembaran ini penulis mencoba memperkenalkan Nabi Muhammad saw secara singkat
dari beberapa sisi, dengan harapan dapat bermanfaat dan membantu kita semua.
1.
Nama dan Gelar Nabi Muhammad Saw
Antara
lain seperti disebutkan di dalam HR Bukhari dan Muslim: Ahmad, Mahi, Hasyir,
‘Aqib, Muqaffi, Nabiyyuttaubah, Nabiyyurrahmah.
2.
Nasab Nabi Muhammad Saw
Di
dalam buku Shahih Bukhari bab Mab’ats an-Nabiyyi saw, Imam Bukhari merincikan
silsilah nasab Nabi Muhammad saw sebagai berikut: Muhammad saw bin Abdullah bin
Abdul Muththalib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qusyai bin Kilab bin Murrah bin
Ka’ab bin Luai bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin Nadhr bin Kinanah bin
Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’add bin Adnan.
Imam
Bukhari menambahkan di dalam Kitab Tarikh al-Kabir: Adnan bin Udud bin Al-Maqum
bin Nahur bin Tarh bin Ya’rab bin Nabit bin Ismail bin Ibrahim…
Menurut
para pakar – sebagaimana yang disebutkan oleh sejarawan Syekh Abdurrahman bin
Yahya Al-Yamany –antara Adnan dan Ismail ada sekitar 40 kakek.
3.
Kelahirannya
Nabi
Muhammad saw lahir di Makkah pada hari Senin tanggal 12 Rabi’ul Awwal tahun
Gajah dalam keadaan yatim.
Penamaan
tahun Gajah berkaitan dengan peristiwa pasukan Gajah yang dipimpin oleh
Abrahah, Gubernur Yaman yang ingin menghancurkan Ka’bah. Namun sebelum sampai
ke kota Makkah, mereka diserang oleh pasukan burung yang membawa batu-batu
kerikil panas (lihat QS Al-Fil: 1-5).
Kelahiran
nabi Muhammad saw bertepatan dengan tanggal 20 April 571 Masehi.
4.
Masa Menyusui
Nabi
Muhammad saw pertama kalinya disusui oleh ibunya Aminah dan Tsuwaibatul
Aslamiyah. Namun itu hanya beberapa hari. Selanjutnya beliau disusui oleh
Halimah As-Sa’diyah di perkampungan bani Sa’ad.
Muhammad
saw tinggal bersama keluarga Halimah selama kurang lebih empat tahun.
Di
akhir masa pengasuhan keluarga Halimah ini terjadi pembedahan nabi Muhammad
saw.
5.
Muhammad Saw di Mata Penduduk Makkah
Sejak
kecil Muhammad saw jauh dari tradisi-tradisi jahiliyah dan tidak pernah
melakukan penyembahan terhadap tuhan berhala. Namun demikian beliau tetaplah
seorang yang santun dan jujur, karenanya beliau terkenal dengan gelar Al-Amien
(orang yang terpercaya).
6.
Pernikahan Nabi Muhammad Saw
Pada
usia yang ke-25 tahun, Muhammad saw menikah dengan Khadijah binti Khuwailid,
seorang janda kaya berusia 40 tahun. Pernikahan ini diawali dengan lamaran
Khadijah kepada Muhammad saw setelah melihat dan mendengar kelebihan-kelebihan
dan akhlaknya.
7.
Isteri-isteri Rasulullah Muhammad saw
Selain
Khadijah, isteri-isteri beliau adalah: Saudah binti Zam’ah, Aisyah binti Abu
Bakar, Hafshah binti Umar, Zainab binti Khuzaimah, Ummu Salamah (Hindun binti
Umayyah), Zainab binti Zahsy, Juwairiyah binti Al-Harits, Ummu Habibah
(Ramlah), Shafiyah binti Huyay, Maimunah binti Al-Harits dan Maria Al-Qibtiyah.
Nabi
Muhammad menikahi mereka semua setelah Khadijah meninggal dunia. Dan mereka
semua beliau nikahi dalam keadaan janda, kecuali Aisyah ra.
Jika
dilihat dari faktor tiap pernikahan beliau, semuanya mempunyai hubungan yang
kuat dengan dakwah dan ajaran Islam yang dibawanya.
8.
Anak dan Putrinya
Anak
dan putri nabi Muhammad saw adalah: Qasim, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum,
Fathimah, Abdullah dan Ibrahim.
Mereka
semua lahir dari rahim Khadijah kecuali Ibrahim dari Maria Al-Qibtiah.
Anak-anak
beliau yang laki-laki semuanya meninggal sebelum usia dewasa.
9.
Muhammad Saw Menjadi Rasul Allah
Turunnya
wahyu pertama QS. Al-A’la: 1-5 di gua Hira pada hari Senin di bulan Ramadan
pada usia yang ke 40 menjadi awal kerasulan Muhammad saw. Wahyu pertama
tersebut berisi: "1) Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan, 2) Yang
menciptakan manusia dari segumpal darah, 3) Bacalah, dan Tuhanmulah Yang
Mahamulia, 4) Yang mengajari (manusia) dengan pena, 5) Dia mengajarkan manusia
apa yang tidak diketahuinya."
Setelah
menerima wahyu tersebut, Muhammad saw pulang menemui Khadijah dan mengungkapkan
kekhawatirannya terhadap dirinya. Khadijah menenangkan: "Bergembiralah!
Demi Allah, Dia tidak akan pernah menyia-nyiakanmu. Demi Allah, engkau ini
menghubungkan shilaturrahim (hubungan kerabat), berkata jujur, menanggung beban
orang lemah, membantu orang yang tidak punya, memuliakan tamu, menolong
orang-orang yang ditimpa bencana."
Khadijah
lalu mempertemukannya dengan anak pamannya Waraqah bin Naufal, seorang pendeta
Nasrani. Setelah menjelaskan peristiwa yang baru dialaminya di gua Hira,
Waraqah menjelaskan bahwa yang datang kepada Muhammad saw itu adalah malaikat
yang pernah datang kepada nabi Musa.
"…Andai
kata aku masih hidup dan kuat di saat engkau diusir oleh kaummu…" kata
Waraqah.
"Apakah
mereka akan mengusirku?" Tanya Muhammad saw.
‘Ya…,"
jawabnya. (lihat HR Bukhari dan Muslim).
10.
Nabi Muhammad Saw Hijrah ke Madinah
Nabi
Saw hijrah ke Madinah pada tahun ke 13 kenabian yang bertepatan dengan tahun
622 M. Di dalam riwayat Ibnu Ishak dijelaskan bahwa beliau keluar dari rumahnya
yang saat itu sedang dikepung oleh pasukan bersenjata kaum musyrik Makkah yang
ingin membunuhnya. Lalu Allah Swt menidurkan mereka. Sambil membaca QS. Yasin:
1-9 beliau manaruh pasir di kepala mereka semua, kemudian pergi ke rumah Abu
Bakar untuk hijrah bersama ke kota Madinah.
Nabi
Muhammad saw tiba di Madinah pada hari Senin tanggal 12 Rabiul Awwal tahun 1
Hijriyah.
11.
Peperangan Nabi Muhammad Saw
Yang
mendasari peperangan nabi Muhammad saw. adalah ayat-ayat berikut:
-
"Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi karena
sesungguhnya mereka dizhalimi." (Al-Hajj: 39).
-
"Perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, tetapi jangan
melampaui batas, sungguh Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui
batas" (QS. Al-Baqarah: 190).
Dalam
hal ini ada aturan-aturan perang, antara lain: Jangan membunuh anak-anak, orang
tua, orang yang menyerah, pendeta dan petugas rumah ibadah yang tidak
menyerang, hewan tanpa tujuan maslahat, jangan membunuh dengan cara yang sadis
dan berlebihan (Tafsir Ibnu Katsir).
Dari
sini jelas bahwa peperangan nabi Muhammad saw adalah sebagai upaya pembelaan
terhadap hak, bukan wasilah untuk islamisasi apalagi balas dendam.
Adapun
jumlah peperangan yang diikutinya ada sebanyak 27 kali.
12.
Akhlak Nabi Muhammad Saw
Allah
SWT menggambarkan akhlak nabi Muhammad secara umum di dalam QS. Al-Qalam ayat
4: "Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur"
Sekedar
contoh, penulis paparkan dua sisi dari akhlak beliau:
a.
Kesabaran Nabi Muhammad Saw
Tidak
sedikit beban yang ditanggung oleh nabi Muhammad saw dalam menyebarkan dakwah
ajaran yang dibawanya. Ejekan, makian, perlakuan kasar dan ancaman pembunuhan
diterimanya dari orang-orang musyrik Makkah. Namun itu semuanya tak membuat
kesabarannya luntur.
Dalam
riwayat Imam Bukhari dan Muslim diceritakan bahwa Uqbah bin Abu Mu’ith pernah
mencampakkan kotoran onta kepada Rasulullah Muhammad saw sementara beliau dalam
keadaan sujud. Beliau terus sujud hingga putrinya Fathimah datang membuangnya.
Perlakuan
kasar kaum Quraisy semakin bertambah setelah pamannya Abu Thalib dan isterinya
Khadijah meninggal dunia pada tahun 10 kerasulan. Karenanya beliau hijrah ke
wilayah Thaif. Namun ternyata disini juga beliau tidak diterima, malah penduduk
setempat menyuruh anak-anaknya untuk melemparinya dengan batu.
b.
Kasih Sayang Nabi Muhammad Saw
Kasarnya
tindakan pengusiran penduduk Thaif terhadap nabi Muhammad saw tidak membuat
beliau serta merta mendoakan mereka dengan azab. Tapi justru sebaliknya:
"Bahkan saya berharap agar Allah menjadikan dari keturunan mereka orang-orang
yang menyembah Allah dan tidak berbuat syirik kepada-Nya sedikit pun,"
kata beliau saat malaikat penjaga gunung menawarkan kepadanya untuk menimpakan
gunung Abu Qubaisy dan gunung yang di sebelahnya kepada penduduk Thaif. (Shahih
Bukhari).
Dan
bagaimana pun juga kasarnya perlakuan dan azab dari kaum musyrik penduduk
Makkah kepadanya dan ummat pengikutnya, tapi itu tak membuatnya dendam kepada
mereka di saat pembebasan Makkah pada tahun 8 H. Malah beliau saw memberikan
amnesty besar-besaran kepada penduduk Makkah.
13.
Keistimewaan yang Allah Berikan Kepadanya
a.
Lima kelebihan yang tidak diberikan kepada orang sebelumnya
Dari
Jabir bin Abdullah ra, nabi Muhammad saw bersabda: "Saya diberikan lima
hal yang tidak diberikan kepada seorang pun sebelum saya; 1) saya diberi
kemenangan dengan rasa takut (yang ditimpakan kepada musuh-musuhku) dalam jarak
satu bulan perjalanan, 2) bumi dijadikan tempat shalat dan suci untukku, maka
siapa pun di antara ummatku yang mendapatkan waktu shalat hendaklah dia melakukannya,
3) dihalalkan untukku harta ghanimah dan itu tidak dihalalkan kepada orang
sebelum saya, 4) saya diberi syafa’at, 5) dahulu nabi diutus hanya kepada
kaumnya, tetapi saya diutus kepada seluruh manusia." (HR. Bukhari dan
Muslim)
b.
Keistimewaannya di hari kiamat
Dari
Anas ra., nabi Muhammad saw bersabda: "Saya adalah orang pertama yang
diberikan syafaat pada hari kiamat nanti, nabi yang paling banyak pengikutnya
di hari kiamat, dan orang pertama yang mengetuk pintu surga" (HR. Muslim).
Keistimewaan
lainnya disebutkan di dalam riwayat Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda:
"Saya adalah pemimpin anak-anak Adam pada hari kiamat nanti, saya orang
pertama yang dibangkitkan dari kubur, dan saya orang pertama yang diberi
syafaat (oleh Allah) dan orang pertama yang memberi syafaat (kepada ummat
manusia)." (HR. Muslim).
14.
Ibadah Beliau
Aisyah
ra. Berkata: Rasulullah saw pernah shalat hingga dua kakinya membengkak. Lalu
beliau ditegur, beliau menjawab: "Apakah aku tidak pantas menjadi hamba
yang bersyukur?"
15.
Nabi Muhammad Saw Wafat
Beliau
saw wafat pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun 11 Hijriyah di waktu Dhuha dengan
usia 63 tahun.
Sebelum ruhnya dicabut, beliau membaca:
No comments:
Post a Comment