Friday, 19 October 2012

struktur lapisan muka bumi

A. STRUKTUR LAPISAN BUMI
Bumi adalah salah satu planet  tata surya. Pada awal
pembentukannya, bumi berupa benda angkasa yang pijar dan sangat
panas. Setelah berjuta-juta tahun, bumi yang pijar dan sangat panas
tersebut perlahan-lahan mengalami pendinginan. Bagian kulit bumi
menjadi beku, walaupun bagian dalam masih tetap panas. Lihat
gambar 1.2 berikut ini:
Keterangan:
A = Inti dalam, jari-jarinya 1.300 km.
Massa jenisnya = 12 – 15.
B = Inti luar, tebalnya 2.100 km.
Massa jenisnya = 12 - 15.
C = Mantel, tebalnya 2.900 km.
Massa jenisnya = 3,0 – 8,0.
D = Kulit bumi atau kerak bumi,
tebalnya 4 – 80 km. Massa jenis 2,6 - 3,0.

Inti bumi (inti dalam dan inti luar), merupakan massa cair liat
yang sangat kental dan sangat panas, yang terdiri atas nikel dan
besi (nife). Temperatur di bagian pusat bumi ± 2.500°C. Kerak bumi
yang dingin dan padat massa jenisnya lebih kecil dari massa cair
yang ada di bawahnya. Karena itulah kerak bumi terapung di atas
lapisan mantel yang cair liat.
Kerak bumi yang membentuk dasar samudera disebut lempeng
samudera, sedangkan kerak bumi yang membentuk benua dinamakan
lempeng benua. Lempeng samudera bergerak dari tengah samudera
karena tertekan dari bawah lempeng yang cair pijar. Lempeng yang
bergeser akhirnya akan bertumbukan dengan lempeng yang lain.
Karena tumbukan tersebut terjadi proses seperti tampak pada Gambar
1.3

Lempeng samudera yang bergeser ke kanan akan bertabrakan
dengan lempeng benua, kemudian menunjam ke bawah, dan leleh
karena panas dan berubah menjadi magma yang mengeluarkan energi
(tenaga). Bila tumpukan magma dan tumpukan energi tersebut terus
bertambah dan menjadi sangat besar, akhirnya akan menyebabkan
terjadinya hal-hal berikut:
1. M agma yang akan menerobos lempeng benua di atasnya melalui
retakan atau patahan dan terbentuklah gunung api. Gejala
semacam ini disebut vulkanisme.
2. Tumpukan energi di daerah penunjaman demikian besar, maka
energi tersebut akan mampu menggoyang atau menggetarkan
lempeng benua dan lempeng samudera di sekitarnya. Getaran
ini dise but gempa bumi.
3 Gerak lempeng, tekanan ke atas dari magma dan energi yang
terkumpul di daerah penunjaman, akan mampu menekan
lapisan kulit bumi sehingga kulit bumi bisa melengkung atau
bahkan patah. Gejala ini disebut tektonisme. Ketiga gejala
tersebut di atas, yaitu vulkanisme, seisme dan tektonisme,
semuanya berupa tenaga yang berasal dari dalam bumi, dan
dinamakan tenaga endogen (endo = dalam).





Di daerah konveksi akan terbentuk relief muka bumi yang
berujud (Gb. 1.4), (a) gunungapi bawah laut, (b) lembah bawah
laut, dan (c) pegunungan bawah laut.
Relief muka bumi yang terbentuk di daerah tumbukan
lempeng adalah: (a) palung laut, (b) pegunungan, (c) gunungapi
aktif, dan (d) pulau-pulau lipatan. Lempeng samudera dan
lempeng benua ternyata bergeser-geser atau berjalan-jalan.
(Gambar 1.5)


No comments:

Post a Comment