Friday, 19 October 2012

B. VULKANISME
Proses keluarnya magma dari dalam bumi menuju ke permukaan
bumi disebut vulkanisme. Keluarnya magma ke permukaan bumi
umumnya melalui retakan batuan, patahan, dan pipa kepundan
pada gunung api.
1. Instrusi dan ekstrusi magma
Di dalam kulit bumi, di bawah gunung api terdapat rongga
besar dengan dinding tidak beraturan disebut dapur magma.
Dapur magma berisi benda cair liat sangat panas, yang disebut
magma. Magma yang mencapai permukaan bumi disebut
lava. Lava pijar yang keluar dari gunung api, suhunya masih
sangat tinggi yaitu masih beberapa ratus drajad celsius. Setelah
beberapa lama suhu lava makin dingin dan akhirnya membeku
menjadi batuan beku. Magma yang menerobos atau menyusup
menuju permukaan bumi ada yang membeku sampai di
permukaan bumi, tetapi ada pula yang sudah membeku
sebelum sampai ke permukaan bumi. Apabila penyusupan
magma tersebut tidak mencapai permukaan bumi disebut
intrusi magma, dan bila sampai di permukaan bumi disebut
ekstrusi magma.
2. Bentuk gunung api
Menurut bentuknya gunung api digolongkan menjadi tiga
jenis, yaitu
a. Gunung api perisai, yaitu gunung api yang bentuknya seperti
perisai atau tameng. Gunung api ini lerengnya sangat landai.
Contoh: G. Maona Loa di Hawaii. Erupsi yang dimikian
disebut erupsi efusif.
b. Gunung api strato, yaitu gunung api yang berbentuk seperti
kerucut. Gunung semacam ini makin lama akan makin
bertambah tinggi. Pada umumnya gunung api di Indonesia
termasuk jenis gunung api strato.
c. Gunung api maar, yaitu gunung api yang lubang kepundan
berbentuk corong. Contoh: Gunung Paricutin di Meksiko,
Gunung Rinjani di Nusa Tenggara. Bila dasar dan dinding
corong kepundan tak dapat ditembus air maka akan terbentuk
danau kawah, seperti pada G. Rinjani.
    

gunung api strato (1.6)













gunung api maar(1.7)

3. Material hasil erupsi
Pada waktu gunung api meletus, material yang dikeluarkan
terdiri atas tiga jenis. Ketiga jenis itu adalah material padat,
material cair (lava cair) dan gas. Material padat yang disebut
piroklastika, dan dibedakan menjadi:
a. batu-batu besar disebut bom,
b. batu-batu kecil disebut lapili,
c. kerikil dan pasir,
d. debu atau abu vulkanis.
Gas-gas yang dikeluarkan oleh gunung api disebut ekshalasi.
Gas-gas tersebut dapat berujud asam sulfida (H2S), asam sulfat
(H2SO4), carbon dioksida (CO2), klorida (CL), uap air (H2O) dan
sulfida (HCL).
Letusan gunung api yang sangat dahsyat dapat
menghancurkan puncak gunung, sehingga terbentuk kawah
yang sangat luas dan berdinding terjal yang disebut kaldera.
Contohnya adalah : Kaldera Tengger (lebarnya 8 km), kaldera
Ijen (lebarnya 11 km) , Kaldera Iyang (17 km), kaldera Tambora
(lebarnya 6 km), dan kaldera Batur (lebarnya 10 km).
Gunung api yang akan meletus biasanya mengeluarkan
tanda-tanda alami sebagai berikut:
a. suhu di sekitar kawah naik;
b. banyak sumber air di sekitar gunung itu mengering;
c. sering terjadi gempa (vulkanik);
d. sering terdengar suara gemuruh dari dalam gunung;
e. banyak binatang yang menuruni lereng.
Beberapa jenis hewan mampu menangkap tanda-tanda alami
bahwa gunung yang ditempatinya akan meletus. Jenis hewan
itu antara lain monyet, kelelawar dan harimau.
Sumber: Katili, 1963
Gambar 1.6 Gunung api strato Gambar 1.7 Gunung api maar
Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII
6
4. Gejala post vulkanik
Gunung api yang sudah kurang aktif, memiliki tandatanda
yang disebut gejala post vulkanik, atau pasca vulkanik
atau setelah aktivitas vulkanik dengan gejala-gejala sebagai
berikut.
a. Sumber gas asam arang (CO2 dan CO) yang disebut mofet.
Gas ini berbahaya sebab dapat menyebabkan mati lemas
bagi orang yang menghirupnya. Contoh: Kawah Timbang
dan Nila di Dieng (Jawa Tengah), Tangkuban Perahu dan
Papandayan (Jawa Barat).
b. Sumber gas belerang , disebut solfatara. Contoh : Tangkuban
Parahu (Jawa Barat), Dieng (Jawa Tengah) dan Rinjani
(NTB).
c. Sumber gas uap air, disebut fumarol. Contoh : Dieng (Jawa
Tengah) dan Kamojang (Jawa Barat).
d. Sumber air panas. Sumber air panas yang mengandung zat
belerang, dapat digunakan untuk menyembuhkan beberapa
jenis penyakit kulit.
e. Sumber air mineral. Sumber air mineral ini berasal dari air
tanah yang meresap bercampur dengan larutan mineral
tertentu seperti: belerang, atau mineral lain. Contoh sumber
air mineral terdapat di: Ciater dan Maribaya (Jawa Barat),
dan Minahasa (Sulawesi Utara).
f. Geyser. Pancaran air panas yang berlangsung secara periodik
disebut geyser. Geyser yang terkenal terdapat di Yellow
Stone National Park, California (USA), pancaran airnya bisa
mencapai ketinggian 40 meter. Pancaran air semacam ini juga
terdapat di Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat.
5. Keuntungan adanya gunung api
Keuntungan adanya gunung api antara lain:
a. Abu vulkanis yang dikeluarkan gunung api saat terjadi erupsi
(letusan) dapat menyuburkan tanah pertanian karena banyak
mengandung unsur hara tanaman.
b. Material yang dikeluarkan gunung api saat terjadi letusan
yang berupa pasir, kerikil, batu-batu besar, kesemuanya
merupakan mineral industri yang dapat digunakan untuk
bahan bangunan.
c. Gunung api terbentuk dari keluarnya magma dari dalam
bumi. Magma yang menuju permukaan bumi tersebut banyak

membawa mineral logam, dan barang tambang lainnya. Oleh
karena itu di daerah pegunungan dan gunung api banyak
ditemukan bahan tambang.
d. Adanya gunung api yang tinggi menyebabkan terjadinya
hujan orografis, sehingga daerah itu menjadi daerah yang
banyak hujan.
e. Daerah yang bergunung api biasanya merupakan daerah
tinggi, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai daerah hutan,
perkebunan, dan daerah pariwisata.
6. Kerugian adanya gunung api:
a. Gunung api pada waktu meletus mengeluarkan lava pijar
dan sangat berbahaya.
b. Gunung api yang meletus juga mengeluarkan gas yang sangat
panas, yang juga bergerak menuruni lereng. Contoh awan
panas dari G. Merapi di Jawa Tengah.
c. Pada saat terjadi letusan, lava pijar akan bercampur dengan
air yang terdapat di danau kawah, dan membentuk lahar
panas, yang sangat berbahaya. Contoh lahar panas dari G.
Kelud (Jawa Timur).
d. Lava yang menumpuk di puncak gunung akan hanyut dan
turun ke bawah bersama air hujan sebagai lahar dingin.
Wujud lahar dingin ini berupa aliran batu, kerikil dan pasir
yang jenuh air, meluncur ke bawah menuruni lereng.
e. Gunung api yang tinggi dan berderet dapat membentuk
daerah bayangan hujan. Daerah bayangan hujan ini curah
hujannya sedikit dan bersifat lebih kering. Contoh Lembah
Palu, Sulawesi Tengah.
f. Letusan gunung api bawah laut dapat menyebabkan
terjadinya gelombang Tsunami, seperti tsunami di di Banten
dan Lampung akibat letusan Gunung Krakatau (1883).
g. Abu vulkanis di udara dari letusan gunung api dapat
mengganggu penerbangan dan dapat merusak tanaman.
7. Deretan Pegunungan dan Gunung api
Secara garis besar, terdapat dua deretan gunung api di dunia,
yaitu deretan atau jalur pegunungan mediteran dan deretan
pegunungan (sirkum) Pasifik. (Gambar 1.8)


sirkum pasifik dan mediterania(1.8)

Indonesia merupakan tempat pertemuan antara deretan
pegunungan medeteran dan sirkum Pasifik. Oleh karena itu
Indonesia banyak terdapat gunung api dan sekaligus merupakan
daerah gempa bumi.
8. Gunung api di Indonesia
Jumlah gunung api aktif di Indonesia ± 129 buah dan sejak
awal abad ke XVII, 70 buah diantaranya sering meletus. Deretan
pegunungan di Indonesia dapat diperhatikan pada Gambar
1.9

gambar(1.9)

No comments:

Post a Comment