Saturday, 20 October 2012

INTERAKSI SOSIAL DAN SOSIALISASI

INTERAKSI SOSIAL DAN SOSIALISASI
1. Konsep Interaksi Sosial
Anak-anak, pernahkah terpikirkan oleh kalian dapatkah
kalian hidup tanpa membutuhkan orang lain? Apakah kalian
sanggup hidup tanpa kehadiran orang lain? Apakah kalian
sanggup memenuhi kebutuhan-kebutuhanmu sendiri tanpa
kehadiran orangtua dan saudara-saudaramu ? Sebagai manusia
kita membutuhkah orang lain. Bahkan ketika kita matipun,
kita masih tetap membutuhkan orang lain. Siapa yang akan
menguburkan kita, tentu orang lain. Kita memang tidak sanggup
hidup sendiri tanpa kehadiran orang lain. Ada ketergantungan
antara manusia yang satu dengan manusia yang lain. Itulah
sebabnya manusia disebut sebagai mahluk sosial.
Karena adanya saling ketergantungan antar manusia yang
satu dengan manusia yang lain maka terjadilah hubungan
timbal balik atau sering disebut dengan interaksi sosial.
Interaksi ini dapat terjadi antara individu dengan individu,
antara individu dengan kelompok, atau antara kelompok
dengan kelompok. Melalui interaksi sosial akan terjadi saling
pengaruh mempengaruhi atau yang sering disebut dengan
pengaruh timbal balik.
Bandingkan jawaban kalian dengan pengertian interaksi
sosial yang tertuang dalam kotak di bawah ini !
Dengan demikian, menurut kalian, apa yang dimaksudkan dengan interaksi
sosial ? Interaksi sosial tersebut terjadi antara siapa dengan siapa ? Syarat
apa saja yang harus dipenuhi agar interaksi sosial bisa berlangsung ?

Interaksi sosial adalah proses di mana orang-orang yang
menjalin kontak dan berkomunikasi saling pengaruh
mempengaruhi dalam pikiran dan tindakan. Interaksi sosial terjadi
antara individu dengan individu, antara individu dengan kelompok,
dan antara kelompok dengan kelompok. Yang terpenting dalam
interaksi sosial adalah pengaruh timbal balik.

2. Syarat terjadinya kontak sosial
Agar interaksi dapat berlangsung dibutuhkan dua syarat
yaitu: adanya kontak sosial dan komunikasi. Pernahkan kalian
mengunjungi sebuah candi dan pernahkan kalian memegang
sebuah patung ? Ketika kalian memegang sebuah patung
adakah reaksi balik dari patung tersebut ? Tentu tidak. Kontak
dengan benda mati tidak dapat dikategorikan sebagai kontak
sosial karena tidak mendapatkan reaksi dari benda-benda mati
tersebut.
A. Interaksi Sosial
Bagaimana bila yang kalian pegang itu adalah hidung
temanmu ? Apakah mereka hanya diam saja seperti bendabenda
mati. Tentu saja tidak. Mereka akan memberikan
reaksi terhadap tindakanmu. Teman yang kalian pegang
hidungnya bisa saja akan marah dan menganggap
sebagai bentuk penghinaan dan merupakan tantangan
untuk berkelahi. Tindakan yang kalian lakukan dapat
dikategorikan sebagai kontak sosial karena mendapatkan
reaksi dari orang lain.
Jadi kontak sosial terjadi bila melibatkan antarmanusia
dan antarmanusia tersebut saling memberikan aksi dan
reaksi. Kontak sosial tidak dapat terjadi antara manusia
dengan benda mati. Kontak sosial dapat berlangsung
melalui dua bentuk, yaitu: kontak sosial secara langsung
(face to face) dan secara tidak langsung (melalui media
perantara).
Pernahkan kalian berjabat tangan dengan orang lain dan
pernahkan kalian mengirim SMS, menelepon atau mengirim
surat yang kalian tujukan kepada orang lain ? Tentu kalian
semua pernah melakukannya. Berjabat tangan dengan
orangtua, guru, dan teman merupakan contoh-contoh
kontak sosial yang dilakukan secara langsung. Sedangkan
mengirim SMS, menelepon dan berkirim surat merupakan
contoh kontak sosial yang dilakukan secara tidak langsung
karena menggunakan perantara. Pada zaman modern
seperti sekarang orang menjalin kontak sosial dengan orang
lain tidak harus dilakukan secara langsung (face to face),
melainkan bisa memanfaatkan media sebagai perantara,
seperti handphone, telepon rumah, surat, internet, telegram,
bahkan orang.
Kontak sosial saja belum cukup untuk menjalin
interaksi sosial dengan orang lain, masih dibutuhkan syarat
lain yaitu: adanya komunikasi. Dalam menjalin kontak
sosial diharapkan orang lain mengerti dan memahami
pesan yang disampaikan. Agar orang lain mengerti dan
memahami pesan yang disampaikan dibutuhkan apa
yang disebut dengan komunikasi. Tanpa sadar ketika
ditanya oleh orangtua, apakah kalian mau dimasakkan
nasi goreng ? Kalian menjawabnya dengan anggukan
kepala atau menggelengkan kepala. Pada masa kecil
tentu kalian pernah menangis dan sampai sekarangpun
tentu kalian pernah tertawa atau tersenyum. Kalian
mungkin juga pernah menyaksikan orang mengepalkan
tangan dengan wajah memerah yang diarahkan kepaga
orang lain. Menganggukkan dan menggelengkan kepala,
menangis, tertawa, tersenyum, dan mengepalkan tangan
adalah contoh-contoh bahasa isyarat yang dikembangkan
oleh manusia dalam melakukan komunikasi. Komunikasi
dengan menggunakan bahasa-bahasa isyarat tersebut
disebut dengan komunikasi nonverbal.
Apakah dalam berkomunikasi, baik di rumah,
sekolah, di luar rumah maupun di pasar, kalian hanya
menggunakan bahasa-bahasa isyarat ? Tentunya tidak
demikian. Dalam melakukan komunikasi kalian tentu
tidak hanya menggunakan komunikasi nonverbal tersebut.
Dalam komunikasi kalian juga menggunakan kata-kata,
yang mengandung arti bersama dan bersifat standar.
Komunikasi dengan menggunakan kata-kata ini disebut
dengan komunikasi verbal.
B. Bentuk Bentuk Interaksi Sosial
Secara umum bentuk interaksi sosial dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu bentuk interaksi sosial yang menghasilkan
kerjasama (Asosiatif), dan bentuk interaksi sosial yang
menghasilkan perpecahan (Disasosiatif)
1. Bentuk Interaksi Sosial yang Menghasilkan
Kerjasama
a. Kerjasama
Kerjasama adalah bentuk utama proses interaksi
sosial. Pada masyarakat pedesaan kerjasama sudah
sangat mendarah daging. Hampir setiap pekerjaan besar
umumnya dikerjakan secara bergotongroyong, seperti
Gambar 3.2 Upacara
                                           "dodol dawet ", salah
                                            satu tahap dalam
                                            upacara pernikahan
                                            adat jawa lengkap.
                                            Tradisi yang berlaku
                                           di masyarakat dapat
                                           ikut membentuk
                                            kepribadian
                                            seseorang

memperbaiki jalan, membuat rumah,
memperbaiki bendungan, dan lain-lain.
Pada masyarakat perkotaan pun masih
ada juga bentuk kerjasama, misal menjaga
keamanan wilayah, membersihkan
lingkungan, membersihkan temapt
ibadah, dan lain-lain.
b. Akomodasi
Akomodasi adalah proses penyesuaian sosial
untuk meredakan pertentangan. Dalam akomodasi
masing-masing kelompok yang betentangan berusaha
berakomodasi menghilangkan gap atau jarak yang
menjadi pangkal pertentangan. Contoh, dua kampung
yang sebelumnya berseteru, kemudian mengadakan
perdamaian.
c. Akulturasi
Akulturasi adalah proses sosial di mana suatu
kebudayaan menerima unsur-unsur dari suatu
kebudayaan lain tanpa menyebabkan hilangnya
bentuk kepribadian sendiri. Contoh, arsitektur candi
di Indonesia pada dasarnya adalah bentuk punden
berundak yang merupakan budaya asli Indonesia.
Kenduri, upacara selamatan kematian dan lain-lain
juga merupakan bentuk akulturasi antara Hindu dan
Islam.

No comments:

Post a Comment