Thursday 1 January 2015

Jaringan Meristematik

Jaringan meristematik (jaringan embrional) terdiri dari kumpulan sel muda yang terus membelah menghasilkan jaringan yang lain. Contoh jaringan meristematik adalah jaringan meristem pada pucuk (ujung) batang dan akar serta jaringan kambium. Jaringan meristem pada ujung batang dan akar mengakibatkan tumbuhan bertambah tinggi atau panjang. Jaringan meristem terbagi atas meristem primer dan meristem sekunder. Meristem primer merupakan jaringan yang menyrbabkan tumbuhan bertambah panjang. Meristem primer terdapat pada tumbuhan baru yang sel-selnya selalu ingin membelah. Terletak pada ujung akar dan ujung batang. Sedangkan meristem sekunder menyebabkan tumbuhan membesar (tumbuh secara lateral). Biasanya dimiliki oleh tumbuhan dikotil yang terdapat pada cambium.
Pada tumbuhan dikotil jaringan pembuluh menghasilkan jaringan pembuluh kayu (xilem) sekunder dan pembuluh tapis (floem) sekunder yang menyebabkan tumbuhan bertambah besar. Hasil pembelahan jaringan meristematik disebut jaringan permanen, karena tidak mengalami diferensiasi lagi.
Jaringan meristem adalah jaringan yang terus-menerus mengalami pembelahan atau masih bersifat embrionik. Sel-sel meristem membelah terus untuk menghasilkan sel-sel baru, beberapa hasil pembelahan akan tetap berada dalam jaringan meristem yang disebut sel inisial atau sel permulaan. Sedangkan sel-sel baru yang digantikan kedudukannya oleh sel meristem disebut derivatif atau turunan. Proses pertumbuhan dan spesialisasi secara morfo-fisiologi sel yang dihasilkan oleh meristem disebut diferensiasi. Jaringan yang mengalami diferensiasi akan kehilangan karakteristik embrioniknya dan menjadi dewasa/permanen.

Ciri-ciri
jaringan meristem:
  1. Sel-selnya muda, aktif melakukan pembelahan dan pertumbuhan
  2. Ukuran selnya kecil dan seragam
  3. Letak sel-sel rapat, tidak ada ruang antar sel
  4. Bentuk sel bervariasi: bulat, lonjong, atau poligonal dengan dinding sel tipis
  5. Banyak mengandung sitoplasma sebagai tempat terjadinya berbagai reaksi
  6. Memiliki inti sel satu atau lebih, inti sel relatif besar
  7. Vakuola kecil atau hampir tidak ada
Jaringan meristem diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria yaitu:
Gambar Jaringan Meristem
Berdasarkan asal pembentukannya, meristem dibedakan menjadi promeristem, meristem primer dan meristem sekunder.
1) Promeristem, jaringan yang ada pada saat tumbuhan masih dalam tingkat embrio.
2) Meristem Primer
Meristem yang sel-selnya secara langsung berkembang dari sel-sel embrionik, atau lanjutan dari kegiatan embrio/lembaga. Meristem primer, misalnya pada ujung akar dan ujung batang, mengakibatkan pertumbuhan primer berupa pertambahan tinggi. Daerah meristematik yang dibentuk promeristem berupa: protoderma, prokambium dan meristem dasar (ground meristem). Ketiganya inilah yang disebut sebagai meristem primer.

Protoderma akan membentuk
jaringan epidermis. Prokambium akan membentuk kambium fasikuler/intrafasikuler yang nantinya membentuk jaringan pembuluh primer (xilem primer dan floem primer). Meristem dasar akan membentuk jaringan dasar tumbuhan yang mengisi empulur maupun korteks, misalnya parenkim, kolenkim dan sklerenkim.

3) Meristem Sekunder
Meristem yang berkembang dari jaringan dewasa yang sudah mengalami diferensiasi dan menjadi bersifat embrional kembali. Contohnya adalah kambium intervasis. Kambium interfasikuler berkembang dari parenkim akar/batang yang terletak diantara
xilem dan floem. Kambium intervasis ke arah dalam akan menghasilkan xilem sekunder sedangkan ke arah luar akan menghasilkan floem sekunder. Aktivitas ini menyebabkan pertumbuhan pertumbuhan sekunder sehingga batang tumbuhan dapat membesar (pada Dicotyledonae dan Gymnospermae). Selain itu terdapat kambium gabus (felogen) yang mengembangkan periderm (jaringan gabus).
 
Berdasarkan letaknya, meristem dibedakan menjadi meristem apikal, meristem interkalar dan meristem lateral.
1) Meristem apikal (ujung)
Meristem apikal terdapat pada ujung-ujung pokok batang dan cabang serta ujung akar dan selalu menghasilkan sel-sel untuk tumbuh memanjang. Pertumbuhan memanjang akibat aktifitas meristem apikal disebut pertumbuhan primer dan jaringan yang terbentuk disebut jaringan primer.

2) Meristem interkalar (antara)
Meristem interkalar terdapat diantara
jaringan dewasa. Contohnya terletak pada pangkal tiap ruas pada batang tumbuhan yang berbuku-buku. Aktivitas jaringan ini menyebabkan pertambahan panjang dan diameter ruas batang. Contoh tumbuhan yang memiliki meristem interkalar adalah rumput-rumputan (Gramineae).

3) Meristem lateral (samping)
Meristem lateral atau meristem samping adalah meristem yang menyebabkan pertumbuhan ke arah samping (membesar), terletak sejajar dengan permukaan
organ. Contohnya adalah kambium dan kambium gabus. Kambium ini terbentuk dari dalam jaringan meristem yang telah ada pada akar dan batang.

Jaringan meristem pada tumbuhan
              Jaringan meristem adalah jaringan yang sel-selnya selalu membelah (mitosis) serta belum berdifferensiasi. Ada beberapa macam jaringan meristem, antara lain :
- Titik tumbuh, terdapat pada ujung batang, meristem ini menyebabkan tumbuh memanjang       atau disebut juga tumbuh primer. Terdapat dua teori yang menjelaskan pertumbuhan ini. Yang pertama adalah teori histogen dari Hanstein yang menyatakan titik tumbuh terdiri dari dermatogens yang menjadi epidermis, periblem yang menjadi korteks, dan plerom yang akan menjadi silinder pusat. Teori kedua adalah teori Tunica-Corpus dari Schmidt yang menyatakan bahwa titik tumbuh terdiri atas Tunica yang fungsinya memperluas titik tumbuh, serta Corpus yang berdifferensiasi menjadi jaringan-jaringan.
- Perisikel (perikambium) merupakan tempat tumbuhnya cabang-cabang akar. Letaknya antara korteks dan silinder pusat.
- Kambium fasikuler (kambium primer). Kambium ini terdapat di antara Xilem dan floem pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae. Khusus pada tumbuhan monokotil, kambium hanya terdapat pada batang tumbuhan Agave dan Pleomele. Kambium fasikuler kea rah dalam membentuk Xilem dank e arah luar membentuk floem, sementara ke samping membentuk jaringan meristematis yang berfungsi memperluas kambium. Pertumbuhan oleh kambium ini disebut pertumbuhan sekunder
- Kambium sekunder (kambium gabus/ kambium felogen), kambium ini terdapat padapermukaan batang atau akar yang pecah akibat pertumbuhan sekunder. Kambium gabus kea rah luar membentu sel gabus pengganti epidermis dank e arah dalam membentuk sel feloderm hidup. Kambium inilah yang menyebabkan terjadinya lingkar tahun pada tumbuhan.
- Parenkim yang meristematis terdapat pada beberapa batang pohon palm raja.

 
STRUKTUR TUMBUHAN
          
Seperti pada hewan, tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-sel. Sel-sel tersebut akan berkumpul membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk organ dan seterusnya sampai membentuk satu tubuh tumbuhan. Di sini akan dibahas macam-macam jaringan dan organ yang membentuk tubuh tumbuhan.
 
Jaringan tumbuhan dapat dibagi 2 macam :
1. Jaringan meristem
2. Jaringan dewasa

 
JARINGAN MERISTEM
Jaringan meristem adalah jaringan yang terus menerus membelah.
Jaringan meristem dapat dibagi 2 macam

   
1. Jaringan Meristem Primer
Jaringan meristem yang merupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embrio.
Contoh: ujung batang, ujung akar.
Meristem yang terdapat di ujung batang dan ujung akar disebut meristem apikal.
Kegiatan jaringan meristem primer menimbulkan batang dan akar bertambang panjang.
Pertumbuhan jaringan meristem primer disebut pertumbuhan primer.

    
2. Jaringan Meristem Sekunder
Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan dewasa yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder. Kegiatan jaringan meristem menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan.
1. Jaringan Meristem

Jaringan meristem adalah jaringan yang sel penyusunnya bersifat embrional, artinya mampu secara terus-menerus membelah diri untuk menambah jumlah sel tubuh. Sel meristem biasanya merupakan sel muda dan belum mengalami diferensiasi dan spesialisasi. Ciri-ciri sel meristem biasanya berdinding tipis, banyak mengandung protoplasma, vakuola kecil, inti besar, dan plastida belum matang. Bentuk sel meristem umumnya sama ke segala arah, misalnya seperti kubus.

Berdasarkan letaknya dalam tumbuhan, ada 3 macam meristem, yaitu meristem apikal, meristem lateral, dan meristem interkalar. Meristem apikal terdapat di ujung batang dan ujung akar.

Jaringan Meristem

Meristem interkalar merupakan bagian dari meristem apikal yang terpisah dari ujung (apeks) selama pertumbuhan. Meristem interkalar (antara) terdapat di antara jaringan dewasa, misalnya di pangkal ruas batang rumput. Meristem lateral terdapat pada kambium pembuluh dan kambium gabus.

Berdasarkan asal terbentuknya, meristem dibedakan menjadi meristem primer dan meristem sekunder.

a. Meristem Primer

Meristem primer adalah meristem yang berkembang dari sel embrional. Meristem primer terdapat misalnya pada kuncup ujung batang dan ujung akar. Meristem primer menyebabkan pertumbuhan primer pada tumbuhan. Pertumbuhan primer memungkinkan akar dan batang bertambah panjang. Dengan demikian, tumbuhan bertambah tinggi.

Meristem primer dapat dibedakan menjadi daerah-daerah dengan tingkat perkembangan sel yang berbeda-beda. Pada ujung batang terdapat meristem apikal. Di dekat meristem apikal ada promeristem dan ujung meristematik lain yang terdiri dari sekelompok sal yang telah mengalami diferensiasi sampai tingkat tertentu.

Daerah meristematik di belakang promeristem mempunyai tiga jaringan meristem, yaitu protoderma, prokambium, dan meristem dasar. Protoderma akan membentuk epidermis, prokambium akan membentuk jaringan ikatan pembuluh (xilem primer dan floem primer) dan kambium. Meristem dasar akan membentuk jaringan dasar tumbuhan yang mengisi empelur dan korteks seperti parenkima, kolenkima, dan sklerenkima. Tumbuhan monokotil hanya memiliki jaringan primer dan tidak memiliki jaringan sekunder. Pada tumbuhan dikotil terdapat jaringan primer dan jaringan sekunder.

b. Meristem Sekunder

Meristem sekunder adalah meristem yang berkembang dari jaringan dewasa yang telah mengalami diferensiasi dan spesialisasi (sudah terhenti pertumbuhannya) tetapi kembali bersifat embrional. Contoh meristem sekunder adalah kambium gabus yang terdapat pada batang dikotil dan Gymnospermae, yang dapat terbentuk dari sel-sel korteks di bawah epidermis.

Jaringan kambium yang terletak di antara berkas pengangkut (xilem dan floem) pada batang dikotil merupakan meristem sekunder. Sel kambium aktif membelah, ke arah dalam membentuk xilem sekunder dan ke luar membentuk floem sekunder. Akibatnya, batang tumbuhan dikotil bertambah besar. Sebaliknya batang tumbuhan monokotil tidak mempunyai meristem sekunder sehingga tidak mengalami pertumbuhan sekunder. Itulah mengapa batang monokotil tidak dapat bertambah besar.


Sumber : www.biologisel.com

No comments:

Post a Comment